3.

6.8K 795 44
                                    

"Siapa?"
Tanya pria itu sambil terus membaca buku di tangannya tanpa menoleh.
Wang yibo perlahan mendekat. "Permisi, nama saya wang yibo. saya sedang mencaro xiao zhan. Seseorang mengatakan bahwa dia berada disini". Wang yibo memperkenalkan dirinya. Dia tahu yang berdiri di depannya ini bukan xiao zhan. Walau baru sekali bertemu, tapi wang yibo tahu betul postur tubuh xiao zhan yang kurus dengan pinggang yang ramping dan orang di hadapannya ini memiliki punggung yang agak lebar di banding xiao zhan.

Pria yang di bilang punggung agak lebar itu menutup buku di tangannya lalu berbalik menatap wang yibo.

"Siapa?". Dia bertanya lagi sambil mengernyitkan alisnya bingung. Dari seragamnya pria ini bukan murid dari sekolah ini. Si pria yang tak lain adalah Zhou cheng itu kini memasang sikap waspada, namun sikapnya malah mendapat tatapan dingin dari wang yibo.

Zhou cheng berdehem sebentar lalu menjawab. "Tidak ada! Pulanglah!!". Jawabnya dengan dingin.

"Tapi aku harus bertemu dengannya". Wang yibo ngotot, dia benar-benar sangat ingin bertemu dengan xiao zhan. Tiba-tiba matanya menatap sebuah ayunan panjang yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Tidak peduli dengan arah pandang mata wang yibo, zhou cheng kini berjalan lurus ke arah pintu atap. "Pergilah". Ucapnya dengan penuh penegasan, tidak, sebenarnya dia mengusir wang yibo untuk segera pergi dari sana.
Wang yibo tidak menghiraukan instruksi zhou cheng yang menyuruhnya pergi tapi malah melangkahkan kakinya menuju ke arah ayunan yang menyita perhatiannya itu.

"Heii!!". Teriak zhou cheng saat melihat wang yibo semakin mendekati ayunan itu.

Wang yibo tidak menghiraukannya, dia berdiri tepat di samping ayunan itu, melihat dengan jelas tubuh seseorang yang tenga berbaring santai di ayunan panjang itu.
Sejenak dia tertegun, hanya berdiri dan diam di tempat tanpa berniat melakukan apapun. Matanya tak lepas dari wajah manis yang tenga tertidur itu.

Dia tidur?

Wang yibo menatapnya dengan kagum dan tidak ada niatan darinya untuk beranjak dari sana sampai akhirnya dia di kejutkan dengan cekalan tangan yang menancap di lengannya.

"Cepat pergi dari sini!!". Ujar zhou cheng dengan penuh penekanan dan penuh amarah.

Wang yibo tetap menolak. Dia mendorong pelan zhou cheng hingga tangan zhou cheng yang mencekalnya pun ikut terlepas.

"Sebentar, aku harus bicara dengannya". Jawab wang yibo dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Karena terlalu ribut, pria manis yang tak lain adalah xiao zhan itu terbangun dari mimpi indahnya.

"Ada apa?". Tanyanya pelan sambil mengucak matanya yang masih sedikit kabur.
"Oh kamu?". Matanya membulat saat melihat pria di hadapannya itu.

Zhou cheng menatap xiao zhan dengan bingung. "Kau mengenalnya?".

Xiao zhan mengangguk. "Dia kekasih A-yi?".

Zhou cheng seperti tersendat suatu makanan. Dengan susah payah dia menelan air liurnya dan berjalan mendekati xiao zhan.

"Hah?? Pacarnya A-yi? Dia?". Zhou cheng menunjuk wang yibo dan diikuti anggukan oleh xiao zhan.

'Bagaimana bisa a-yi berhubungan dengan seorang pria? Dia gay?'
Zhou cheng berbisik, tapi masih bisa di dengar oleh wang yibo. Zhou cheng yang ember tidak bisa mengontrol suaranya. Padahal dia mendekatkan bibirnya ke telingan xiao zhan dan bahkan menghalangi mulutnya dengan tangannya. Tapi suaranya tatap saja bisa di dengar oleh wang yibo. Bahkan xiao zhan mengorek-ngorek telinganya karena bisikan zhou cheng bagaikan teriakan untuknya.

Xiao zhan tidak lagi menanggapi pertanyaan zhou cheng. Kini dia kembali menatap wang yibo.

"Emm--silahkan bicara". Ujar xiao zhan mempersilahkan wang yibo untuk bicara.

I Will Make You Mine (Yizhan/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang