***
"Melarikan diri."
Selamat malam, pagi, siang atau pun sore untuk kalian semua. Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk membuka sesi ini, yang tidak akan ada kaitannya dengan jalan cerita dari Land of Promising. Dan, mungkin kalian agak bertanya-tanya dengan kalimat pembuka yang cukup keras di atas. Mohon maaf atas hal itu, nanti akan saya jelaskan maksud saya di bagian akhir.
Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih sekali lagi untuk kalian semua. Utamanya yang sudah mengikuti cerita ini dari awal. Entah kalian meninggalkan jejak berupa vote atau comment atau mungkin tidak sama sekali, saya tidak masalah. Pengalaman kalian menikmati kisah saya ini saja sudah lebih dari cukup untuk membuat saya senang. Karena, hakikatnya tulisan itu sesuatu yang dibaca. Bukan dikomentari atau diapresiasi. Kalau itu jadi sebuah karya sastra, nah... Itu baru lain cerita wkwkwkwk
Masuk ke topik, dari awal cerita sampai bab terakhir sebagian pembaca mungkin sudah 'awas' dengan konten cerita yang cukup berat. Yang paling menonjol mungkin karena sedari awal si pemeran utama itu sendiri sudah berada di posisi yang sulit dan seakan-akan sudah menerima nasibnya itu. Tekanan mulai berubah begitu pertengahan bab 3, ketika Azalia tiba-tiba muncul dan mengungkap dirinya. Mereka pun ngobrol sejenak tentang perang dan sepakat untuk bersama-sama mengakhiri perang 100 tahun antara manusia dan elf. Dari sini, goal yang sudah di-spoiler dalam sinopsis pun akhirnya jelas dan menjadi penutup dari bab 4. Jadi, 4 bab pertama cerita ini sebenarnya adalah prolog dari seluruh cerita ini.
4 bab mungkin cukup banyak, tapi karena rata-rata hanya 1300-an kata, dibandingkan novel sungguhan segitu sudah pantas disebut satu bab pembuka. Dan dengan update-nya bab 13.2 Louise, menandakan berakhirnya Arc pertama dari cerita ini. Arc 1: debu di atas perak dan perunggu, Tridas.
Dengan begitu, bab 14 akan menjadi pembuka dari Arc 2. Dengan nuansa berbeda dan masalah yang berbeda pula. Arc ini akan menggali lebih dalam tentang dunia Land of Promising. Seperti apa kisahnya? Silakan baca bab 4 nanti.
Kaitannya pembahasan ini dengan kalimat pembuka di atas baru akan saya mulai di sini. Tapi, sebelum itu biarkan saya bertanya.
Apakah kalian tahu istilah escapism?
Wikipedia mengartikan eskapisme sebagai sikap hidup yang bertujuan untuk menghindarkan diri dari segala kesulitan, terutama dalam menghadapi masalah yang seharusnya diselesaikan secara wajar.
Pelarian diri ini bisa diartikan bermacam-macam, tapi kali ini fokus kita akan merujuk ke artikel ini.
___
https://steemit.com/philosophy/@finalzexes/the-downside-of-anime
___
Ya... Anime.
Utamanya yang berlatar cerita di dunia fantasi semacam isekai, game dan keluarga besarnya.
Sebagian besar pemeran utama dari cerita itu berlatar belakang sama, yaitu mati dan bereinkarnasi ke dunia di mana dia bisa jadi OP entah kenapa.
Dari garis besar di atas itu, escapism di kalangan VVIBOO dimulai. Sebagian dari kalian mungkin sudah paham sampai sini. Karena jika dilihat, dominasi penggemar dan kreator wattpad dewasa ini membuat/membaca latar belakang cerita seperti ini.
Pemeran utama begitu diagung-agungkan dan setiap kali ada masalah yang terjadi, solusinya selalu selesai dengan cara yang klise. Ini semua dikarenakan banyak hal. Mulai dari minim ide, takut mengangkat konflik yang rumit, dan yang paling dikhawatirkan adalah bentuk pelarian diri penulis itu sendiri.
Bentuk pelarian diri ini sebenarnya bukan hal besar. Karena dalam artikel itu sendiri menyebutkan, kalau melarikan diri 'sesaat' itu justru baik. Dalam artian 'istirahat' kalau saya menerka ini. Jadi, semisal kita sedang ngerjain skripsi dan tiba-tiba merasa stress atau capek. Ada baiknya kita berikan waktu sedikit untuk sekadar makan, main game, atau bahkan ibadah.
Yang menjadi masalah adalah ketika pelarian diri ini menjadi berlebih. Contoh lah kasus NF yang sempat viral ini.
___
https://m.detik.com/news/berita/d-4930356/tentang-slenderman-karakter-fiksi-di-balik-aksi-keji-nf
___
Baru diketahui, kalau NF sendiri merupakan korban sehingga tindakannya pun berujung tragis. Apalagi untuk anak-anak seusianya.
Kita tidak ingin hal seperti ini terjadi lagi. Baik untuk NF sebagai pelaku maupun sebagai korban. Tidak sepantasnya siapapun berada dalam lingkungan seperti itu.
Pada kenyataannya, sebagian VVIBOO memang punya masalah dengan bergaul atau masalah lain yang mungkin membebani pikirannya sehingga melarikan diri ke dunia anime.
Isekai ini latar paling sempurna untuk menciptakan imajinasi escapism ini lebih dalam. Entah dengan mereka membuat dunia di mana MC dengan mudah mendapatkan hati cewek-cewek di sana atau si MC itu sendiri hidup seenak jidat tanpa beban apapun.
Bukan kah yang seperti itu merupakan bentuk pelarian diri?
Untuk mendapatkan hati seorang perempuan, baik dan tampan saja tidak cukup. Perlu ada komitmen dan tanggung jawab di sana, sehingga 'anak' dari keluarga asing itu mau menikah dengan si laki-laki. Hidup pun pasti ada saja halang rintangnya dan pastinya capek. Tapi, justru karena capek itu yang bikin kita manusiawi.
Land of Promising berusaha mengangkat realita dunia ke dalam fantasi itu sendiri. Bagaimana biologi bekerja di dunia dimana kucing dan kadal bisa bicara. Dan bagaimana sosial bekerja ketika makhluk berakal selain manusia pun membentuk peradaban. Dengan harapan, membuka pikiran pembaca untuk sejenak melirik realita di lingkungannya sendiri. Opresi terhadap ras, penyalahgunaan otoritas agama, dan korupsi dalam pemerintahan.
Penulis mencoba menyelipkan hal demikian, walau sebenarnya penulis sendiri belum begitu paham tentang ekonomi, hukum, dan agama. Karena sebagian hal ini yang membangun tataran kehidupan di sekitar kita. Sehingga, setiap kali membaca Land of Promising sekilas dunia nyata akan tergambar meski dunia itu jauh berada dalam liang fantasi kita semua.
Lepas dari escapism. Sebuah cerita boleh dibuat santai dengan tujuan memanjakan pembaca atau penulis itu sendiri. Namun, jangan sampai itu mempengaruhi kepribadian dari pembaca atau penulis sehingga melarikan diri dari realita dunia.
Ingat untuk selalu kembali ke rumah selepas puas bermain. Itu yang biasa orang tua kita katakan. Jadi, jangan lupa untuk kembali menghadapi dunia selepas mampir sejenak ke taman fantasi.
Sekian dari saya, selaku man atau fir. Terima kasih untuk kalian yang menyanggupi untuk membaca hingga akhir. Semoga apapun yang tengah menjadi ujian untuk kita dapat diselesaikan dengan cara yang sebaik-baiknya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Land of Promising
FantasyPernah kah kamu mendengar puisi di kala perang? Ketika darah bersimbah dan prajurit menari-nari atas kemenangannya, lalu menyanyikan himne tentang tanah yang menjanjikan. Yang mati akan dibiarkan termakan oleh gagak dan yang selamat akan dibawa bers...