14th: Gema dari jauh

25 2 0
                                    

• Tahun ke-21 Raja Pietro, Bulan Tanam II, Rales

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahun ke-21 Raja Pietro, Bulan Tanam II, Rales.  Kota Thu'uras.
_____

Lonceng berdentang mengguncang sadar untuk hadir kembali dalam benak kecil sang gadis. Untaian rambut hitam yang menutupi sebagian pandangan ia geser bersama dengan tudung yang ia kenakan.

Sebuah dinding kokoh terlihat dari jarak yang tak jauh. Rantai kuat direnggangkan, membiarkan balok kayu besar menjadi jembatan antara dunia luar dengan sebuah kota kecil.

Ketika pandangannya digeser ke langit. Tidak satu pun gagak nampak di sana. Hanya awan yang bergerak lambat mengikuti gerobak yang baru kemarin sore angkat kaki dari kota kecil lainnya.

Bersama lelaki dan perempuan lain dari berbagai ras di dalam gerobak. Diikat dengan tali tambang yang diberkati mantra dari gandum yang ranum. Sang gadis hanya menatap kosong udara, seraya perlahan melupakan, seberapa lama hari telah berlalu sejak ia terus berharap.

***

"Apa saja yang ada di sana?" Seorang Elf lelaki berzirah lengkap mempertanyakan kedatangan mereka.

Kesekian kali mereka dipertanyakan demikian. Dan setiap kalinya, ada saja yang berkurang atau bertambah. Gadis itu adalah salah satu yang masih betahan selama beberapa minggu terakhir.

"Seperti yang kamu lihat. Dua Khii'tar kurus, seorang Khii'dar yang sepertinya sudah setengah gila, Odar muda, dan N'asman perempuan yang bisa menggunakan sihir." Ujar kusir yang membawa para calon budak itu.

Sepasang Khii'tar kurus laki-laki dan perempuan, seorang Khii'dar yang bulunya terlihat rontok di sana-sini, seorang Odar muda dengan luka gores kecil di beberapa bagian tubuhnya, dan seorang N'asman perempuan yang tampak lusuh. Pemandangan dari produk yang kusir itu coba jual tampak tidak banyak bernilai di beberapa bagian.

Sang produk, maupun mereka yang melihat pun sadar akan betapa percumanya bila pun mereka dibawa ke pasar. Oleh karenanya, harga murah sudah lah pasti kusir itu dapat. Bagaimana pun, mereka bukan lah tahanan perang yang nilainya dapat berkali lipat dari budak biasanya.

"Ck-! Coba saja peruntunganmu sana. Dan..." Elf berzirah itu memukul belakang kepala sang gadis yang terbalut tudung. "Jangan pikir hanya karena kamu dapat menggunakan sihir, otomatis hargamu akan naik. Sadari posisimu, manusia."

"Paling aku akan menukarnya dengan lada atau rempah lain yang lebih sedikit makan ruang, namun harganya tinggi." Ucap kusir itu bercanda. "Yah, terima kasih izinnya. Semoga harimu baik!"

"Ya, kalian pun."

Mereka para Elf saling bersapa ramah. Sedang ras lain yang mereka bawa sebagai pekerja murah dibiarkan terdiam.

Land of PromisingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang