Cerita ini tidak akan lengkap tanpa sudut pandangku. Mungkin aku tidak terlalu pandai untuk bercerita, tapi kucoba sebisa mungkin agar kalian mampu memahami alur kisah kami.
Kisah cinta antara aku dan dia.
Aku tidak tahu apa dia sudah menyebut ini. Mungkin belum. Mengingat bagaimana sifatnya, aku yakin dia belum atau bahkan tidak akan pernah mau mengakui semuanya. Bahwa kisah cinta kami adalah kisah paling romantis yang pernah ada.
Tidak. Tidak. Sumpah, aku tidak berbohong.
Setidaknya, bagiku, kisah percintaan kami sangatlah romantis. Bahkan melebihi cerita Romeo dan Juliet. Mengapa aku berpikiran begitu? Karena kisah ini murni perpaduan romansa antara aku dan dia. Tidak ada tragedi yang membuat semua rasa manis itu bercampur dengan kehidupan yang pahit.
Dan aku bertaruh kalian akan merasakan hal yang sama. (Semoga).
Tanpa banyak basa-basi, mari kita mulai.
***
Aku, Eren Jeager. Tujuh belas tahun. Beta (coret). Omega.
Mungkin kalian sudah tahu garis besar masa laluku. Aku yakin dia sudah menyebutnya, tapi biar kuulangi sekali lagi.
Aku lahir dari sepasang beta yang saling mencintai; Grisha dan Carla Jeager. Sebuah keluarga sederhana yang tinggal di wilayah Shiganshina. Ayah adalah seorang dokter di satu-satunya rumah sakit terbesar di daerah kami. Sementara Ibu bekerja sebagai pramuniaga di salah satu bar setiap hari Rabu dan Kamis.
Seingatku, tidak ada yang spesial dari keluarga kecil kami.
Menjadi anak tunggal dari keluarga beta membuatku tidak peduli akan masa depan. Merasa tidak perlu was-was dan memikirkan gender apa yang akan kuterima setelah masa pubertas. Bahkan semua kebencian terhadap alpha baru mulai kurasakan setelah tragedi Frieda terjadi.
Dahulu, aku justru memuja mereka, para alpha. Berharap menjadi salah satu bagian dari mereka. Frieda hanya tertawa ketika aku selalu membual ingin menjadi alpha saat besar nanti untuk melindunginya.
Namun, takdir berkata lain.
Harapan menjadi alpha kukubur bersama dengan jasad Frieda.
Kehilangan Frieda membuat aku dan Armin jatuh terpuruk di lubang hitam. Sosok kakak yang sangat kami sayangi tiba-tiba pergi dengan cara yang paling mengenaskan. Pada awalnya, kami memiliki rasa benci yang sama terhadap para alpha. Sampai Armin bangkit dan meninggalkanku sendirian di lubang hitam tersebut.
Entah sejak kapan Armin memaafkan semua kejahatan yang terjadi pada Frieda. Satu hal yang kuketahui adalah ia tidak berhenti memintaku untuk mengikuti jejaknya. Memaafkan masa lalu.
Sesuatu yang saat itu tidak bisa kulakukan.
Lulus sekolah menengah pertama, kami mendapatkan beasiswa di Akademi Mitras. Sebuah pencapaian yang sangat luar biasa, mengingat kemampuanku sedikit di bawah Armin. Pun, Akademi Mitras merupakan salah satu sekolah terbaik di pusat kota.
Sesuai dugaan, Ayah dan ibu sangat tidak percaya dengan pencapaian yang kudapat. Bahkan ibu sampai harus menghubungi guru pembimbing untuk memastikan bahwa surat yang kubawa bukanlah sebuah candaan. Sadar jika aku tidak berbohong, mereka merasa senang dan bangga. Malam setelah pengumuman kelulusan, kami mengadakan pesta bersama dengan keluarga Armin.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet [Rivaere]
Fanfiction[BL] [BOY X BOY] Alpha dan Omega. Aku dan Dia. Ini adalah kisah kami, awal perjumpaan. Sebuah permulaan. Kisah yang membawa sebuah kebahagiaan. . . . Omegaverse AU. Rate T+. Romance. Drama. Age Gap. Slow burn. Levi x Eren. Top! Levi x Bottom! E...