(SasuNaru) Phobia2

1K 78 5
                                    

   "Dia.........
Naruto yang mendengar ucapan menggantung teman sekaligus rivalnya Uchiha Sasuke degdegan menahan napas.
    "Dia......" sasuke masih menggantung ucapannya, membuat si rambut duren semakin geregetan penasaran siapa yang mampu meluluhkan pangeran es ini.
      Mendekatkan tubuh selangkah demi selangkah membuat sasuke otomatis memundurkan tubuhnya, wajahnya masih datar tapi manik onyx melihat kesegala arah asalkan bukan kepemuda manis di hadapannya ini. jantungnya semakin berdetak kencang sangking kencangnya rasanya ingin lompat dari tubuhnya.

"Dia......." naruto kesal dengan tingkah sasuke dari tadi dia cuma bilang dia dan dia dan selalu memundurkan tubuhnya dengan kesal naruto menangkup ke2 pipi seputih porselin itu mengikis jarak sampai sasuke bisa merasakan deru napas hangat naruto, Naruto menatap dalam kedalam mata onyx sasuke seakan tersedot kedalam mata itu ada rasa hangat ketika naruto menatap manik hitam terasa dingin tapi penuh kasih sayang.
"Siapa yang kau cinta suke." Ucap naruto lembut menatap dalam manik kelam itu.
"Ka... kriiiinnnnggg" suara bel masuk. "Tak." Cukup kuat Sasuke menyentil dahi naruto membuat si pirang meringis mengusap dahinya yang memerah.
"Sudah bel. Masuk" ucap sasuke membalikkan tubuhnya meninggalkan naruto yang cemberut.
"Oi... tame kamu belum menjawab pertanyaanku." Teriak naruto kesal.
       Sasuke hanya mengabaikan gerutuan dan sumpah serapah naruto. Dengan kesal naruto mengikuti sasuke masih cemberut dan menghentakkan kaki rampingnya.

(Thor: 😑 tak mencerminkan pria banget lu nar.)
(Naruto: 😡😡 berisik loe tor.)
(Thor: Awas loe macem-macem ama author gue bikin menyesal😎😏)      Naruto bungkam.

Sasuke bernapas lega, "selamat" gumam sasuke mengelus dadanya.

           Skip.
"Kriiingggg kringgg kriiiinnngggg" bel tanda pulang membuat semua siswa konaha high School bersorak gembira berlari berhamburan untuk pulang di kelas IpaB laki-laki manis berambut pirang dengan kumis kucing di pipinya masih merengek menganyunkan lengan pria tampan berwajah datar sedatar talenan terlihat kekanak-kanakkan surai raven masih asik memasukkan buku-buku pelajaran sampai.

"Naruto-kun" panggil suara lembut surai pink di depan pintu kelas IpaB.
      Naruto yang mendengar namanya di panggil langsung menoleh dengan cepat, senyum merekah di wajah kumis kucing itu langsung berlari sampai di depan wanita bersurai pink itu.
"Sakura-chan, kau menjemputku Ayo... pulang bersama." Ajak naruto merangkul pinggang sakura, sakura hanya tersenyum malu menunduk.

       Pria berambut raven mencuat seperti chiken but yang melihat itu mengepalkan tangan mengeluarkan aura hitam pekat membuat orang-orang di dalam kelas keselak ludahnya sendiri berlari kocar kacir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Pria berambut raven mencuat seperti chiken but yang melihat itu mengepalkan tangan mengeluarkan aura hitam pekat membuat orang-orang di dalam kelas keselak ludahnya sendiri berlari kocar kacir. Tapi kepakaan naruto aja yang mencapi -0%peka.
"Naruto-kun bolehkah aku minta tolong" ucap sakura sok imut menatap naruto dengan pipi enyesnya.
         Naruto yang melihat itu berbinar love-love.
"Tentu. Apapun untukmu sakura-chan😍😍" ucap naruto semangat masih dengan mata love-lovenya.
"Handphone ku tertinggal di ruang leb tolong ambilkan untukku." Ucap sakura manja.
      Sasuke yang berada di belakang naruto mukanya memucat ingin muntah. Dengan semangat 45 naruto berlari keluar, sakura mrngedipkan sebelah matanya genit membuat naruto memegang dadanya menahan dadanya agar tak keluar.

Short Story & Double Story (1): (SasuNaru)&(NaruSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang