Prolog

5.9K 276 163
                                    

Uri mau nyoba genre baru wkwkw, suda bedebu di draft dan yah butuh sedikit motivasi buat nerusinnya

Jadi tolong komen dan sarannya, ttg kelanjutan ini

Kusukak baca reaction dn ingin bikin sendiri jadinya, berharap bisa nulis bahasa inggris tp otakku gak nyampe wkwkwk

Oh buat kelanjutannya juga perlu waktu si, karena harus nerjemahin dulu dan yah ngedit2nya juga yang lama dsb.

Kalo ada yang nungguin kulanjutin, kalo engga yasuda untuk konsumsi pribadi wkwkwk kusukak ngehalu gimana reaksi para chara begitu liat jalan ceritanya..

Dan kalo respon dari nih fanfic bagus kupengen bikin reaction mereka buat cerita2 fanfic kejam untuk mereka eheheh tapi kalo responnya kurang yasuda ku pasrah saja tida memaksa kok *masi sebatas bayangan si😅

Yahh jadi curhat kan, oke saya cukupkan. Kubutuh pendapat kalian semua gaes

Big luv ❤Uri

-----------------------------------------------------------

"Ada apa Iori.." jawab Riku datar mengangkat panggilan

"Kau pergi kemana Nanase-san dan kenapa pergi sendirian" cerocos Iori dari seberang

Riku sedikit menutup matanya menahan kesal, "Aku hanya berjalan di sekitar dorm sebentar lagi--" ucapan Riku terputus begitu melihat sosok anak kecil yang hampir tertabrak

"Awass" teriak Riku segera berlari menghampirinya

Bunyi tumbukan keras terdengar, cairan merah mengalir disekitar jalan raya

Ponsel itu tergelatak didekat seseorang, "Onii-san bangunlah kumohon" tangis sang anak yang lecet lecet karena sempat didorong Riku menjauh

"Moshi moshi Nanase-san.. Kau baik baik saja?"panggil Iori khawatir

"Siapapun tolong beritahu keadaanmu" teriak Iori panik

Ambulan segera datang dan melakukan penganganan pada Riku

Member lain segera menuju rumah sakit begitu mendengar kabar ini

"Manajer bagaimana keadaannya?" tanya Yamato begitu sampai, Iori yang tiba lebih dulu terlihat terduduk lesu dan khawatir

Manajer hanya menggeleng lemah tanda ia juga belum mengetahuinya

Tak lama Trigger, Revale, dan Zool juga tiba begitu mendengar beritanya

Berita kecelakaannya Riku tersebar sangat cepat

"Apa ada wali atau keluarganya?" tanya dokter dari ruang operasi

Tenn segera maju menghampirinya, "Aku kembarannya" ujar Tenn cepat

"Operasi berjalan lancar" ujarnya menjelaskan situasinya, mendengar itu semuanya sedikit bernafas lega

"Pendarahan hebat dan benturan keras yang dialaminya membuat kondisinya masih kritis. Saat ini kita tidak tau kapan ia akan membuka matanya, semua itu tergantung dari kemauannya" ujar sang dokter prihatin

"Apa maksudnya itu?!" ujar Tenn dingin

"Dengan kata lain koma" pungkas sang dokter membuat semua yang disana lupa dimana mereka berdiri dan tercekat

Beberapa hari berlalu, Riku masih belum menunjukkan tanda tanda akan bangun

Siang itu Iori datang lebih dulu dan tak sengaja berpapasan dengan Tenn yang hampir bersmaaan menyentuh gagang pintu ruang inap Riku

ID7 ReactionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang