#Putri Indonesia

98 6 0
                                    

Sepanjang perjalanan menuju halte, Feby tak henti-hentinya terus memberondongi Windu dengan banyak pertanyaan. Ia geram dengan jawaban Windu yang berkelit-kelit, tak langsung to the point. Feby tahu temannya itu sedang tak baik-baik saja. Meskipun sikapnya terlihat ceria dan senyum masih terbit di wajahnya, namun sorot matanya tak bisa berbohong. Ada kesedihan yang tersembunyi di sana. Mungkinkah itu berhubungan dengan Adit? Karena, bukankah sekarang ia seharusnya sedang bersama pria itu,melakukan rutinitas yang akhir-akhir ini memang selalu mereka lakukan? Apa mereka bertengkar? Ahhhh... Feby benar-benar frustasi akan banyaknya pertanyaan di kepalanya. Ia butuh jawaban, namun kenapa gadis di sampingnya ini sangat pelit membagikan informasi.

" Ndu, serius ihhh gue penasaran kenapa lo tiba-tiba kayak gini," gerutu Feby sembari melirik ke arah Windu, bibirnya maju beberapa senti membuat Windu yang melihatnya tertawa geli.

" Hahaha... Lucu banget sih lo Feb kalau mukanya kayak gitu. Kayak anak kecil minta dibeliin permen, " ucap Windu sambil menggeleng-gelengkan kepala. Ia hafal betul akan tabiat temannya itu yang tak akan berhenti merengek sampai mendapatkan jawaban karena rasa keponya yang sudah sampai ke ubun-ubun dan itu justru Windu jadikan kesempatan untuk menggodanya.

" Ndu... Kasih tahu gue pleaseee... Lo mau apa? Entar gue kasih deh, " rayu Feby dengan tangannya yang memeluk erat lengan Windu. Berharap Windu akan luluh.

" Yahh... Sayang banget Feb, busnya udah dateng," Windu tak bisa menahan tawanya saat lagi-lagi Feby mengerucutkan bibirnya. Katakanlah ia memang teman yang jahat, tapi sungguh, Windu sedang tidak ingin membahas apapun soal peristiwa kemarin. Ia tak ingin moodnya hancur, karena saat ia terbangun, susah payah ia mengatur moodnya agar baik hari ini. Ia juga mulai mengatur mentalnya sejak tadi malam, ia sudah siap akan segala konsekuensi yang akan ia hadapi saat bertemu Adit nantinya.

" Ayo naik, " Windu menarik lengan Feby yang justru diam mematung dengan ekspresi ngambek, yang Windu yakini itu adalah pura-pura.

***
Hari ini, lagi-lagi Windu menjadi pusat perhatian di kantor. Setibanya ia di sana, semua mata langsung menuju ke arahnya. Ia layaknya Putri Indonesia yang sedang berjalan di Red Carpet. Jujur saja itu membuatnya tidak nyaman, tapi memang itu konsekuensinya. Sama halnya saat dulu ia melakukan perubahan. Tatapan mereka hampir sama. Dan saat ini, Feby tak terlihat membantunya, ia justru ikut melayangkan tatapan yang sama seperti mereka. Pasti akan banyak spekulasi yang muncul, dan juga akan banyak dari mereka yang beralih menjadi lambe turah. Terlebih, saat pemandangan dua insan yang terlihat sedang kasmaran saling melempar tawa dengan bergandengan tangan nampak jelas tertangkap oleh semua mata di ruangan itu. Pemandangan itu terlihat cukup menarik, karena tidak biasanya seorang Adit Narendra, pria yang terkenal dingin dan kalem itu tertawa lepas di depan banyak orang. Dan yang lebih membuat Windu semakin tertohok adalah sosok perempuan yang tengah Adit gandeng. Perempuan yang sedang melempar tawa dan saling bercanda dengannya. Apa sekarang Adit juga sedang berakting? Bukankah itu yang ia katakan kemarin?

" Mereka terlihat cocok, " batin Windu saat ia melihat pasangan itu lewat di hadapannya. Ia dapat melihat Adit sempat melirik ke arahnya, namun dengan cepat Windu mengalihkan pandangan, begitupun dengan Adit yang melanjutkan obrolannya dengan perempuan itu.

***
Ternyata, hari ini berjalan jauh lebih mulus dari apa yang Windu bayangkan. Ia pikir, hari-harinya akan lebih buruk karena masalah kemarin, tapi ternyata tidak. Ia sama sekali tak peduli dengan banyaknya pasang mata yang terus menatapnya dengan tatapan liar. Ia juga tak peduli dengan interaksi antara Adit dan Tari yang bahkan tak sungkan untuk memamerkan kemesraan mereka di tempat umum. Membuat gosip yang pernah tenggelam, kembali mencuat ke permukaan. Dan, nama Windu sudah jelas di kait-kaitkan, jika Adit&Tari menjadi trending 1, Windu ada di bawahnya.

The Curse of First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang