🌺MSQ 12🌺

70 18 6
                                    

"Bukanlah kesabaran jika masih mempunyai batas dan bukanlah keikhlasan jika masih merasakan sakit"

Happy reading!

Gadis itu juga melihat sosok yang menjadi kekasih idamannya.

Kak Zawil, batin Ulfa.

M

asih dalam keadaan yang sama Zawil dan Ulfa masih saling memandang satu sama lain dari kejauhan.

والان قد فهمت ان رف العين منهج ربي لينبهني لءلا اراك مدة طويلة
Sekarang aku mengerti...
Bahwa berkedip adalah cara Tuhan menegurku agar aku tak terlalu lama memandangmu.

Astaghfirullah, lirih Zawil.
Setelah mengucapkan kalimat ampun itu, Zawil kembali melangkahkan kakinya menuju ke arah Faris.

"Faris, alhamdulillah kita jumpa lagi" mulai Zawil ketika sudah tepat berada di depan Faris sambil menepuk pundak Faris.

Faris tersenyum menanggapi itu.
"Iya, udah lama juga ya".

" Ente ketua Rohis? " tanya Faris

"Bukan. Ana ketua OSIS" jawab Zawil.
Faris ber 'oh' ria.

"Ente sendiri?" balas tanya Zawil.

Faris menjawab,
"Ana ketua Rohis"

"Dan...?" Zawil kembali bertanya sambil mengarahkan matanya ke Ulfa.

"Ouh. Dia Ulfa, sekretaris Rohis." balas Faris.

"Aku Zawil, kawannya Faris". Ucap Zawil memperkenalkan dirinya sambil menelungkupkan kedua tangannya di depan dadanya.

Ulfa juga melakukan hal yang serupa dengan Zawil.
"Aku Ulfa".

Zawil melempar senyum ke Ulfa begitu pun sebaliknya yang seolah-olah mereka tak saling kenal.
Faris yang melihat itu pun merasa biasa -biasa saja karena ia tau sifat kedua orang yang berada di hadapannya itu sama-sama pemalu.

Tak menyiakan waktu mereka bertiga bergegas ke dalam gedung pertemuan dan melaksanakan rapat hingga selesai.

Waktu terus bergulir, rapat pun selesai. Semua orang meninggalkan gedung itu. Namun, tidak dengan Zawil dan Ulfa. Canggung. Itulah suasana yang menyelimuti mereka berdua. Untuk mencairkannya, Zawil memberanikan dirinya berbasa-basi dengan Ulfa walaupun jarak mereka terpisah satu meter.

Sebelum aku menjagamu, izinkan aku menjaga jarak terlebih dahulu. Author menunggumu wahai Zawil, kekasih khayalanku. Wkwkwk😁😁😁.

"Apa kabar Ulfa?" basa-basi Zawil.

"Alhamdulillah baik kak" balas Ulfa sambil  menundukkan pandangannya.
Ulfa pula kembali bertanya,

Mahabbah Sang Qori [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang