🌺MSQ 14🌺

66 19 11
                                    


نعمل مول و نعم النصير

"Cukup Allah sebagai penolong kami dan Dialah sebaik-baik pelindung". (QS. Ali-Imran: 173)

Happy reading!









" Kalian duluan aja, aku kebelet nih" ucap Ulfa.
Novi, Muna, dan Misni mengangguk.

Ulfa langsung bergegas ke toilet karena panggilan alam memang tidak bisa ditunda.

Panggilan "SAYANG" dari kamu juga gak pernah aku lupain.😊
Iya kamu, kamu yang lagi baca.

Ketiga best friends Ulfa langsung menuju ke salah satu kantin langganan mereka.
Mereka menempati kursi yang kosong.
"Biar aku pesan ya!" ujar Muna dan dibalas anggukan oleh Novi dan Misni.

"Kak tia!!!" panggil Muna di tengah-tengah keramaian.
Ternyata bukan Muna seorang saja yang panggil kak Tia melainkan salah satu siswa kelas XII yang Muna kenal, Farhan juga melakukan hal yang sama dengan Muna. Farhan berdiri tidak jauh dari tempat Muna berdiri, keduanya pun saling melirik.
"Ekheem" kak Tia berdehem mengehentikan aksi pandang-memandang itu.

"Dosa loh,bukan mahrom." lanjutnya.
Farhan dan Muna menggaruk lehernya yang sama sekali tidak gatal.

"Mau pesan apa?" tanya kak Tia.

"Jus jeruk empat, nasi goreng empat" jawab Muna dan Farhan berbarengan.

"Tuh kan barengan lagi". Canda kak Tia. Dua insan itu tersenyum.

" Oke. Tunggu ya. Bentar lagi pesanan tiba". Ucap kak Tia.

Mereka berdua kembali ke tempatnya masing-masing.

"Ulfa kok lama banget sih" ucap Novi
Muna menjawab,
" iya. Bentar lagi juga nyusul".

"Tenang guys!. Kan masih ada akoh yang senantiasa menghibur kalian dari hati yang paling dalam, best friends fortable gitu loh!". imbuh Misni
dengan nada PDnya.

" bukan menghibur tapi menghambur" tukas Novi.

Misni melirik tajam ke arah Novi kemudian tersenyum.
Muna yang melihat adegan Misni pun penasaran.
"Kok senyum sih. Gak jadi marahnya?"

Misni memonyongkan bibirnya ke arah belakang Novi sambil berkata
"Tuuhh"

Muna dan Novi menoleh dan ternyata Fadil. Novi memutar bola matanya malas. Hatinya khawatir akan Ulfa karena biasanya Ulfa kalau ke toilet itu selalu ditemaninya dan cuma sebentar.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang, dan mereka langsung menyantap pesanan mereka.

Fadil menyapu pandangan seluruh kantin yang ingin melihat adiknya. Kantin ini adalah kantin langganan adiknya. Alhasil nihil ia hanya melihat ketiga best friends Ulfa saja. Namun tidak ada Ulfa bersama mereka.

Tak tinggal diam Fadil bangkit dari kursinya dan menghampiri ketiga best friends Ulfa.
Tak sapa-menyapa, Fadil langsung to the point.
" Ulfa mana?. Kok gak bareng kalian".

"Tadi Ulfa ke toilet, tapi sampai sekarang dia belum balik juga".jawab Misni lembut.
Mendengar jawaban Misni emosi Fadil meluap.

" seharusnya kalian sebagai sahabatnya Ulfa, pastiin dia itu selalu ada bareng kalian. Kalau dia ke toilet  salah satu dari kalian temani dia" Fadil marah.

Mahabbah Sang Qori [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang