"Persahabatan tak perlu saling mengerti, karena sahabat akan menerima hal yang tak bisa dimengerti"
~Mahabbah sang Qori~
Happy reading!
Ulfa
Sesuai kesepakatan kita ya, jangan lupa!
Muna
Wokeh👌
Tujuan Ulfa dan Novi ke toilet bukanlah untuk memenuhi panggilan alam, melainkan untuk chattingan sama Muna agar sekongkol buat prank Misni."Kita ke kelas yuk!"ajak Ulfa
Dua sahabat karib itu pun meninggalkan toilet dan bergegas ke kelasnya.
Di sisi lain, Muna asik dengan gawainya dan tak menghiraukan sahabat yang semeja dengannya.
"Kenapa sih, hari ini tuh semua orang pada berubah" kesel MisniMuna terkekeh kecil melihat muka Misni yang cemberut dan marah.
Amarah Misni memuncak, namun tersanggahi oleh guru mata pelajaran Matematika yang udah tiba di pintu kelas XII IPA 3. Ulfa dan Novi sudah berada di kelas dua menit sebelum Bu Ina--- guru matematika masuk kelas.
Proses belajar mengajar berlangsung dengan khidmat, karena ketegasan Bu Ina. Ya, walau tak semua siswa menyukai pelajaran Matematika. Ada juga sebagian yang menyukai pelajaran yang banyak menggunakan angka atau bilangan itu. Salah satu alasannya karena matematika tidak perlu menghafal dan memahami banyaknya materi, namun cukup dengan menghafal dan memahami rumus saja.
Waktu berputar begitu cepat tak terasa dua mata pelajaran, matematika dan fisika sudah selesai dan waktunya istirahat, tak hanya memasukkan makanan saja ke dalam perut, namun juga mengistirahatkan otak yang tadinya banyak berfikir, dikarenakan dua pelajaran yang banyak menggunakan angka telah memeras tenaga dan pikiran.
Seluruh penghuni kelas XII IPA 3 keluar dan menuju kantin. Menyisakan empat orang siswi yang memiliki nama grup ALFATANI.
Ya, Almunadia, Nia Azkia Ulfa, Tasya Novita, dan Nurmisni.Misni menatap sahabat karibnya satu persatu, ia berfikir bahwa ketiga best friendsnya itu aneh, tak seperti biasanya. Semua bertindak seolah-olah seperti tembok yang datar, tak ada ekspresi apapun dan tak ada yang bersuara.
"WIB wib coba cek toko pedia tiap tanggal 25 sampai akhir bulan diskon gede-gedean bebas ongkir mengasikkan waktu Indonesia belanja di toko pedia" nyanyian Misni mencairkan suasana, membuat ketiga best friendsnya itu menahan tawa.
Jeda beberapa detik,Misni kembali bersuara,
"Buka lapak emang cincay, harga santay, kagak lebay, di nego aja say, pasti bisa say, di nego sampai okay"Diam beberapa menit,
"My dears, kalian pada kenapa sih?"
Kok gak jajan, jajan yuk!,aku traktir oda Ding mang Oleh deh mau nggak, ayolah!" rengek MisniTak ada sahutan dari ketiga sahabat karibnya Misni.
"Aku ngerasa jadi Ironman" sambung Misni.
"Kita ada bawa bekal, jadi gak jajan deh"salah satu dari Sabahat berempat itu bersuara, yaitu Novi. Misni menoleh ke pemilik suara, "bertiga?" tanya Misni sambil mengerutkan keningnya, yang lain mengangguk.
"Tega kalian, gak ajak- ajak bawa bekal" ucap Misni sebelum dirinya meninggalkan kelas dan menuju ke kantin sekolah dengan raut wajah kesal.
ALFATA yang melihatnya merasa iba, ya mau gimana lagi kan mereka bertiga udah sepakat nge-prank Misni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabbah Sang Qori [Completed]
JugendliteraturNIA AZKIA ULFA,seorang gadis Sholihah yang berparas cantik yang mampu menaklukkan kaum adam dengan kepintarannya serta suaranya yang merdu ketika melantunkan ayat suci Al-Quran. MUHAMMAD ZAWIL AL-FIRDAUSY, seorang Qori tampan yang banyak di gemari k...