Di hari pemakaman cuaca mendung seakan ikut bersedih sang matahari seakan enggan untuk keluar.
Orang-orang sudah mulai bubar hanya tersisa 2laki-laki beda surai 1nya surai raven panjang matanya menatap sendu kearah gundukkan makam bertuliskan Uchiha Sasuke Bin Fugaku.
Matanya sudah sembap aka.Itachi semenjak tau kematian sasuke itachi hanya diam tak ada senyum cerah seperti biasanya atau senyum menggoda. Satu-satunya keluarganya pergi meninggalkannya juga.
Laki-laki 1nya tak beda jauh manik shippher itu tak secerah hari biasanya tak ada senyum45 dan tawa di wajahnya.Perlahan tangan porselin berotot menjulurkan sebuah kotak yang terbungkus kado warna oren dan hitam kedepan naruto, naruto gemetraan menggit bawah bibirnya menahan suara isak yang akan keluar.
"Aku ingin marah. Aku ingin membunuhmu agar bernasip sama dengan adikku. Kenapa adikku harus mencintaimu yang jelas-jelas pasti akan menolak mentah-mentah cintanya. Hahahahahaha cinta memang bodoh dia selalu bilang _Tak apa asalakan bisa bersamanya aku bahagia_ hahahaha adik bodoh." Maki itachi tapi tak ada air mata yang keluar dari manik kelam itu sama persis milik sasuke.
"Adikku sudah tenang, semoga kau bahagia. Itu yang dinginkan adikku di akhir hayatnya." Ucap itachi melangkah keluar dari are pemakaman.
Naruto yang mendengar itu hanya menunduk meremat kuat kotak di pelukkannya.Skip.
Di mainson megah Namikaze bergaya eropa terparkir motor spot oren hitam, turun laki-laki pirang mengenakan pakaian berkabung tangannya terus meremat kotak di pelukkannya tak ada senyum atau triakkan heboh lainnya berjalan dengan tatapan kosong."Tadaima..." ucapnya lesu.
"Okairi... naruto-kun" ucap suara lembut dari dapur bersurai merah bata aka.Kusina
"Apa kau ingin makan naruto-kun kasan membuat ramen extra naruto." Ucap kusina semangat. Mencoba menghibur anak semata wayangnya.
"Hm. Tidak" Gumam naruto berjalan kelantai2.
"Kasan" panggil naruto. Kusina yang di panggil menoleh dengan cepat.
"Aku ingin makan sup tomat dan jus tomat jeruk." Ucap naruto lirih mengelus sayang kotak di pelukkannya berjalan lagi masuk kedalam kamarnya.
"Naru" "blam." Belum selesai kusina melanjutkan ucapannya terpotong oleh detuman pintu.
"Puk." "Biarkan dia sendiri dulu, ini pasti berat untuknya." Ucap minato lembut memeluk kusina sayang, kusina hanya menangis dalam pelukkan sang suami.Dalam kamar bernuasa oren dan hitam duduk laki-laki pirang membuka kotak kado perlahan di sana terdapat banyak barang satunya sebuah gelang bertali merah ukiran emas inisial S
persis seperti miliknya, satunya sebuah bingkai foto dari kerang dan mutiara,
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story & Double Story (1): (SasuNaru)&(NaruSasu)
DiversosCuma cerita asbrud bin ngelantur buat nemenin waktu kalau blm punya ide buat ngelanjutin Hold Me Back 😂😂😂 cuma buat senang" aja kok.