20.

5.9K 682 55
                                    

Wang yibo nampak kesal.
Bagaimana mungkin penyamaran yang di maksud xiao zhan adalah yang seperti ini?
Dia menggunakan pakaian lelaki pada umumnya namun rambutnya panjang. Sungguh sial, xiao zhan bahkan memberinya kaca mata hitam dan juga masker. Apa ini? Mengapa penyamarannya harus seperti ini? Memakai rambut panjang seperti wanita, sungguh wang yibo bahkan tidak pernah bermimpi bahwa dia akan melakukan hal yang memalukan seperti itu.

Xiao zhan meliriknya dan sedikit terkekeh pelan. "Jangan memasang wajah seperti itu wangyi. Jangan lupa untuk memakai kacamata dan maskermu. Jika kau tidak menurutinya, maka kau bisa pulang".

Bagaimana bisa pulang? Saat ini mereka sedang di pertengahan jalan menuju kesana menggunakan taxi yang di pesan oleh xiao zhan. Walau begitu wang yibo sedikit bersyukur, setidaknya xiao zhan tidak gila untuk menyurunya menggunakan pakaian wanita.

"Aku mengikutimu". Balas wang yibo dengan wajah ketus.

*

Mereka tiba di tempat yang di janjikan. Xiao zhan dan wang yibo masuk ke dalam.

"Kau telat". Ujar zhou cheng saat melihat xiao zhan menghampiri mereka. Lelaki manis itu mengangguk dan tersenyum kecil.

"Maaf".

"Tidak masalah. Duduklah". Jili.

Xiao zhan duduk dan wang yibo ikut duduk di sampingnya. Zhou cheng dan jili memandang penuh curiga ke arah wang yibo. Wang yibo tetap masa bodoh. Mau mereka mengenalinya juga bukan masalah besar.

"A-ying, siapa dia?". Tanya zhou cheng dengan penuh selidik. Sedangkan jili hanya mengangguk bertanda dia juga penasaran.

Saat xiao zhan baru hendak menjawab. Wang yibo sudah lebih dulu memotongnya.

"Aku wang yibo".

Zhou cheng yang sedang meneguk segelas anggur di tangannya seketika tersedak mendengar nama itu. Bahkan anggurnya menyembur mengenai wajah Jili.

"Zhou cheng!!". Teriak Jili kesal saat anggur merah itu berceceran di wajah tampannya.

"Ah, maaf…maaf". Zhou cheng mengambil tisu dan memberikannya pada Jili, lalu dia kembali menatap xiao zhan dan wang yibo secara bergantian.

"A-ying, kau membawa lelaki menyebalkan itu?".

Xiao zhan menganggaruk kepalanya yang tidak gatal dan entah kenapa dia merasa gugup. Kakinya sudah berada di atas kaki wang yibo saat ini. Tentu saja dia menginjak kaki lelaki tampan yang sudah memberitahu namanya tanpa seijin darinya itu.

Zhou cheng yang tak mendapat tanggapan dari xiao zhan pun mulai bicara lagi. "Kau tidak masuk sekolah 2 hari ini. Kau pasti ada masalah bukan? Jadi kemana kau pergi 2 hari ini?".

Xiao zhan masih diam. Dia ingin memberitahu zhou cheng, tapi mengingat zhou cheng sangat membenci wang yibo, dia menjadi sedikit ragu. Jika xiao zhan masih belum mengingat lelaki tampan itu, mungkin saja sekarang dia juga masih membenci wang yibo sama seperti zhou cheng. Tapi kenyataan bahwa wang yibo adalah lelaki yang selama ini dia tunggu. Dendam itu pun menjadi hilang begitu saja.

"Dia bersamaku!". Lagi-lagi wang yibo yang menjawab.
Xiao zhan menoleh dan menatap tajam lelaki tampan itu. Dengan suara pelan dan penuh penekanan xiao zhan berkata.

"Wangyi!!".

Jili yang bingung melihat interaksi mereka pun akhirnya bertanya.

"Anu…sebenarnya ada apa?".

Xiao zhan melirik jili dan kemudian melirik zhou cheng. Zhou cheng masih menatapnya tajam seolah menunggu penjelasan dari xiao zhan.

Lelaki manis itu menghela nafas panjang.
Sungguh tak berguna juga dia menyuruh wang yibo menyamar jika pada akhirnya lelaki itu sangat cerewet dan membuka identitas dirinya sendiri. Karena sudah seperti ini, xiao zhan tak mungkin lagi menyembunyikan hal itu dari kedua sahabatnya.

I Will Make You Mine (Yizhan/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang