32

6.1K 664 75
                                    

Xiao Zhan maupun Wang Yibo berdiri terpaku di depan wanita paruh baya dengan penampilan berantakan itu. Matanya yang bengkak dan sembab menunjukkan kalau dia baru saja menangis. Penampilan berantakan yang tidak terurus itu membuat xiao zhan cukup tercengang. Mengapa ibunya seperti itu?

"Zhanzhan" suara yang lembut itu kembali memanggil namanya. Xiao Zhan menatap wajah pucat itu, wanita paruh baya itu sedang menggenggam tangannya sendiri, dia sedikit menunduk seolah menyesali kesalahannya.

Wang yibo tahu xiao Zhan meras sedih dengan hal itu. Lelaki itu menggenggam tangan xiao Zhan, memberinya tanda bahwa dia selalu berada disamping pemuda itu. Xiao zhan tersenyum tipis dan mengangguk pelan seolah mengerti dengan apa yang di maksud oleh lelaki disebelahnya itu.

"Ibu... Apa yang kau lakukan disini?"

Wanita paruh baya itu akhirnya memandang wajah anaknya. Bagaimana pun mereka sedang didepan gerbang sekolah sekarang. Sangat tidak enak bila ada yang melihat kejadian itu.

"Ayo bicara disana saja bibi" Wang yibo berbicara. Dia menunjuk taman di depan gerbang itu dan mengajak ibu dari kekasihnya itu untuk pergi dan berbicara disana. Wanita paruh baya itu hanya mengangguk pelan dan mengikuti xiao Zhan dan Wang yibo.

"Zhanzhan" nyonya xiao memanggil xiao zhan lagi ketika mereka sampai di taman itu.

Xiao zhan dan Wang yibo menoleh. xiao Zhan sedikit mengernyit ketika melihat ibunya berdiri sedikitar 5 langkah dari mereka. Bagi xiao Zhan, itu cukup jauh. Mengapa ibunya berdiri berjarak seperti itu? Biasanya wanita paruh baya itu tidak akan menahan diri jika ingin melakukan sesuatu pada xiao Zhan. Dan apa lagi suara lembut yang memanggil namanya itu? Apakah ibunya sedang kerasukan? Wanita itu bahkan tidak pernah memanggil namanya dengan benar sejak kecil.

"Zhanzhan, bisakah kita pulang ke rumah?"

Xiao zhan membulatkan matanya. "Pulang?" Ia bergumam kecil walau Wang yibo mendengarnya.

Nyonya xiao mengangguk kecil. "Ba..bagaimana? Ibu, minta maaf" suaranya bergetar, bahunya juga bergetar wanita paruh baya itu menunduk. Xiao zhan dapat mengetahuinya jika dia sedang menangis.

Perasaan xiao zhan menjadi tidak tenang. Dia mengigit bibir bawahnya. Apa yang harus dia lakukan? Ini pertama kalinya dia melihat ibunya menangis untuknya. Hanya saja, apa yang harus dia lakukan?

Wang yibo kembali menggenggam tangan lelaki manis itu. Xiao zhan menoleh dan menatap wang yibo sekilas.

"Benar, Wangyi ada di sisiku, dia tidak akan meninggalkan ku"

Xiao Zhan menghela nafas panjang. "Maaf bu. Aku tidak bisa kembali"

Nyonya xiao terkejut. Dia mendongakkan kepalanya menatap sang anak. "a-ying, beri ibu kesempatan"

Dapat xiao Zhan melihat bagaimana air mata yang mengalir membahasahi pipi wanita itu. Terlihat menyedihkan, tetapi tidak cukup untuk menggerakan hatinya untuk kembali bersama keluarganya.

"Jika ibu menginginkan kesempatan. Cukup berbuat baik saja, dengan begitu aku bisa memaafkan ibu, tetapi, aku tidak bisa kembali, aku punya rumah sekarang"

"Ibu tidak pernah tahu kan, bagaimana aku hidup selama ini? Walaupun aku juga berada di dalam rumah bersama ibu, tapi ibu sama sekali tidak memandangku"

"Bu, aku bukan lagi anak berusia 5 tahun. Dimana ibu memukulku dan mengurungku hanya karena aku mengambil boneka a-yi"

"Ibu tidak tahu kan? Bagaimana aku merasa sangat ketakutan ketika terkurung di tempat yang gelap sendirian. Aku bahkan tidak pernah merasakan sehangat apa pelukan ibu"

I Will Make You Mine (Yizhan/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang