Suara klakson mobil membangunkan lamunan (Name). Mengedipkan kedua matanya berkali-kali dia melihat ke atas dimana tanda bagi pejalan kaki berubah warna menjadi hijau. Dia mulai menyebrang jalanan yang kini lumayan sepi.
Angin sore yang menemani jalan pulang (Name) ke rumahnya, dalam pikiran gadis berambut (hair color) itu masih terngiang-ngiang mengenai perkiraan Ferid mengenai kasus penculikan massal. Kenapa Ferid bisa berasumsi demikian? Memang ada tanda-tanda jika vampir yang menjadi dalangnya tapi tidak ada bukti kuat untuk menegaskannya.
Telinga (Name) menangkap suara teriakan lemas yang sepertinya tidak jauh dari tempat dia berdiri sekarang. Penasaran, (Name) berjalan mendekati suara yang semkain dia dekat semakin hilang, hingga suara pukulan keras terdengar membuat badan (Name) terkejut.
Melihat ke isi gang sempit, matanya membulat melihat seorang bertudung hitam yang sedang mencekik seorang perempuan dan bibir orang tersebut mendekat ke arah leher perempuan itu.
(Name) menutup mulutnya kala ketika cahaya sore memperjelas apa yang dia lihat, dua gigi taring runcing yang kini sudah tertancap ke leher perempuan itu. Memundurkan badannya pelan, (Name) ingin segera lari dari sini dan melaporkan secepatnya apa yang dia lihat.
"Akh- uh?!"
Ketika (Name) berbalik untuk melihat apa yang menghalangi jalannya, tubuh (Name) ditarik oleh sosok misterius ke dadanya. Membuat (Name) sulit untuk melihat siapa yang sedang memeluknya ini.
Merasakan nafas hangat di lehernya berhasil membuat (Name) meneguk ludah kasar. Rambut dari sosok itu menggelitik ke pipinya dan (Name) sadar akan warna rambutnya yang abu-abu itu.
"Tidur sebentar, (Name)."
Sebelum (Name) membuka mulutnya untuk berbicara, dia merasakan sakit di lehernya yang membuat pandangannya diselimuti kegelapan.
~^~
Merasakan angin dingin yang bersentuhan dengan kulitnya, (Name) membuka matanya dan menyesesuaikan cahaya yang masuk. Dia berada di salah satu ruangan atau mungkin sebuah kamar besar dengan satu ranjang lebar yang kini tengah dia tempati, satu perapian, dan dua sofa dengan satu meja di tengahnya. Dominan warna kamarnya berwarna biru pucat.
Kamar yang asing bagi (Name) karena ini pertama kalinya dia melihat. (Name) menunjukkan ekspresi kesakitan kala lehernya bergerak sedikit lalu mengusapnya pelan, dia ingat sebelum pingsan ada orang yang memeluknya bahkan sosok misterius itu mengetahui namanya.
Apakah (Name) sedang diculik? Tapi, kenapa dia bisa tidur di atas ranjang nyaman dan mewah ini? Apalagi ada selimut yang menutupi badannya. Bukannya kebanyakan para penculiknya akan menempatkan korbannya di tempat yang kumuh atau mengerikan?
Oke, sepertinya (Name) terlalu banyak menonton film, skenario penculikan yang dia alami agak berbeda dari yang dia kira.
(Name) turun dari ranjang untuk mencari tas kantornya yang tidak ada di dekatnya, bahkan jam tangan yang dia pakai tidak ada dan sulit untuk menentukan waktu, jendela yang ada di ruangan ini, dilihat lebih dekat hanya akan menampilkan warna hitam pekat.
Suara pintu yang terbuka membuat (Name) menghentikan pencariannya dan dia tidak percaya siapa yang dia lihat.
"F-Ferid?!"
Kedua manik Ferid yang berwarna merah itu menatap (Name) dengan pandangan senang dan dia mengukir senyuman biasanya. (Name) menyadari pakaian yang dipakai temannya ini berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐰𝐚𝐫𝐢 𝐧𝐨 𝐒𝐞𝐫𝐚𝐩𝐡 𝐈𝐦𝐚𝐠𝐢𝐧𝐞
Fanfiction✧ berbagai skenario bersama karakter terpilih owari no seraph, bisa kamu baca di sini! imagine pertama owari no seraph yang ditulis dalam bahasa indonesia! ✧ [#1 in Seraph of the End 190606] [#1 in Owari no Seraph 190608] [#6 in readerinsert 190606]...