Pada pagi hari biasa lah y 3A datang ke ponpes untuk ngajar. Sesampainya di ponpes mereka langsung ke kelas mereka masing-masing untuk ngajar
.
.
. Tanya di siini ada yang masih ingat trio centil mereka akan datang;/Trio centil pov...
"Eh, apa kabar y azmi gua." Sahut meli
"Ndak tau, pernah ketemu aja g terakhir ketemu dulu saat kita di keluarkan." Jawab sinta. Sambil memoles kan liptint kebibirnya.
"Eh, kita ke sana yok ke ponpes denger denger mereka jadi ustad di sana pada ngajar ntu 3A," Antusias riska.
"Kuy lah, eh tapi mereka udah nikah kan. Apa tetep kesana." Ragu sinta
"Alah yo ah istrinya mana mungkin ke saana, kalo di sana y udah gpp samperin aja si apa susahnya apa pun caranya apa pun keadaannya kita harus milikin mereka" Egois meli.
"Kuy lah" Mereka berdua.
***
"Azmi. Hai ingat aku ndak." Sapa meli dengan senyum manisnya. Saat tak sengaja bertemu 3A di lorong.
Azmi mengggeleng. "Ndak sinten geh?."
Meli cemberut lalu melangkahka kakinya ke depan supaya dekat dengan azmi. Azmi refleks mundur. "Maaf jaga jarak."
Corona ya mi🤣.
"Eh iya. Masa lupa si aku meli lho temennya aisyah dulu." Sahut meli dengan senyuman yang tidak luntur.
"Ha??" Beo aban.
"Gini lo ban. Aku riska meli dan ini sinta. Inget ndak kalian hem" Jawab riska sambil menaik turunkan alisnya.
Kompak 3A kaget.
"Mau ngapain kalian kesini." Tanya ahkam dengan muka lempeng. Dia baru ingat siapa mereka.
"Kok gitu,ketara banget kalian g suka sama kita." Rajuk riska.
"Ga inget apa dulu buat apa?, sampe aisyah masuk ke RS untung g amnesia." Singkat azmi.
"Bukanya kita gak suka. Mohon perhatiannya kami sudah menikah status kami sudah ganti. Kami adalah suami orang okey. Disini saya azmi ataupun ahkam tidak ingin ada fitnah atau masalah. Jadii sooo jangan deketi kita." Cerca aban panjang di angguki azmi dan ahkam. Bukanya mau GR cuma dari lagatnya udah ketara.
"Kita juga tau kali kalian udah nikah." Balas meli.
"Ya udah si. Kami pamit. Yok." Ajak azmi pada keduanya.
Saat azmi akan melangkah tiba tiba meli menahan lengan azmi.
Azmi menengok tangan yang di pegang meli, lalu. "Lepaskan tanganmu."
Meli tetap diam tidak bergeming. Tidak melepaskan tidak juga menjawab ucapan azmi.
"Lepasin." Tegas azmi.
Tetap. Meli tidak mendengarkan ucapan azmi.
Azmi geram lalu menghentakan tangannya dengan kasar barulah tangan azmi lepas dari cekalan meli. Meli fefleks kaget seketika.
"Saya harap kamu ngerti bahasa manusia."
Mari kita sambut awal konflik dari cerita ini ahay😍🤣🤣
Mereka kombek. Are you okwy?🤣
Jangan lupa tinggalin jejak ya.
Komennya jangan lupa
Share jug kalo bisa😍
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA DI PONDOK PESANTREN
General FictionSEBAGIAN PART TIDAK DI LANJUTKAN REVISINYA/BENERIN PARTNYA AUTHORNYA TANGANNYA UDAH MALES NGETIK;)