13.

6.3K 729 22
                                    

Hembusan angin pantai yang terasa begitu menyejukkan, di tambah dengan suara tak asing yang xiao zhan dengar saat ini. Untuk sesaat pria manis itu terdiam, membiarkan dirinya di dekap oleh pria itu. Jantungnya berpacu lebih kencang saat ini. Dia tahu betul suara yang nampak familiar itu. Bahkan dekapan tak asing itu pun membuatnya sangat yakin bahwa dia tak salah mengenali siapa orang itu. Dia yang tadinya terkejut dan ingin menarik tangan itu untuk lepas darinya kini di urungkannya, seolah dia membiarkan orang itu memeluknya seperti itu. Entah kenapa air matanya menetes bersamaan dengan senyum samar yang di tampilkan bibir mungilnya.
Bagaimana pun ini sudah sangat lama. Sejak awal, dia sama sekali tidak curiga dengan orang itu, bagaimanapun mereka hanya bertemu saat masih kecil dan wajar jika dia melupakan wajah anak itu.

Tidak banyak yang mengetahui nama lahir atau nama kecilnya. Tidak banyak yang memanggilnya 'a-ying'. Hanya beberapa, selain keluarga besarnya, orang luar yang mengetahuinya hanyalah Zhou cheng, Jili, dan anak yang dia tunggu selama ini.

Bahkan tempat dia berdiri saat ini, walaupun pantaran lautan itu sangat luas, tapi di salah satu sisi tempat indah itu adalah tempat dimana xiao zhan dan pria kecil itu berjanji untuk saling bertemu. Hanya mereka berdua yang tahu letak dan lokasi tempat itu.

Xiao zhan terkekeh pelan sambil menyeka air matanya dan berujar. "Aku sudah menduganya, tapi aku menolak pemikiran itu. Saat kau memberikanku hadiah kalung itu. Aku pikir itu hanya kebetulan mirip".

"Itu milikmu". Ujar pria tampan itu dengan posisi yang masih membenamkan wajahnya di tengkuk pria manis itu.

"Lalu mengapa? Mengapa lama sekali?". Xiao zhan tak bisa lagi menahan isakannya. Pria manis itu kini mulai terisak pelan, bahkan tubuhnya bergetar. Dadanya tentu saja terasa sakit saat ini.

"Maafkan aku". Pria itu membalikkan badan xiao zhan dan menatap wajah pria manis yang terlihat memerah itu.

"Masih saja cengeng". Ujarnya sambil menyeka air mata xiao zhan.

Pria manis itu mengeretakkan giginya, dia menatap datar pria tampan di hadapannya itu lalu kemudian tangannya yang sejak tadi di kepalnya kini mendarat pelan di dada bidang sang pria. Xiao zhan menumbuknya dengan pelan.

"Kau setan sialan...wang yibo!!".
Umpatnya kesal kemudian membenamkan wajahnya di dada bidang wang yibo. Pria tampan itu terkekeh pelan dan mengusap lembut surai hitam milik xiao zhan.

"Bahkan kata maafku tak akan cukup bagimu. Karena itu aku sangat memohon untuk beribu-ribu ampun padamu".

"Katanya hanya 3 tahun. Tapi ini sudah tujuh tahun". Ujar xiao zhan dengan suara yang masih bergetar. Wang yibo menghela nafas panjang.

"Aku meninggalkanmu terlalu lama dan membiarkanmu terluka sendirian. Sungguh, aku benar-benar minta maaf".

"Bahkan, "Dia" telah tiada". Sambung wang yibo dengan raut wajah sedih.

Wang yibo juga mengenal Ruirui. Bagaimana pun dulu mereka bertiga pernah makan bersama, walau pun hanya sekali tapi wang yibo merasa sudah sangat mengenalnya sebab xiao zhan setiap kali bertemu dengan wang yibo pasti selalu menceritakan tentang gadis kecil itu.

7 Tahun yang lalu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pria manis berusia 10 tahun itu berjalan memasuki sebuah minimarket kecil dan mengganti bajunya dengan baju seragam dan segera beranjak ke meja kasir.

"Xiao zhan, kau bertugas hari ini? Tidak sekolah?". Tanya seorang wanita baruh baya pada anak yang di panggil xiao zhan itu. Xiao zhan menggeleng dan tersenyum kecil.

I Will Make You Mine (Yizhan/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang