13

181 34 6
                                    

Yohan berusaha dengan keras untuk melawan iblis di dalam tubuhnya, meski rasa sakitnya luar biasa tapi ia harus bertahan. Setidaknya hingga Yena sampai di lantai atas, namun memang tidak semudah itu karena kini ia kembali diambil alih.

"Tidak akan kubiarkan!" Iblis itu murka, mengambil alih tubuh Yohan membuat sang pemilik asli tubuh tidak bisa melawan.

Jaebum bergerak, ia menghadang iblis itu untuk melangkah menuju lantai dua. Jaebum berusaha bertahan, ia tidak bisa berbuat banyak saat ini. Kalau Yena tidak cepat, maka mereka berdua akan menghadapi bahaya.

"Kau mau melawanku?" si iblis menatap remeh Jaebum melalui mata Yohan.

Manusia yang tubuhnya sudah dikuasai oleh iblis tampak begitu berbeda, kulitnya pucat dengan urat-uratnya yang tercetak jelas di kulit, urat mereka berubah menjadi warna hitam karena aliran energi iblis yang gelap.

"Jangan meremehkanku." Terima kasih pada Kim Yohan yang tadi berhasil menahan iblis itu, kini Im Jaebum cukup memiliki kekuatan untuk menghadang iblis ini.

Melihat Jaebum yang mendekat dengan aura vampire yang kental itu membuat si iblis sedikit terintimidasi.

"Menjauh dariku!"

Yohan berlari menuju lantai dua, berusaha mengejar Yena yang ingin mematahkan ritual necromancy. Setiap langkah kakinya di anak tangga, ia tinggalkan sedikit sihir yang bertujuan untuk menjebak Jaebum. Si vampire hanya melangkah secara perlahanㅡkarena ia tau ada jebakan di anak tangga itu.

Jaebum mendesis pelan saat merasakan kakinya serasa tertusuk oleh sihir hitam iblis itu, tapi ia tidak boleh menyerah meski kemampuan regenerasinya tidak berjalan baik. Sehabis ini, ia bisa memulihkan diri. Biarkan ia babak belur untuk saat ini, yang penting Yena bisa ia percaya.

"ARGH!!"

Langkah kakinya di anak tangga terakhir tidak berjalan mulus, Yohan tersukur karena Jaebum yang sudah lebih dulu teleport dan menendangnya.

Yena di dalam kamar ritual terkejut melihat Yohan terlempar kuat melewati pintu kamarㅡmungkin membentur dinding di ujung lorong, diikuti dengan Jaebum yang melangkah pelan-pelan melewati pintu. Jaebum menoleh pada Yena yang mematung di depan piring kecil yang merupakan inti dari ritual necromancy.

"Yena, jangan ragu. Kim Yohan tidak bisa kembali."

"Aku tau taㅡJAEBUM!"

Naas, Jaebum tidak sigap karena ia cukup boros menggunakan energinya demi lolos dari sihir jebakan sang iblis di anak tangga tadi. Tubuh Jaebum terdorong hingga membentur dinding di sebelah pintu masuk. Yena tidak bisa melihat Jaebum, ia hanya bisa melihat Yohan yang sudah dikuasai iblis. Matanya full hitam, menandakan ia sudah sepenuhnya bukan Kim Yohan.

Suara teriakan Jaebum membuat Yena tersadar, si gadis meringis saat mendengar teriakan kesakitan Jaebum. Entah apa yang iblis itu lakukan, yang pasti bukanlah hal yang bagus untuk Jaebum. Dan jika dibiarkan, akan merugikan mereka berdua.

Yena memukul pelan pipinya, mengerjapkan mata berkali-kali demi mengembalikan fokusnya yang terganggu sejak tadi. Otaknya terus menyuruh tubuhnya untuk bekerja cepat demi keselamatan mereka berdua. Manik Yena melihat obor dengan api yang dibuat oleh Jaebum, tanpa basa-basi langsung saja ia ambil obor itu.

"CHOI YENA, HENTIKAN!"

Melihat Yena yang sudah memegang obor itu membuat sang iblis berteriak, ia beralih dari Jaebum yang kini sudah meringsut duduk tak berdaya. Si iblis mendekati Yena yang langsung buru-buru berlutut di dekat piring di sana. Lilin di depan piring itu langsung mati saat necromancy berhasil, maka dari itu satu-satunya api yang bisa digunakan adalah dari obor.

NECROMANCY (JB x YENA)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang