Di sekolah Jiheon, Doyeon, Yeji suka banget kemana-mana bertiga sampai pulangan pun bertiga kalau ijin ke toilet cuma berdua pasti ada aja salah satu yang iri. Padahal tuh guru cuma bolehin berdua.
Apalagi karena rumah dekat jadi kalau pulang pasti barengan sama anak komplek, gak bertiga lagi ini sih jadinya bersembilan.
Yeonjun yang biasanya kelas paling cepat keluar terus dia bakal tungguin yang lain keluar kelas. "Soobin, jemput Jiheon dulu yuk."
"oke, biasanya kamu sama Kayi kemana dia?"
"gak tau tuh belum keluar biasanya gak lama setelah aku." Yang diomongin pun datang bersama Bombom, Taehyun, Hyunjin, dan Yeji.
Setelahnya Jiheon sama Doyeon keluar kelas.
"ayo, pulang! kata Soobin."
"sebentar dulu! kata Doyeon. kita gak pulang sama kalian ada urusan, dadah."
Sok iye juga ni bocah.
Setelahnya mereka pergi.
Kali ini mereka gak pulang bareng cowo-cowo karena Doyeon, Jiheon, Yeji mau ke tempat palek mainan, mau beli kutek.
"Yeji mau warna biru dong!"
"Doyeon warna merah, palek!"
"Jiheon warna biru sama kaya punya Yeji."
Setelah selesai belanja kutek yang harganya dua ribuan itu mereka pulang ke rumah masing-masing. Karena gak sabaran habis ganti baju sekolah mereka pada ngumpul di rumah Doyeon sambil bawa kutek masing-masing.
Di rumah Doyeon cuma ada tantenya, sebenarnya orang tua mereka sudah gak ada, papa Doyeon meninggal pas Doyeon masih dikandungan sedangkan mamanya meninggal setelah melahirkan Doyeon lalu mereka diangkat jadi anak sama tante Irene dan om Suho yang saat itu anaknya baru masuk asrama, sampai sekarang pun Doyeon belum diberi tahu cerita sebenarnya tentang keluarga kandung mereka, kecuali Pinky yang memang sudah tahu.
"nih, mama ada pisang keju kalau mau makan jangan lupa cuci tangan dulu."
"oke, ma."
"iya, tante Irene."
Selesai main kutek-kutekan dan makan pisang keju buatan tante Irene, mereka pulang ke rumah masing-masing dengan wajah bahagia karena merasa udah jadi ciwi-ciwi gumush.
***
Sore Jhope yang baru pulang kerja gak sengaja melihat kuku Jiheon yang udah berwarna biru glitter, bukan karena Jhope gak suka ngelihat anaknya kutekan cuma khawatir sama kesehatan Jiheon karena pasti kutek yang kaya gitu bahaya.
Jiheon yang lagi duduk di sofa pun memanggil Jiheon. "Jiheon, coba liat sini kukunya."
Jhope menepuk tangan Jiheon agak kencang sampai membuat Jiheon takut sendiri. "kenapa pakai kutek?"
"ppp-pengen, Pa."
"siapa yang lajarin?" walaupun Jhope gak bentak-bentak tetap aja damagenya kerasa.
"gak ada."
Dan selanjutnya Jiheon ditarik ke dishwash, tangan Jiheon digosok pakai kawat panci yang membuat anak cewek itu pasrah sambil nangis karena tangannya digosok. Sebenarnya gak sakit cuma gara-gara dimarahin jadinya dia nangis.
Ini gue waktu dulu :)
Setelah selesai marah-marah Jhope bilang. kalau main kutek lagi awas aja, "Papa potong tangannya."
SinB yang baru aja datang dari warung kebingungan kenapa Jiheon matanya sembab mana kuteknya yang dia pakai jadi amburadul bentuknya. "kok Jiheon nangis ada apa nih?"
"jangan dikasih kutek lagi. Masih kecil gak boleh main kutek." SinB mengangguk mengerti. Dia paham Jhope tuh gak ngebolehin karena belum saatnya Jiheon main yang begituan. dah ah aku mau mandi. Gak usah siapin makan malam ya kita malam ini keluar aja.
"iya."
Setelah itu Jiheon menghampiri SinB terus meluk sambil ngomong. "buang aja kuteknya ya, Ma nanti papa marah."
"sstt iya nanti mama buang." SinB ngusap-ngusap kepala Jiheon terus buang kutek Jiheon ke tempat sampah. "jangan beli kaya gitu lagi lain kali."
Malam ini Jhope ngajak SinB sama Jiheon ke restoran sekalian jalan-jalan soalnya mereka tiap bulan gak pernah absen ke mal kecuali pas Jiheon masih kecil.
Sebagai permintaan maaf sebenarnya Jhope ngajak makan di luar karena sudah marahin Jiheon sekalian refreshing pusing banget jadi programmer. Salah sedikit ulang, maka dari itu tiap bulan ke mal melulu.
Udah kebayang belum orang kayanya?
Sekalian juga toh manjain SinB yang sekarang dia suruh berhenti kerja buat urursin Jiheon aja, untung kemarin SinB bisa berfikir jernih untuk gak egois dengan mempertahankan pekerjaannya.
"Jey, ada sepatu venteli ada yang ku taksir nih." Sebenarnya SinB ini cerita sekalian kode siapa tahu Jhope mau beliin kan sedangkan Jhope cuma manggut-manggut.
SinB dalam hati berkata. 'tanya kek, mau dibeliin gak, gitu.
Sedangkan Jhope cuek-cuek aja karena lagi ngajak Jiheon main basket di timezone. SinB ikutan gesek di ring sebelah buat ikutan main basket juga.
SinB main basket bar-bar banget tapi ya masuk terus apalagi dia dulu anak basket berkedok anak pramuka walaupun cuma satu semester, sampai heran juga orang-orang yang ada di sana ngelihatin SinB.
"Mabi," panggil Jhope sambil masukin bola ke ring tapi gagal berakhir dengan natap SinB yang berapi-api main basket. Tau Jhope tuh SinB kode tapi pura-pura gak peka. "ututu masa marah kamu?"
"apa, Pajes?" sahut SinB sambil ngipasin tangannya karena kepanasan habis main basket. "pulang yuk sudah jam sepuluh nih."
Untung SinB gak dengar Jhope ngomong 'ututu masa marah kamu?'
"iya udah ayo Jiheon kita pulang," ajak Jhope terus mereka bertiga bergandengan bertiga dan tidak lupa beli es krim sebelum pulang.
Yang ngira Jhope jalan pakai mobil kalian salah karena mereka pakai motor.
Jiheon tuh suka duduk di depan sambil goyang-goyangin kepalanya ngebiarin wajahnya keterpa sama angin malam, soalnya kalau udah sampai rumah udah beda lagi rasanya. Rasanya jadi lebih hangat.
Es krimnya pun sudah habis di jalan jadi tinggal ganti baju tidur. "Jiheon sini kuncirnya Mabi buka dulu."
Jiheon pun mendatangi SinB yang kini lagi duduk di sofa." memang kenapa gak boleh kuncir rambut pas mau tidur, Ma?"
"nanti kepalanya sakit, mau emang rambutnya gak bisa nafas?" tanya SinB yang lagi ngelepas karet rambut terus nyisir rambut Jiheon yang kusut pakai tangan.
"memangnya rambut bisa bernafas."
"bisa dong."
"rambutkan gak punya hidung, gimana bisa bernafas?" SinB mikir dulu.
"ada hidungnya gak bisa liat kamunya."
Setelah selesai ganti baju Jhope pun datang dari kamar. "gak tidur kamu, Jiheon?"
" bentar dulu ya, Pa? Ada filem Cinderella," ucapnya sambil rebahan di paha SinB. Jiheon tuh suka dielus-elus kepalanya eh tau-tau ketiduran terus pas bangun udah di ranjang.
"sudah malam jam setengah sebelas loh itu."
"udahlah malam sabtu aja tuh," ucap SinB menengahi perdebatan antara ayah sama anak ini.
Jhope menghela nafas. "ampar tilam lantai aja sudah, kita tidur depan tv aja malam ini."
" horee!!" Jiheon kegirangan karena akhirnya dia bisa nonton Cinderella. Emang suka ngadi-ngadi dah film Cinderella ditayangin jam sepuluh gini. "tidur depan tv lagi!"
***
maap baru update lagi T_T
Kesel bngt up di laptop malah pd ilang di hp tanda petiknya

KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek SouHit
FanfictionSequel dari Kosan Bangchin. ⚠ ada beberapa cast yang diganti perannya. Kehidupan mereka yang rumit, ditambah ada bumbu-bumbu RT dan kegesrekan para pasutri yang tijel nya minta ampun. Selamat datang di Komplek SouHit. #1 - Yumin #1 - sinhope #5...