"Lo harus lihat berita yg paling menggembirakan!" Flora memperlihatkan ponselnya.
"Penelitian Kerja Sama Antara Korea Selatan dan USA Diperkirakan Akan Selesai Pada Akhir Tahun Ini."
Namun Youngji tetap bersikap seperti biasa saja lalu tiba-tiba sebuah ide cemerlang muncul di otak Flora. "Gue boleh ngedeketin Kak Hyun Jae gak?"
Dan pancingan Flora berhasil! "JADI SEJAK AWAL LO SUKA DENGAN JIN TOMANG?! PANTES ERIC DAN HAK NYEON DIGANTUNGIN SELAMA INI!"
"Gue menanti saat yg tepat."
"Sahabat kayak apa yg ternyata ngambil kesempatan dalam kesempitan saat sahabatnya lagi galau gini?!"
"Kenapa malah jadi sewot gitu? Jadi lo mang bener suka dengan Kak Hyun Jae?" Youngji langsung jadi salah tingkah sementara Flora berusaha agar tidak tertawa atau semua rencananya pasti akan hancur.
"SIAPA JUGA YG SUKA DENGAN JIN TOMANG?!"
"Padahal dia sendiri yg bilang kalo lagi galau. Sama Kak Juyeon aja, gak kalah ganteng dan udah sukses di usia muda, cewek mana yang gak mau sama dia?!"
"Lo aja yg jadian dengan dia sono!"
"Tapi maunya tetep sama Kak Hyun Jae! Lo dengan Kak Juyeon atau cowok yg lain juga pasti banyak yg mau!"
Niat Flora hanya bercanda tapi sepertinya terlalu berhasil membuat Youngji melibatkan perasaan.
TES
"KENAPA NANGIS PADAHAL CUMA BERCANDA DOANG?!" batin Flora. "Jangan nangis karena gue sama sekali gak ada perasaan ke Kak Hyun Jae dan yg tadi itu cuma bercanda doang." Flora mendekap Youngji erat.
CKLEK
"Acara nginepnya lain kali aja, see you tomorrow." Flora langsung pamit saat melihat Bunda Irene yg sedang berdiri di ambang pintu.
"Jadi anak bunda yg cantik ini suka dengan tetangga sebelah?" Irene berjalan mendekat.
"Jangan dengerin omongan Flora, gak bener itu!"
"Mau tahu gimana Bunda dan Ayah ketemu?"
"Kenapa ampe sekarang belum dateng juga?! Udah ditungguin hampir satu jam!" Karena wanita yang akan dijodohkan dengannya tidak kunjung datang, akhirnya Suho berniat ingin pergi.
BRUK
PRANG
"KALO JALAN PAKE MATA!" Seorang wanita yg sedang membawa sebuah pastries, tidak sengaja bertubrukan dengan Suho.
"LO YANG JALAN GAK PAKE MATA! GAK LIHAT CREAM KUENYA AMPE KENA KEMEJA GUE?!"
Dan terjadilah perang mulut.
"Lo udah gila?! Dia itu putra pemilik hotel, cepetan minta maaf, Ren!" bisik salah pegawai yg berhasil menghentikan pertengkaran mereka dan Irene yg bekerja sebagai seorang patisserie langsung diam.