Chapter 9 : Forebode

884 185 1
                                    

Dorothea melirik keluar jendela. Lalu membenarkan tusuk rambut yang miring dengan melihat bayangannya. Gadis itu menyamankan posisi duduk di bangku kereta. Sementara Akira sudah mengorok di sampingnya.

Eins melayang di kursi depannya yang kosong. Dia turut melirik ke jendela. Kereta yang mereka tumpangi melaju cepat di rel.

"Menurutmu apa yang akan kita temukan di Hosu?"

Dorothea sedikit menundukkan kepalanya. Sampai mulutnya tertutup syal panjang yang terlilit di leher.

"Entahlah, kuharap hal baik," bisiknya. Eins memberikan senyuman kecil.

Ide menggunakan syal diberikan oleh Eins kemarin. Dengan mulutnya tertutupi, Dorothea bisa bercakap dengan Eins tanpa terlihat seperti berbicara sendiri. Dia masih harus berbisik, jadi Eins harus cukup dekat untuk mendengar suaranya.

Momen itu dibuyarkan dengan suara notifikasi dari ponsel Dorothea. Dia segera mengeluarkan benda itu dari saku jaket.

Seperti yang dia duga. Itu dari trio temannya yang harus terjebak berpartisipasi di festival.

***
Group Chat 1-C Quartet

Plantsss
Aaaaa aku sangat gugup! :<

Walking Rosetta
Kita duduk bersebelahan Hana

Walking Rosetta
Kenapa harus berbicara lewat chat?

Plantsss
Aku memberitahu Dorothea-chan! Bukan kau >:(

Brain Freeze
Ah soal itu, bagaimana denganmu Dorothea

Marionette
Sejauh ini baik

Marionette
Tapi entah apa yang akan kutemukan disana

Brain Freeze
Berhati-hatilah. Jangan sampai kau dikejar orang aneh lagi

Plantsss
Aww~ dibalik kantung mata dan muka seram ternyata Shinsou peduli! :D

Brain Freeze
Aku hanya tidak ingin dia terlibat masalah. Ingat terakhir kali? Kita semua ikut repot

Plantsss
Uuuu~ Shinsou ternyata tsundere :3

Brain Freeze
Aku bukan tsundere

Plantsss
Tsundere Shinsou... Tsunsou! :D

Marionette changed Brain Freeze name to Tsunsou

Tsunsou
HEI!

Marionette
Ahahaha, sorry, can't resist

Tsunsou changed Marionette name to DORKrothea

DORKrothea
HEI!

***

Suara tawa Eins membuat Dorothea menoleh. Hantu itu membaca percakapan mereka dari balik bahunya. Si gadis memberikan pandangan kecut.

Belum sempat dia mengatakan apapun, suara speaker memotongnya. Mengumumkan bahwa mereka sudah sampai di Hosu. Alhasil membuat Akira terlonjak dari tempat duduknya. Dia menguap.

Normal (A BNHA Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang