Rencana pernikahannya yang gagal membuat Anindya terpaksa menjual gaun pengantinnya. Namun ternyata pembelinya itu Aldyo, mantan pacarnya sewaktu SMA.
Anindya mulai goyah dengan kehadiran Aldyo. Melupakan luka lamanya. Dan saat hatinya kian mantap...
"Sepertinya, takdir memang sengaja mempertemukan kita kembali. Mengisyaratkan jika kau masih di hati."
-Aldyo Altezz Verdianto
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anindya merasa kakinya seperti mengakar ke bumi. Tak bisa bergerak. Pandangan matanya pun seolah terkunci pada sosok cowok yang sedang duduk di kursi. Beberapa meter darinya. Tampak jelas jika cowok tersebut juga kaget saat melihat ke arahnya.
Tak pernah terbayangkan sebelumnya jika saat ini akan terjadi. Setelah tidak bertemu hampir enam tahun lamanya, kini dipertemukan kembali dalam waktu tak terduga. Sebenarnya, takdir apa yang sedang terjadi?
Aldyo Altezz Verdianto. Sosok cowok yang pernah mengisi hati Anindya. Mantan pacarnya ketika masih SMA. Sekarang berada tepat di depan mata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Walaupun lama berpisah dan tidak pernah sekali pun bertemu, tapi Anindya masih bisa mengenali Aldyo. Tidak akan pernah bisa melupakannya.
Kilasan masa lalu pun mulai berputar. Membawa Anindya pada kenangan ketika bersamanya. Dan tanpa disadari ada getaran aneh yang mulai merayap di hati, tembus ke jantung. Membuatnya berdetak lebih cepat.
"Silakan duduk." Aldyo berdiri. Mempersilakan duduk pada Rika dan Anindya. Namun hanya Rika saja yang segera menurutinya.
Rika langsung mengambil duduk di kursi depan Aldyo. "Lo Dio? Ah, sorry ya agak telat. Biasalah Jakarta macet."
Aldyo tidak menjawab. Matanya masih menatap lekat pada Anindya. Pertemuan tak terduga ini membuatnya harus meredam berbagai pertanyaan yang mulai menumpuk di pikirannya.
Melihat Aldyo yang terus menantap Anindya, membuat Rika heran. Lagipula temannya masih saja berdiri. Dia pun menoleh pada Anindya. Kemudian berseru, "Nin, buruan duduk sini. Lo enggak pegel berdiri terus?"
Anindya terkejut mendengar suara Rika. Seolah sesuatu yang membangunkannya dari alam bawah sadar. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, dia berjalan menghampiri Rika. Lalu duduk di kursi kosong sampingnya.
"Apa kabar kamu, Nin?" tanya Aldyo yang kini duduk di kursinya semula.
Sapaan Aldyo pada Anindya, menyebabkan Rika terkejut. Dia bertanya-tanya di dalam hati tentang siapa cowok yang sedang duduk bersama mereka berdua ini.
