"Terkadang, Allah membantumu bukan dengan sesuatu yang membahagiakan. Namun dengan sakit, luka, derita dan kecewa. Karena Allah ingin menyelamatkanmu dari tempat dan keadaan yang salah"
~Mahabbah sang Qori~
Happy reading!
Sekolah nampak sunyi karena semua penghuninya sudah kembali ke kediaman masing-masing. Tersisa seorang siswi yang sedang duduk di halte untuk menunggu jemputan.
Langit mulai gelap dan membasahi bumi dengan rintik-rintik air bening.
Langit bocor ya, gak pakai cat no drop sih😂😹. No drop no bocor bocor😆🤣.
Siang tampak seperti malam, seorang siswi itu memainkan gawainya dan mencari kontak omnya. Sepuluh kali ia tujukan panggilan namun tak ada jawaban sama sekali. Ia pun menelepon tantenya, dan Alhamdulillah panggilan tersambung.
"Assalamualaikum Tante, om Haikal kok gak jemput Ulfa"
"Waalaikumsalam warahmatullah, Astaghfirullah. Maaf ya Ulfa, Tante lupa kasih tau kamu kalau Om Haikal tadi pagi setelah anterin kamu ke sekolah, beliau ke luar kota"
"Ouh ya udah gak papa"
"Terus kamu masih di sekolah?"
"Lagi di halte nih"
"Sama siapa?"
"Sendiri"
"Ya Allah. Tante jemput kamu ya!"
"Gak usah Tante, ini juga lagi hujan deras, nanti kalau udah reda Ulfa pulang naik taksi"
"Beneran, tapi hati Tante gak tenang nih"
"Iya beneran. In syaa Allah gak papa".
"Udah dulu ya tante, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam warahmatullah".
Setelah panggilan berakhir Ulfa menghela napas pelan. Ia masih setia menunggu hujan berhenti.
Hujan deras mengguyur kota kediaman Ulfa. Tetesan demi tetesan jatuh ke bumi. Ketika melihat hujan, Ulfa ingin seperti hujan, walau jatuh berkali-kali namun tetap akan turun lagi, sifat pantang menyerahlah yang Ulfa dapatkan ketika melihat air bening itu jatuh membasahi bumi.
Satu mobil hitam berhenti tepat di depan halte yang Ulfa tempati. Ulfa mengerutkan keningnya, dan merasa ada yang janggal. Seseorang berpakaian Hoodie berwarna hitam serta masker yang menutupi sebagian wajahnya keluar dari mobil hitam tersebut. Seseorang itu membius Ulfa dengan sapu tangan.
Seketika Ulfa hambruk, dan seseorang itu menggendong Ulfa dan memasukkannya ke dalam mobil. Mobil hitam itupun melaju dan meninggalkan halte.
***
Dua jam telah berlalu, hujan masih ingin menangis seolah-olah mengabarkan Ulfa sedang dalam keadaan bahaya dan Ulfa masih belum pulang. Tante Riska mondar-mandir dalam keadaan cemas. Dua puluh panggilan yang ia tujukan pada ponakannya tak membuahkan hasil. Membuatnya semakin risau akan keadaan Ulfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabbah Sang Qori [Completed]
Ficção AdolescenteNIA AZKIA ULFA,seorang gadis Sholihah yang berparas cantik yang mampu menaklukkan kaum adam dengan kepintarannya serta suaranya yang merdu ketika melantunkan ayat suci Al-Quran. MUHAMMAD ZAWIL AL-FIRDAUSY, seorang Qori tampan yang banyak di gemari k...