#Srikandhi

103 5 1
                                    

Membuka hati dengan cara mulai berani mengagumimu adalah pertimbangan terberat dalam hidupku...

~ Adit & Windu ~

***

" Saya pesan satu Americano, " ucap Wahid saat ia sudah masuk ke kedai itu dan duduk di salah satu kursi kosong di sudut ruangan. Dengan cekatan,pelayan kedai itu segera menulis pesanannya pada sebuah note kecil yang selalu stand by ia pegang.

" Ada tambahan mas? " tanya pelayan itu dengan ramah. Ternyata, bukan hanya konsep tempatnya saja yang mengusung budaya daerah, namun hampir keseluruhan tema di kedai itu memang berhubungan dengan budaya. Contohnya seragam yang dikenakan para pegawai di kedai itu. Seragam itu memiliki sablon tokoh-tokoh pewayangan dan berbeda setiap orangnya. Mungkin, tokoh yang ada pada baju mereka, merepresentasikan diri mereka. Mungkin. Wahid hanya menebak-nebak saja.

Wahid tak begitu paham akan tokoh-tokoh pewayangan, yang ia tahu hanya Rama dan Sinta. Itupun karena kisah cinta mereka yang begitu legendaris. Namun, bentuk pewayangan Rama dan Sinta sendiri Wahid tak tahu seperti apa.

" Untuk sementara itu dulu," balas Wahid dengan menyunggingkan senyumnya. Pelayan itu mengangguk dan segera beranjak dari meja Wahid.

" Mba? "

Si pelayan menoleh dan mendekati meja itu kembali. Sepertinya, pria itu hendak memesan sesuatu lagi.

" Iya, ada tambahan mas? " tanyanya ramah.

Wahid menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal. Sebenarnya ia malu untuk menanyakan hal itu, tapi ia benar-benar penasaran.

" Mmm... Nggak mba. Saya cuma mau tanya, gambar wayang di seragam mba itu, namanya siapa? " ahhh... Malu sekali Wahid menanyakan itu sebenarnya, tapi ia begitu tertarik dengan gambar wayang itu. Entah, Wahid merasakan aura pada tokoh itu sangat kuat. Ia begitu gagah dengan membawa panah beserta busurnya.

" Ohh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ohh... Ini namanya Srikandhi mas, " ucap pelayan perempuan itu sambil menunjuk ke arah seragamnya.

" Srikandhi? "

Bukankah Srikandhi itu perempuan? Wahid kira tokoh itu laki-laki karena begitu gagah saat merentangkan busur panahnya. Ia sempat mengira kalau itu mungkin saja Rama atau Arjuna. Karena dua tokoh pewayangan itu sangat identik dengan busur panah.

" Iya mas. Dia merupakan salah satu tokoh perempuan paling berani di cerita pewayangan."

Wahid mengangguk-angguk paham.

" Ada yang mau di tanyakan lagi? " tanya mba pelayan itu pada Wahid.

" Nggak... Nggak ada mba. Makasih ya, " balas Wahid sambil tersenyum manis dan pelayan itu kemudian beranjak pergi dari mejanya.

Srikandhi?
Wahid jelas pernah mendengar nama tokoh pewayangan itu. Nama itu sering dijadikan judul novel ataupun film. Dan kebanyakan memang menggambarkan seorang wanita yang kuat,pemberani, tangguh dan pantang menyerah. Meski Wahid tak mengetahui secara keseluruhan cerita tentang Srikandhi, tapi ia percaya kalau Srikandhi memang sosok perempuan yang pemberani. Karena, bahkan dalam bentuk dua dimensinya saja, auranya sangat kuat. Dan sekarang, Wahid jadi tahu bagaimana wujud Srikandhi dalam bentuk pewayangan.

The Curse of First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang