27. Key

142 24 3
                                    

"Lix, tolong panggilin Eric ke sini." Flora sedang menyiapkan makan siang.

"LAGI BOKER!" Felix sedang berada di dalam toilet sehingga Flora yg ngehubungin Eric.

TUT TUT TUT

"Tumben banget dimatiin biasanya diangkat." Flora mencoba sekali lagi, tapi jadi tidak bisa dihubungin. "Coba kamu hubungin."

Felix yg telah menyelesaikan panggilan alam segera mengambil ponselnya. "Gak diangkat juga. Tadi dia pergi ke tempat futsal bareng Sun Woo." Felix coba untuk ngehubungin Sun Woo. "Kenapa pada kagak bisa dihubungin coba?!"

TRING TRING TRING

Ponsel Flora berdering. "Hello?"

"Kak Flora, ini Sun Woo dan Eric lagi ada di rumah sakit sekarang."

"KAKAK SEGERA PERGI KE SANA!" Flora yg panik langsung melepas apron, kemudian berlari ke kamar untuk mengambil tas. "CEPETAN SIAP-SIAP PERGI KE RUMAH SAKIT SEKARANG!"

Felix juga menjadi ikut panik dan langsung bersiap namun tiba-tiba bel pintu rumah mereka berbunyi.

"BANG HAK NYEON MAU NGAPAIN DATENG KE SINI?!"

"Cuma mau ngembaliin beberapa buku punya Flora yg dipinjem. Kenapa kelihatan panik banget gitu?!"

"Sun Woo dan Eric lagi ada di rumah sakit."

Lalu mereka ditawarkan oleh Hak Nyeon buat pergi bersama. "Mereka pasti bakalan baik-baik aja."

"GIMANA KALO GAK?!" Flora terlihat panik sekali dan tidak bisa berpikir jernih karena semua pikiran buruk mengisi otak. Dia sungguh khawatir, dengan keadaan mereka namun entah mengapa lebih takut jika terjadi sesuatu pada Eric.

Poor Sun Woo.

Flora langsung berlari saat melihat Sun Woo sedang berada di lorong rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flora langsung berlari saat melihat Sun Woo sedang berada di lorong rumah sakit. "DI MANA ERIC?!"

Entah mengapa Felix merasa terdapat sesuatu yang aneh saat melihat raut wajah bingung yang terlukis dengan sungguh jelas di wajah Sun Woo.

CKLEK

"KENAPA KAK FLORA BISA ADA DI SINI?!" Eric sungguh terkejut saat melihat Flora.

Bye the way, kagak usah teriak juga kali, ini rumah sakit bukan pasar ikan - Felix

Flora langsung terduduk lemas saat melihat Eric yg terlihat baik-baik saja. "Thank God."

"Kakak gak papa?!" Mata Eric melebar saat dipeluk secara tiba-tiba oleh Flora.

"Thought i lost you..."

Sun Woo yg mengerti mengangguk. "Kak Flora cuma salah paham, yg jadi korban adalah si Sanha."

"Teleponnya udah diangkat tapi yg lain pada teriak pas Sanha pingsan." tambah Eric.

"Kakak pikir kamu dan Sun Woo..." Flora langsung dipeluk oleh Eric yg sama sekali gak peduli dengan tatapan tidak suka dari Hak Nyeon.

Kondisi Sanha baik-baik saja dan keluarganya juga sudah datang sehingga mereka dapat segera pulang.

Flora hanya diam selama perjalanan, berpikir suatu hal yg selama ini selalu menjadi pertanyaan terbesar dalam hidupnya.  Saat telah sampai di rumah, Flora tidak ikut makan siang karena mengeluhkan sedang sakit kepala dan ingin beristirahat di kamar.

TOK TOK TOK

"Ini Eric, Kak." Eric langsung berjalan masuk sambil membawa makanan saat pintu kamar Flora terbuka. "Lebih baik makan dulu sebelum minum obat." Tapi Flora hanya diam. "Felix udah cerita tentang Nyonya Lee, dan maaf banget karena bikin jadi keinget lagi." Mata Eric melebar saat melihat mata Flora yg berair. "Eric janji untuk bakalan jaga diri supaya Kakak gak keinget..."

"Gimana kalo kita saling menjaga aja?"

1 detik
2 detik
3 detik

WAIT

WHAT?!

BLANK

"Its already open with your key."

💌💌💌

Tu tu ru tu tu tu ru tu tu tu ru tu~~~

Eric berjalan menyusuri rumah sambil bersiul riang tapi mengapa dia terlihat bahagia?

Jawabannya adalah...

Setelah mendapat pengakuan secara langsung dari Flora, Eric langsung mendekap 'pacar' pertamanya tersebut dengan sungguh erat hingga Flora hampir saja sesak nafas.

"Ternyata selama ini kamu yg pegang kuncinya."

Tentu saja senyuman bahagia itu tidak luntur sejak pergi dari kamar karena Flora ingin beristirahat.

"Selamat karena telah berhasil ngebuka hatinya."

"Jarang banget ada saingan yg ikut seneng."

Hak Nyeon berjalan mendekat. "Gue juga udah tahu sejak awal, lo yg bakalan dipilih. Tolong jaga dengan baik dan jangan pernah bikin dia nangis." Eric cuma mengangguk kemudian Hak Nyeon berjalan pergi.

"Padahal bukan lo yg gue harepin selama ini."

"Gue gak akan ngecewain Kak Flora, lo dan Om Tae Yong."

"Tunjukin buktinya kalo mang serius and if just want to play, gue pastiin besok lo tinggal nama doang!"

"Gak usah diancem juga tujuan gue pengen ngebuat Kak Flora ketawa terus. Sekarang senyumannya gak cuma berharga untuk lo tapi juga untuk gue."

Felix tersenyum bangga, ketika mendengar ucapan seorang Lee Young Jae.  Ternyata, sahabat baik yg berisik, manja,  dan cengeng itu telah berubah jadi seorang pribadi yang lebih baik. Felix bukan hanya bisa bernafas lega, tapi juga bersyukur bahwa sang kakak telah mengerti arti cinta.

"Tapi gue tetep bakal langsung jodohin Bang Young Hoon atau Bang Juyeon dengan Kak Flora kalo ada oknum yg bernama Lee Young Jae, alias Eric, bikin air mata kakak gue yg sangat berharga ampe jatuh."

GLEK

Hidup mati seorang Lee Young Jae berada di tangan Felix Lee.

- T B C -

Boy Next Door | The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang