"Wanita yang kau temui tadi. Siapa dia…xiao zhan?".
Mata xiao zhan terbelalak kaget. Jantungnya berpacu lebih cepat, wajahnya pucat. Bahkan tangannya yang masih berada di genggaman wang yibo sudah mulai gemetar sekarang. Bagaimana bisa? Dia selalu berhati-hati. Bagaimana bisa ketahuan? Tidak! Tolong yakinkan xiao zhan bahwa pria tampan di atasnya ini hanya sedang menyebut namanya, bukan mengenalinya.
Namun keyakinan xiao zhan bahwa wang yibo hanya menyebut namanya seketika buyar begitu wang yibo kembali menyatakan kalimat yang membuat dirinya yakin bahwa dia sudah ketahuan."Masih tidak mau menjawab xiao zhan? Hmm".
"Kau---bagaimana bisa kau---". Xiao zhan menjadi kaku. Bicaranya terbata. Tentu saja dia memandang wang yibo dengan tatapan tak percaya, bagaimana bisa pria itu mengenalinya?.
Wang yibo menyunggingkan senyumnya, membawa satu tangannya yang menganggur dan membelai wajah manis pria di bawahnya itu.
"Kau dan xiao yi, kalian adalah orang yang berbeda. Bahkan jika wajah kalian sangat mirip sekalipun. Kalian tetaplah orang yang berbeda. Hari itu, hari dimana aku membawamu ke sini, hari itu adalah hari dimana adik kesayanganmu itu mengalami kecelakaan".
Di luar dugaan. Xiao zhan lebih terkejut mendengar kalimat terakhir wang yibo. Dia tahu xiao yi kecelakaan? Lalu mengapa dia bersikap biasa saja?.
"Kau tahu? Lalu mengapa kau diam saja?".
Wang yibo tersenyum. "Entalah. Aku tahu sangat sulit bertemu denganmu, hari itu, saat kau tidak datang ke festival yang telah kita rencanakan bersama aku mulai curiga. Tidak! sejak saat teman baikmu yang cerewet itu mengatakan sesuatu padaku. Tentang aku yang mengadu pada xiao yi, aku mulai mencari tahu letak kesalahannya. Dan akhirnya aku tahu bagaimana hidupmu selama ini. Di peralat oleh keluarga sendiri? Sungguh miris sekali nasibmu".
Xiao zhan menggigit pelan bibir bawahnya. Untuk pertama kalinya dia ketahuan seperti ini.
"Lalu, mengapa masih berpura-pura? karena kau sudah mengetahuinya, jadi tolong lepaskan aku, aku harus pulang".
"Hmmm…kau belum menjawab pertanyaanku xiao zhan. Wanita yang kau temui tadi, siapa?".
Xiao zhan mengernyit. "Kau penasaran? Kenapa? Kita hanya orang asing. Tidak sepantasnya kau bertanya tentang hal pribadiku bukan?".
Wang yibo melepas genggaman tangannya pada tangan xiao zhan dan bangun dari sana. Xiao zhan ikut bangun sambil memegang pergelangan tangannya yang sakit. Wang yibo berdiri membelakanginya setelah menghela nafas panjang dia kembali berujar. "Aku tidak tahu. Sejak pertama kali bertemu denganmu, aku selalu ingin melihatmu. Xiao zhan, jangan temui wanita itu, aku tidak suka melihatnya".
Kening xiao zhan bertaut. Dia menyipitkan matanya dan mencoba mencerna setiap kalimat wang yibo.
"A-yi, dia kekasihmu. Aku menghormatimu sebab kau adalah orang yang dia cintai, tapi aku tidak bisa menerima jika kau melukainya dan mencampuri urusan pribadiku". Tidak menghiraukan pernyataan wang yibo mengenai wanita itu. Yang di pikirkan xiao zhan saat ini adalah xiao yi. Wang yibo mengepal erat tangannya. Dia berbalik dan menatap lekat netra hitam pria manis di hadapannya ini.
"Lalu bagaimana denganmu? Bukankah dia sudah terlalu sering melukai perasaanmu?".
Xiao zhan menggeleng. "Pergilah ke sana. Ke rumah sakit. Kunjungi xiao yi".
Wang yibo menampakan senyum paksanya. "Jika aku kesana dan mengatakan semua yang telah kita lakukan selama ini, bagaimana menurutmu?".
Seolah sadar, xiao zhan lalu menatap tajam wang yibo. "Tunggu!! Kau tahu itu aku sejak awal. Tapi mengapa? Mengapa kau menciumku?".
Wang yibo menggeleng. Sejujurnya dia juga tidak mengerti, tapi sejak awal dia selalu ingin bertemu dengan xiao zhan. Seperti sihir yang menariknya, dia juga tidak tahu mengapa dirinya berakhir seperti ini.
"Aku tidak tahu. Hanya saja xiao zhan, tetaplah disini. Aku akan melindungimu".
Xiao zhan tersenyum sungging. "Melindungi? Kamu? Hahaha…wang yibo, aku ini bukanlah pria lemah seperti yang kau lihat. Aku bisa hidup sampai saat ini karena aku kuat. Kita hanya orang asing, aku harap tidak terlibat lagi denganmu". Saat xiao zhan berbalik dan hendak melangkah pergi, kalimat wang yibo berhasil menghentikan langkahnya.
"Bagaimana kita bisa menjadi orang asing sedangkan kita sudah pernah tidur bersama dan aku membawamu ke apartemen pribadiku yang sebenarnya tidak boleh di datangi orang lain selain diriku".
Kening xiao zhan bertaut. Apa maksud wang yibo?
"Maksudmu tidak ada yang pernah kesini? Xiao yi? Bagaimana dengan A-yi?".Wang yibo tersenyum miris dan menggeleng. "Bahkan kami tidak pernah tidur bersama".
"Hah?". Xiao zhan terkejut bukan main. Bagaimana bisa? Apakah wang yibo menipunya? Mereka belum tidur bersama katanya!! Lalu…lalu bagaimana dengan dirinya yang sudah dua kali tidur dengan wang yibo, ya walaupun hanya sekedar ciuman dan berpelukan, tidak lebih dari itu tapi tetap saja mereka pernah tidur di ranjang yang sama bukan?. Ahh xiao zhan benar-benar pusing saat ini.
"Apa maksudmu wang yibo? Xiao yi kekasihmu".
"Aku bisa meninggalkannya. Asalkan kau mau bersamaku".
"Kau sedang menyuruhku untuk berkhianat? Kau gila? Tidak!! Aku menyukai wanita!!". Jawab xiao zhan tegas.
"Kau menyukai wanita?". Wang yibo menaikan sebelah alisnya. "Wanita yang kau temui tadi?".
Xiao zhan mengangguk mengiyakan. Ya bagaimanapun dia yakin, bahkan sangat yakin bahwa dirinya tak akan berbelok dan tetap mencintai seorang wanita. Mimpinya sejak kecil adalah menikah dengan wanita yang dia cintai dan memiliki seorang anak lalu membentuk sebuah keluarga kecil yang bahagia.
"Kita hanya pernah berciuman wang yibo, tidak lebih dari itu. Tolong lupakan semua ini. Aku pergi".
Xiao zhan keluar dari sana dan menghela nafas panjang di luar. Sedangkan wang yibo, setelah kepergian xiao zhan pria tampan itu kini menunduk terdiam untuk beberapa saat.
"Aku akan berusaha. Aku tidak selemah itu untuk langsung menyerah xiao zhan". Wang yibo berujar dengan suara pelan lalu mendudukan dirinya di atas sofa panjang ruang tengahnya.
Xiao zhan membawa mobilnya menyusuri jalanan yang begitu ramai. Walaupun pikirannya sedang kacau, pria manis itu tetap menetralkan suasana hatinya untuk bisa setenang mungkin agar dia bisa menyetir dengan baik.
"Aku tidak bisa menghianati a-yi. Bagaimana pun dia adikku. Lagi pula aku pria sejati. Wang yibo itu pasti sudah gila".
Xiao zhan menitikkan air matanya. Entah kenapa rasanya sangat sakit saat ini. Bukan karena wang yibo. Tapi karena perkataan wang yibo yang mengatakan bahwa dia akan melindunginya. Ini bukan hanya wang yibo yang mengatakan hal ini. Ini juga bukan pertama kalinya seseorang ingin melindunginya. Zhou cheng dan jili sudah sudah berulang kali ingin melindunginya. Tapi semuanya gagal. Xiao zhan tidak bisa lari, dia masih memiliki kewajiban sebagai kakak untuk mengurus adiknya.
Kewajiban? Kakak? Xiao zhan hanya terlalu baik hingga tidak memikirkan dirinya sendiri. Bukan!! Xiao zhan terlalu bodoh karena hanya memikirkan kebahagiaan orang lain dan mengabaikan kebahagiannya sendiri. Namun dia hanya akan berusaha hingga lulus nanti. Setelah itu dia ingin xiao yi yang menjalankan semuanya tanpa harus bergantung lagi padanya. Lagi pula dia sudah menabung cukup banyak dari hasil kerja part timenya dulu. Jadi dia hanya perlu bersabar hingga lulus dan sebisa mungkin menghindar dari kerumunan banyak orang. Sebenarnya xiao zhan juga ingin menghindari yang namanya jatuh cinta agar tidak menghambat rencana masa depannya. Tapi sekarang sepertinya tidak bisa karena dia jatuh cinta pada gadis itu. Yang sudah dia pikirkan sekarang adalah lulus dan mengajak gadis itu pergi bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Make You Mine (Yizhan/END)
RomanceXiao zhan adalah seorang pria yang bisa di katakan manis dengan tahi lalat di bawah bibirnya. namun dia juga terkesan dingin dan polos, karena sikap dingin dan polosnya menyebabkan dia jadi tidak terlalu peduli dengan keadaan sekitarnya. dia sangat...