(Sasu&Naru)Lamar Aku

5.5K 209 7
                                    

Di kedai Iciraku terdengar.
   "Ue...... tame aku kurang apa sih!? Ganteng pakek bangettttt! Kaya? Jangan tanya sampai 9keturunan gak bakal habis!? Baik rajin menabung? Gak usah menabung juga masih banyak harta tousan!" Histeris surai pirang aka.Namikaze Naruto
       "Urusai dobe." Ucap si raven aka.Uchiha Sasuke lelah dengan ucapan hal yang sama ke30x teman pirangnya ini.
Yang di panggil dobe hanya mempoutkan bibirnya berselekap dada.

"Tame...... sampai kapan aku akan jomblo ngenes gini.?" Tanya si pirang menggaruk-menggaruk lantai kayu iciraku dengan aura suram di tubuhnya.
      Yang di panggil hanya mendengus jengah melihat kelakuan aneh teman masa kecilnya? Dia jadi heran kenapa bisa dia suka sama teman aneh bin ajaibnya ini.

Ya... sasuke menyukai teman pirangnya ini.
     Sebenarnya dia yang mengancam siapa saja yang menyukai temannya ini jika tidak dia akan di buat melarat 9generasi. siapa juga tidak mengenal Uchiha Sasuke putra bungsu pasangan fugaku dan mikoto pemegang perindustrian dan ekonomi no1 di jepang.

Tiba-tiba ada pelayan datang dengan tergesa-tergesa membawa kuah ramen dengan uap yang menggumpal.
      Terlalu terburu-buru sampai dia tidak melihat sebongkah duren di depannya membuat ramen yang di bawa tumpah hampir mengenai kepala duren naruto. Jika saja sasuke tidak pasang badan sudah di pastikan kulit tan mulus naruto akan melepuh.
     "Sumimasen saya tidak sengaja, akan saya ambilkan air dingin." Ucap pelayan itu berlari kedapur.

Sedangkan sasuke dan naruto masih berada di posisi yang sama, Onyx bertemu sapphire.
    Naruto merasa tersedot kedalam lubang hitam tak berujung milik sasuke sedangkan sasuke tersenyum melihat dobenya.
        "Aku tau aku tampan. Tidak usah seperti itu juga melihatku dobe-chan." Ucap sasuke terparti senyum miring di wajahnya.

Naruto yang tersadar langsung mendorong dada bidag sasuke memalingkan wajahnya yang memerah.
"Ini air dinginnya." Ucap tiba-tiba pelayan menyodorkan baskom berisi air dingin dan handuk bersih.
"Hn" gumam sasuke mengambil baskom dan handuk itu.
     Membuka bajunya tanpa rasa malu. Menontonkan bahu lebar berkulit putih dengan perut roti sobek. Membuat wanita di sana menjerit menahan darah dari hidungnya. Termasuk naruto wajahnya memerah sampai ketelinga jantungnya berdebar 2x lipat.

"Si sini bi bi biar saya ban tu." Ucap pelayan hendak mengambil handuk di tangan sasuke.
     Tapi langsung di rebut oleh naruto. Sasuke yang melihat itu semrik evil.
"Biar aku saja!" Ucap naruto jutek merebut paksa handuk di tangan sasuke. Sasuke hanya diam membiarkan dobenya mengompres bahunya yang memerah. Sesekali dia akan terkikik geli merasakan tubuh dobenya gemetar.
       "Jika kau terus malu-malu ayam seperti itu, bisa-bisa kulitku terinsfeksi dobe." Ucap sasuke sarkas membuatnya menerima pukulan dari naruto
     "Urusai tame." Ucap naruto menekan luka memerah bahu sasuke.

"Besok-bosok jangan buka bajumu di depan umum itu memalukan." Ucap naruto jutek memalingkan wajahnya.
"Kenapa? Emang kamu siapa ku dobe?" Tanya sasuke jahil.
      Naruto yang mendengar itu kelabblakkan sendiri. Memang benar dia siapanya sasuke.

"A a aku..." gumam naruto gak jelas, membuat sasuke gemas sendiri.
"A a a apa dobe." Ucap sasuke gemes sendiri.
"Tu tu tunanganmu." Ucap naruto cepat di akhir kalimat dengan wajah merah padam.
Sasuke yang mendengar itu mengedipkan mata berulang-ulang mencerna ucapan cepat naruto. Setelah itu terparti smrik membuat orang-orang yang melihatnya salting sendiri.

"Ku anggab itu lamaran dobe-chan." Ucap sasuke menggoda mengedipkan mata membuat wanita dan uke blurrr menyeburkan darah. Naruto udah memerah sampai gosong karna malu.
       "Tapi... untuk apa, tunangan kalau kita bisa nikah sekalian" ucap sasuke langsung menelpon seseorang di sebrang.
   Rahang naruto menganga tidak elitnya.
"Aniki. Cepat siapkan pertemuan dengan keluarga paman minato."
"............"
"Ya... dia barusan melamarku"
"............."
"Hn. Aku mau semuanya sudah beres"    "tutt" ucap sasuke mematikan telpon secara sepihak.
      Naruto masih memproses apa yang di lakukan sasuke. Sampai sasuke menggendong naruto ala pengantin.
"Wuuuaa...... apa yang kau lakukan tame. Turunkan aku." Teriak naruto menggoyangkan kedua kakinya.
"Tidak. Kita tidak punya waktu kita harus pergi ke KUA secepatnya. Mereka sudah menunggu." Ucap sasuke tersenyum melangkah keluar dari kedai, tapi sebelum sampai pintu kedai sasuke berhenti.
"Ah.... dan kalian semua ku traktir. makanlah sepuas kalian dan paman teuchi kirim tagihan kerekening ku." Ucap sasuke berjalan keluar menggendong naruto antara kesal dan malu.
        "Baka.... tame baka." Teriak naruto menghiasi malam penuh bintang.
                            .
                            .
                            .
                         END

Short Story & Double Story (1): (SasuNaru)&(NaruSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang