19.

5.8K 662 64
                                    

Yibo dan xiao zhan telah kembali ke apartemen mereka setelah tadi mengunjungi lapangan basket bersama yibo. Xiao zhan nampak tak nyaman berada disana. Akhirnya yibo memutuskan untuk membawanya kembali.

Di ruang tengah yang tak terlalu luas itu, xiao zhan tengah duduk bersandar dengan santai di sofa panjang itu. Pikirannya kacau, bagaimana pun waktu yang dia milikki tinggal besok. Apa yibo benar-benar akan membantunya?.

Yibo menghampirinya dan duduk disampingnya. "Apa yang sedang kau pikirkan?".

Xiao zhan tersenyum tipis dan menjawab. "Hanya…". Dia berbalik dan menatap wang yibo. "Apa kau sungguh akan membantuku?".

Yibo tersenyum dan mengacak rambut lelaki manis itu sesaat. "Bodoh. Apa aku pernah membohongimu?".

Dengan wajah polos, xiao zhan mengangguk. "Kau tak kembali setelah 5 tahun berlalu".

Yibo kembali mengusap rambut lelaki manis itu dengan lembut. Lelaki tampan itu tersenyum kecil sambil menghela nafas dan berkata. "Maafkan aku".

Xiao zhan tersenyum hingga gigi kelincinya terlihat. Sungguh manis!. Wajah wang yibo bahkan memerah. Uh! Dia sangat ingin menerkam lelaki manis itu saat ini juga.

Shiit…aku bisa gila.

Wang yibo memegang bibirnya sendiri dan dia terlihat gugup sendiri. Sedangkan xiao zhan? Ds bahkan tak tahu bahwa wang yibo sedang susah payah menahan diri saat ini.
Bahkan dengan polosnya dia bertanya. "Apa kau sakit? Wajahmu memerah".

Dan wang yibo yang hampir kehilangan kontrol pun menjawab. "Boleh ku cium?".

Kening xiao zhan bertaut. "Bodoh!! dasar mesum sialan!". Dia mendorong wang yibo menjauh darinya dan beranjak berdiri dari sana.

"Jangan mendekat". Ujarnya sambil berjalan selangkah menjauh dari wang yibo.

"A-ying. Hanya sekali". Yibo nampak memohon namun wajahnya tampak sangat mengesalkan.

"Jangan mendekat bodoh!". Xiao zhan mempercepat langkahnya dan dengan cepat dia berlari menuju ke kamar.

Wang yibo masih mengikutinya dari belakang dan dengan suara manja yang terdengar agak menjijikan menurut xiao zhan, wang yibo berseru. "Ya, bunny, biarkan aku menciummu. hanya sekali a-ying".

Terlambat. Xiao zhan telah mengunci pintu. Ucapkan selamat tinggal pada wang yibo yang mungkin akan tidur di luar malam ini.

*

Dia kediamab xiao.
Xiao yi nampak sangat frustasi. Yibo terus menghindarinya. Bahkan alamat tempat tinggalnya pun menjadi privasi dan tidak di berikan pada siapapun tanpa seijinnya.

"Sialan!!". Dia mengumpat kesal sambil menjambak kasar rambutnya.

Nyonya xiao datang dan duduk di hadapannya. Dengan santai dia bertanya.

"Apa yang terjadi?".

"Ibu…arghh…kekasihku. Namanya wang yibo. Ibu tahu wang group kan? Itu perusahaan mereka".

Sang ibu ternganga mendengar ucapan sang anak. "Wang group yang itu? Kau sungguh berpacaran dengan alih waris itu?".

Xiao yi mengangguk. Namun wajahnya nampak lesu. Hal itu membuat ibunya merasa penasaran. "Lalu, mengapa dengan wajah kusutmu itu?".

Lelaki itu menghela nafas panjang dan berkata menjawab. "Dia menjauhiku akhir-akhir ini".

Sang ibu tersenyum dan berkata. "Jangan khawatir. Tidak ada yang tidak bisa kau milikki di dunia ini".

*

Xiao zhan tengah duduk di balkon kamar apartemen itu. Rembulan malam sungguh indah, jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Tapi mata lelaki manis itu belum juga ingin terpejam. Sesekali dia tersenyum menikmati pemandangan malam. Dia berpikir dalam benaknya.

I Will Make You Mine (Yizhan/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang