Guren Ichinose | Bloody Hands |

1.9K 170 38
                                    

Dia tidak tahu kenapa bisa menjadi sahabat Guren Ichinose. Mereka memiliki sifat yang keterbalikan. Tidak pernah berhenti saling mengejek satu sama lain. Shinya selalu menjadi penengah diantara mereka jika terlihat akan adu pukul satu sama lain. (Name) sendiri bingung, bagaimana dirinya bisa bertahan dengan segala sifat Guren yang menurutnya ini cepat berpindah. Dia tidak bisa menebak apa yang Guren pikirkan atau rencanakan.

Tetapi, sekarang (Name) bisa melihat dengan jelas kenapa dia masih bertahan di sisi Guren.

Tidak biasanya Guren ingin bicara hanya dengannya, (Name) kira ini hanyalah trik supaya Guren bisa mengerjainya tanpa ada yang menganggu. Namun, perkiraannya itu salah besar.

Mendengar nama Mahiru Hiragi keluar dari mulut Guren, membuat (Name) tahu kemana arah pembicarannya. Siapa yang tidak menyukai gadis berambut ungu muda dengan senyum yang bisa meluluhkan hati pria? Tentunya Mahiru. Apalagi, Mahiru memiliki gelar nama Hiragi yang dipandang tinggi di negara ini.

Guren mengatakan kalau dia menyukai Mahiru dan meminta bantuan padanya. (Name) ingin menertawakan Guren yang salah memilih orang untuk memberinya saran. Tetapi, dadanya yang tiba-tiba sesak, berkata lain.

Setelah pengakuan Guren yang menurut (Name) itu menyedihkan. (Name) menjauhi diri dari Guren untuk... menenangkan dirinya. Kepalanya terasa mau meledak, tangannya bergetar dan berkeringat dingin ketika kenyataan melemparnya bahwa Guren menyukai orang lain.

Bukannya sudah jelas kenapa dia tidak bisa jauh dari Guren dulu? Karena (Name) baru sadar dia ternyata menyukai Guren. Mungkin, karena seringnya mereka menghabiskan waktu meski hanya saling mengejek tetapi (Name) menikmati waktu yang mereka habiskan bersama. (Name) kira Guren juga merasakan hal yang sama.

Menggelengkan kepalanya pelan, (Name) melihat pantulan dirinya yang ada di cermin, dia jarang berdandan lebih feminim ketika bermain bersama grup Guren di akhir pekan. Tetapi, demi menampilkan sisi yang berbeda untuk Guren. (Name) rela menelan egonya.

Pamit pada orangtuanya, (Name) segera berjalan ke tempat yang sudah mereka janjikan untuk bertemu. Melihat rambut merah Mito, (Name) mempercepat langkahnya.

Norito yang pertama kali menyadari (Name) sudah datang dan penampilan (Name) yang berbeda. Dia bersiul senang melihat dress yang (Name) pilih sesuai warna rambut (hair color)nya.

"Wow, tidak biasanya, (Name)-chan berdandan seperti ini," ucap Norito menyeringai.

(Name) memutar bola matanya malas. "Diam."

"Dress yang indah, (Name)-chan," puji Sayuri dan (Name) membalas gadis lembut itu dengan senyuman terima kasih.

(Name) tidak melihat Guren dimanapun. Tidak biasanya dia telat ketika berkumpul seperti ini. Shinya yang sadar dengan tatapan mencarinya, membungkukkan sedikit badannya dan berbisik pelan di dekat (Name).

"Guren tidak ikut hari ini," ucapnya sambil tersenyum kecil.

(Name) tentunya merasa kecewa. Namun, dia tidak tunjukkan rasa tersebut dan hanya menganggukkan kepalanya mengerti. (Name) berpikir apa yang membuat Guren tidak ikut hari ini? Ada masalah? Atau jangan-jangan dia tengah..

"(Name), ayo ke kedai makan yang disarankan Norito," ajak Shigure.

(Name) mengedipkan kedua matanya sesaat, "ayo, kuharap ini yang terbaik, Norito," ancam (Name).

Norito mengangkat kedua tangannya menyerah sambil terkekeh pelan. "Baiklah, putri. Aku tidak akan mengecewakanmu dengan yang satu ini."

Setidaknya, (Name) masih memiliki mereka.

~^~

Mungkin itu yang (Name) pikirkan.

Melihat beberapa nama temannya yang meninggal akibat serangan dari teroris membuat (Name) tidak bisa menahan air matanya. Teman-temannya yang baru saja kemarin mereka habiskan waktu di kedai makan, dan bermain ke taman hiburan kini...

Mengecek kembali namanya, (Name) tidak melihat nama Guren di sana. Ada rasa tenang ternyata Guren masih hidup. (Name) mengetahui soal organisasi yang bertarung dengan mahluk penghisap darah itu. Dia hanya bertingkah polos agar tidak membawa nama keluarganya ikut terseret. (Name) memutuskan untuk melihat keadaan Guren yang dia ketahui dari Kureto jika dia ada di rumah sakit.

Sampai di sana, (Name) melihat perban dan selang infus yang ada pada tubuh Guren. Poni rambutnya menghalangi setengah wajahnya. (Name) meneguk ludahnya kasar dan mendekati Guren perlahan. (Name) merasakan aura yang dikeluarkan (Name) terasa berbeda.

"Ini semua salahku, (Name)."

(Name) menghentikan langkahnya yang kini berdiri di depan ranjangnya. "Seharusnya mereka selamat tapi.. karena aku terlalu lemah mereka.."

Bahu Guren bergetar takut dan kedua tangannya mengepal hingga jarinya berwarna putih. (Name) merasa simpati melihat Guren yang lemah di depannya. (Name) tidak tahu harus berkata apa agar bisa menenangkannya.

"Mahiru juga.. dia mati. Aku melihatnya dengan kedua mataku."

(Name) terkejut mendengar nama Mahiru masuk ke dalam list korban tewas. Melihat badan Guren yang semakin tidak terkontrol itu, (Name) mendekatinya dan mengusap punggungnya pelan.

"Guren, relakan mereka. Aku yakin mereka sud―"

"Kau tidak akan meninggalkanku 'kan?" tanya Guren yang kini mengangkat kedua kepalanya, menampilkan wajah pucat dan sedihnya, kedua mata ungunya yang biasa terlihat penuh ambisi itu tergantikan dengan kekosongan.

"Aku tidak akan meninggalkanmu, jadi ten―"

"Syukurlah, aku juga tidak ingin kehilangan orang yang berharga bagiku," potong Guren lalu memeluk pinggang (Name) dan menenggelamkan kepalanya di perut (Name).

Pelukan yang Guren berikan pada (Name) terasa hangat dan aneh secara bersamaan. (Name) menepis pikirannya itu dan melanjutkan mengelus punggung Guren. Meski sepertinya Guren masih menyukai Mahiru. (Name) tidak akan meninggalkan Guren, selama dia masih bisa bersama Guren.

Tanpa diketahui (Name). Guren menyeringai dalam pelukan dan mengeratkan kedua tangannya.

つづく






































hika buat part 2 untuk ini, next partnya dipublish bersamaan dengan yang ferid. ada yang bisa tebak apa tema yang hika pilih untuk mas guren ini? ✧ω✧)

kalau ada yang tahu soal insiden "kematiannya" squad guren dulu, DM HIKA YA TwT)

𝐎𝐰𝐚𝐫𝐢 𝐧𝐨 𝐒𝐞𝐫𝐚𝐩𝐡 𝐈𝐦𝐚𝐠𝐢𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang