🌺MSQ 24🌺

50 16 13
                                    


وَاَمَّا بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ

Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).

{QS.Adh-Dhuha[93] : 11}

Happy reading!


Ulfa memejamkan matanya. Ia berserah diri kepada Allah.

Doorr

Peluru timah panas tepat mengenai sasaran yang ditujukan.

Bruukk

Ulfa membuka matanya dan,
"Nisaa" teriak Ulfa histeris.

Nisa tersungkur di lantai setelah satu peluru mengenai perutnya.

Ya, peneror sekaligus penculik Ulfa dan Naura diketuai oleh Nisa. Nisa adalah dalang dari perbuatan keji itu.

Ulfa bersyukur karena Allah masih mengizinkannya hidup. Nikmat terbesar dalam hidup ialah nikmat iman dan nikmat Islam.

Kenapa Allah masih menghidupkan kita sampai detik ini, karena Allah masih ingin melihat kita bertaubat dan beribadah kepada-Nya.

Tujuan Allah menciptakan kita hanyalah untuk menyembah sang pencipta, yaitu Allah SWT semata.
Sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya:

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56).

Ulfa dan Naura menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang menembak Nisa.

Tante Riska dan tiga polisi berada di pintu masuk gudang. Tante Riska langsung menghampiri Ulfa. Polisi bergegas menangkap dua bodyguardnya Nisa yang berusaha melarikan diri.
"Berhenti atau saya tembak!" titah pak polisi.

Mereka pun berhenti dan  menyerahkan dirinya ke pihak kepolisian. Polisi langsung memborgol tangan keduanya.

"Ya Allah Ulfa, kamu gak papa nak?"tanya Tante Riska cemas sambil melepaskan ikatan tangan dan kaki Ulfa. Setelah itu, Tante Riska memeluk ponakan perempuannya. Kemudian ia beralih ke Naura.

"Makasih Tante" ucap Naura setelah tangannya terlepas dari ikatan.

Setelah memasukkan dua bodyguard tadi ke dalam mobil, polisi kembali ke gudang untuk mengambil Nisa.

Ulfa, Naura dan Tante Riska naik taksi yang diorder tante Riska. Dan Nisa serta dua bodyguardnya di mobil polisi. Polisi membawa Nisa ke rumah sakit.

"Pak, kita ikut mobil polisi ya" titah Ulfa pada sopir taksi yang dibalas anggukan.

"Kayaknya mereka ke rumah sakit" opini Tante Riska.

"Iya kayaknya" respon Ulfa.

"Ngapain sih polisi bawa iblis itu ke rumah sakit, harusnya kan ke kuburan" oceh Naura dengan intonasi marah.

Tante dan ponakannya beristighfar setelah mendengar ocehan Naura.

"Astaghfirullah,Naura. Gak boleh ngomong seperti itu, gak baik loh" tukas Tante Riska sambil tersenyum.

Naura memutar bola matanya malas.
"Orang jahat gak berhak ditolong"

"Naura!, Kita sesama manusia harus saling tolong-menolong, gak peduli orang itu baik atau tidak. Yang harus kita perhatikan adalah perbuatannya bukan pelakunya. Firman Allah SWT:

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Mahabbah Sang Qori [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang