17.

5.9K 727 59
                                    

Xiao zhan kembali ke rumah dan terkejut melihat isi rumah yang berantakan.
Di panggilnya pelayan rumah dan bertanya padanya. "Bibi, vas bunga ibu, mengapa bisa hancur?". Suara pelan nan lembut itu membuat bibi qing tak tega melihatnya. Bagaimana pun selama ini, walau pun tuannya ini selalu bersikap dingin. Tapi dia selalu menjaga sopan santunnya.

"Tuan muda kedua yang menghancurkannya tuan". Dia berbisik pelan.

Xiao zhan mengangguk mengerti. Lalu sesaat dia menghela nafas panjang. Di pikirannya sudah pasti jika kesalahan itu akan di limpahkan padanya.

Xiao yi turun dari lantai atas dan melihat sang kakak yang tengah berdiri termenung di hadapan pecahan vas yang berceceran itu.

"Kau bisa membeli yang baru bukan?".

Xiao zhan mendongakkan kepalanya dan menatap adiknya.

"Mengapa kau melakukannya?".

Xiao yi menyunggingkan smirknya dan menjawab. "Kau membuatku kesal ge. Ah, sebentar lagi ibu akan kembali".

Xiao zhan tahu. tapi dari mana dia akan mendapatkan uang untuk membeli vas itu? Vas antik yang sangat mahal itu, jika tabungannya masih ada, mungkin akan akan mendapat stengah harga dari tabungannya.
Dan itu bisa menjamin hidupnya selama setahun. Dia tak habis pikir. Mengapa ibunya begitu terobsesi dengan barang-barang yang tak berguna seperti itu.

Baru saja mereka membicarakannya. Detik kemudian suasana menjadi tegang.
Sang ibu kembali.

PLAK

Xiao zhan mendapatkan satu tamparan telak di pipinya. Dia hanya menunduk sambil tangannya memegang pipinya yang terasa perih.

Wanita tua itu marah. Sungguh dia tak akan menyalahkan xiao yi, bahkan jika dia tahu kebenarannya sekalipun.

"Dasar tidak berguna. Kau pikir aku membeli vas ini dengan uangmu? Aku berusaha sendiri bodoh!! Mengapa kau begitu ingin menyakiti ibu a-ying? Kau tidak menyayangi ibu?".

"I……ibu". Suara gagap dan gemetar itu di ungkapkan anak manis itu. Bukankah dia yang tidak di sayang?. Xiao zhan tahu, jika ibunya sudah berbicara seperti itu, dia pasti akan mendapatkan hal yang sulit.

"A-ying. Pergilah. Ibu nggak mau tau. Cari uang, bagaimana pun caranya untuk membeli kembali vas antik itu. Ibu memberimu waktu 3 hari. Jika tidak, kau tahu akibatnya bukan?".

Xiao zhan hanya mengangguk. Dengan susah payah dia berusaha menahan air matanya. Bagaimana pun, akan terasa sakit jika dia membayangkan akhir yang akan dia terima jika tidak menuruti keinginan wanita itu.

Apakah dia akan di kurung di kamar? Atau di gudang? Apakah dia akan di beri makan? Atau berapa banyak luka yang akan dia dapatkan nanti?.
Semua pikiran berkecambuk di dalam otaknya.
Ini bukan pertama kalinya, dulu sekali, jika anak itu melakukan kesalahan. Dia akan di kurung di kamar atau di gudang yang gelap. Akan di pukul oleh ibunya sampai dia menjerit minta ampun berulang ulang. Dan terkadang dia tak di beri makan. Sampai suatu hari dia hampir mati karena kelaparan.

Dunia luar pasti memandang indah kehidupannya. Tapi tidak dengan rumahnya. Rumah besar itu adalah neraka sesungguhnya untuknya. Dia mungkin hanya meraih kebebasannya saat orang tuanya tak ada. Tapi akan kembali terkurung jika mereka semua berkumpul di rumah.

Xiao zhan telah pergi dari rumah itu. Hari ini mungkin dia tak berangkat ke sekolah. Tidak! Bukan hari ini saja. Tapi mungkin selama 3 hari kedepan. Itu pun jika dia sudah mengumpulkan uangnya.

Hah, mengapa seluruh keluarganya begitu jahat padanya? Sebenarnya, kesalahan apa yang dia perbuat?

Apa aku mati saja?

I Will Make You Mine (Yizhan/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang