"Tetaplah berbuat baik kepada siapapun yang telah menyakitimu, karena dakwah tak hanya menyiarkan dengan kata-kata saja, melainkan juga dengan perbuatan terpuji"~Nia Azkia Ulfa~
Happy reading!
"Pak polisi, saya udah maafkan Nisa, jadi tolong jangan lanjutin lagi kasus ini, dan saya mohon jangan sebarkan kasus ini, cukup Allah dan kita yang tau" pinta Ulfa dengan sangat memohon pada pak polisi yang berada di hadapannya.Polisi salut dengan perilaku Ulfa. Sambil tersenyum polisi itu mengangguk. "Baik, kami akan turuti apa yang saudari inginkan"
"Masyaallah tabarakallah, hatimu begitu baik. Dengan mudahnya saudari bisa memaafkan pelaku yang hendak membunuh saudari" sambung pak polisi.
Ulfa tersenyum menanggapinya,
"Allah Maha pengampun lagi Maha pemaaf atas segala dosa yang kita lakukan walau sebanyak buih di lautan. Kenapa enggak dengan kita sendiri yang berlumuran dosa, tak memaafkan orang lain. Makanya Islam mengajarkan kepada kita kalau tidak bisa membalas sesuai tidak berlebih-lebihan, lebih baik diamkan, lebih baik lagi sabar, dan lebih sempurna lagi maafkan"Tante Riska merasa bangga sama ponakannya yang memliki hati lembut bak sutra.
"Baik kalau seperti itu, kasus ini saya nyatakan selesai. Oleh karena itu, saya pamit, Assalamualaikum" ucap pak polisi sebelum meninggalkan rumah sakit.
"Waalaikumsalam warahmatullah" jawab Ulfa dan tantenya.
Beberapa saat setelah pak polisi meninggalkan rumah sakit, dokter yang menangani pasien bernama lengkap Annisa Ulya keluar. Ulfa dan Tante Riska langsung menghampiri dokter itu.
"Bagaimana dengan operasinya dok?" tanya Ulfa."Alhamdulillah operasinya berjalan lancar, namun dalam waktu sekarang ini pasien sedang dalam keadaan koma. Jadi kita tunggu perkembangannya hari demi hari" jawab seorang yang berprofesi dokter di hadapan Ulfa.
"Syukur Alhamdulillah operasinya lancar,baik dok. Terimakasih"
"Apakah anda keluarga pasien?"
Tante Riska dan Ulfa saling bertatap, kemudian Tante Riska menjawab,
"Iya dok, kami keluarga pasien. Kami akan menanggung semua biaya operasi dan opnamenya""Baik. Saya permisi"
Dua orang yang mengaku keluarga Nisa mengangguk.
"Ulfa" panggil Novi lembut namun tak ada balasan.
"Ulfa" lanjut Muna, masih seperti Novi.
Misni memberi isyarat kepada Novi dan Muna agar dirinya yang memanggil Ulfa.
"Caaaloonn aadiik iipaarrr" teriak Misni tepat di telinga kanan milik Ulfa.
Ulfa tersentak kaget, dan ingatannya tentang kemarin buyar.
"Astaghfirullah" ucap Ulfa.Novi dan Muna terkekeh melihat kelakuan Misni.
"Mikirin apa sih?,dari tadi kita panggilin tapi gak ada sahutan" tanya Misni.
"Gak papa kok" jawab Ulfa tersenyum seolah-olah gak ada apa-apa.
Namun ketiga best friendsnya itu tau sikap Ulfa yang sulit berbagi masalah sama mereka.
" Masak sih" tukas Novi."Masak di dapur atuh" cengir Muna.
"Kan gak mungkin masak di toko baju" balas Misni.
Ulfa tersenyum melihat ketiga sahabat karibnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabbah Sang Qori [Completed]
Teen FictionNIA AZKIA ULFA,seorang gadis Sholihah yang berparas cantik yang mampu menaklukkan kaum adam dengan kepintarannya serta suaranya yang merdu ketika melantunkan ayat suci Al-Quran. MUHAMMAD ZAWIL AL-FIRDAUSY, seorang Qori tampan yang banyak di gemari k...