Merah

492 83 14
                                    

Selesai perpisahan juga akhirnya, emak-emak udah pada heboh mau foto-foto sebagai kenang-kenangan terus dicetak pasang di dinding. Siapa yang begini di rumahnya, ngaku.

Sekarang mereka udah di rumah masing-masing. Tunggal tunggu masuk SMP aja.

"Yeji, ngapain?" tanya Soobin yang baru aja mau keluar rumah buat beli jajan di minimarket depan.

"Mau beliin mama es krim."

Soobin pun berhenti dengan sepedanya. "Mau ikut bareng gak?"

"Ya udah kalau maksa."

"Idih gua gak maksa dah perasaan," ucap Soobin, setelah itu Yeji nepuk pundak Soobin. "Pegangan."

"Iya."

Sampai di minimarket mereka gak pisah tapi saling ngintilin kemana-mana, Soobin nyari jajan buat Somi juga sih katanya anak itu pengen makan Yupi.

"Kamu beli apa, Ji?" tanya Soobin yang bawa belanjaan di keranjang.

"Beli es krim ini loh," ucap Yeji agak ngegas. "Udah tau nanya heran dah."

Soobin nyengir nyengir doang. "Eh Yeji itu celanamu kena saus ya?"

Yeji pun melihat belakangnya. "Astagaaa, ih Soobin gimana ini?"

Soobin pun kebingungan sendiri. Dia mau ngapain juga gak tau. "Gimana apanya?"

"Aku halangan." Soobin malah tambah ngeliatin reflek aja Yeji pukul saja kepalanya. "Ya jangan dilihat begitu juga dong, Sobirin!"

Berdosa banget kamuh, Bin.

"Bayarin dulu cepetan, aku mau ambil pembalut dulu." Yeji titipin es krimnya buat di bayar Soobin dan dia ngebirit ke arah rak persoptekan.

Setelah itu Soobin nunggu di luar, gak lama ada Hyunjin lagi bawa Yena, kayanya mau belanja juga. "Soobin!"

"Lah Hyunjin," balas Soobin. "Eh ada Yena."

"Ngapain sendirian?" tanya Hyunjin menghampiri Soobin.

Soobin yang daritadi celingukan pun menjawab, "Nungguin Yeji beli pembalut."

"Loh sama Yeji?" Yeji keluar dengan buru-buru terus tau tau duduk aja di bagian  depan. "Buset lu kenapa, Ji?"

"Ahh cepetan, Bin pulanggggg."

"Pantatnya merah," ucap Soobin santai sambil nyuruh Yeji bawa belanjaan.

Hyunjin pun ngelepas jaketnya. "Pakai aja nih, celanamu putih itu."

"Udah gak papa, ayo Soobin cepetan jalan. Ntar keburu merembes kemana-mana."

Soobin gak mau jalan lagi, ya karena Yeji gak pakai jaket mana udah sepantat pantat tu merahnya. "Pakai dulu tuh jaketnya udah cepetan daripada netes-netes di jalan."

Akhirnya Yeji pakai jaketnya Hyunjin, mana warna putih juga lagi. Sama aja boong sih tapi ya sudahlah darpada yakan.

Setelah itu Soobin pun melaju tak terbatas dan melampauinya sampai polisi tidur aja digasak abis sama dia. "SOOBIN LIAT-LIAT KALAU ADA POLISI TIDUR DONG. PANTAT YEJI SAKIT INI WOY."

"Ya maaf, abisan kalau gak cepet sampai ntar jaketnya juga kena."

"Udah kena ini, nyet." Dahla Yeji lelah sama Soobin.

***
Yeji keribetan sendiri akhirnya di rumah. "Dek, cepetannn."

Jihun pun keluar dari kamar mandi. "Kenapa sih, kak?"

"Lama banget si." Yeji pun segera masuk dan buka jaketnya Hyunjin, beuhh darahnya ikutan merembes ke jaket.

Dibilang juga apa, percuma aja pakai jaket putih mah.

"Es krim mama mana, kak?!" tanya Umji dari luar.

Yeji baru inget kalau es krimnya masuh di kresek Soobin. "Di Soobin, ma. Lupa ambil."

Sementara itu di rumah Soobin....

"Bang, yupi Somi mana?"

"Cari di kresek."

Somi pun menggeledah isi semua yang ada di kresek itu alias dia tumpahin aja semua itu di atas meja.

"Ih es krim!" Soobin yang lagi masak mie pun langsung melaju ke arah meja dan merebut es krimnya. "AAA ABANGGGG BAGI."

"Bukan punyaku tadi ini."

"Bohong! Pasti gak mau bagi-bagi kan?!"

"Mana ada beneran, ini punya tante Umji," ucap Soobin sambil mengangkat-ngangkat es krim biar Somi gak bisa ambil. "Sakit gigi lagi mampuslah kau."

"Orang udah ke dokter kok ih gak sakit lagiii."

Soobin ngacir lagi ke dapur takutnya mienya jadi overcook alias gosong, tapi untungnya enggak cuman airnya jadi kering. "Ah kamu sih untung mienya gak gosong."

"Mama ke mana?"

"Datengin orang sakit sama papa," ucap Somi sambil ngambek-ngambek gitu.

"YaAllah, Dek beneran ini punya tante Umji.

"Ya sudah aku mau anterin dulu, jaga rumah bentar."

"Mau ikut."

"Gak usah. Orang gak jauh juga."

"Tetep mau ikut."

"Ya sudah, bawel amat dah."

Akhirnya Somi ikutan ke rumah Umji padahal ya cuma 10 meter dari rumah juga, ngintil aja kerjaan.

Somi ini agak manja guys tapi percayalah dia ngeselin banget kalau kata Soobin.

Tok.. Tok.. Tok..

Keluarlah Jihun. "Dek, ada mama gak?"

"Ada," ucap Jihun terus anaknya pergi ke dalam untuk manggil Umji. "Mama, ada kak Soobin di luar."

Umji pun keluar dengan santuy sambil ngomong, "Alhamdulillah es krimku."

Terus pas di depan Soobin. "Kenapa, Sob?"

Soobin ini kalau di kalangan orang tua dipanggil 'Sob'  biar keren dan pencetusnya adalah Namjoon karena kalau Bin agak mainstream jadinya pada ikut-ikutan deh.

"Ini es krimnya Yeji tadi belum diambil."

"Oh makasih ya," ucapnya sambil mengbil kresek dari tangan Soobin. "Mama, ke mana kok mobilnya gak ada?"

"Jengukin orang sakit tante. Ya udah, tan cuma mau ngantar."

"Oke makasih ya."

Soobin dan Somi pun pulang.

"MAMA INI DARAHNYA KOK MASIH BAU SIH." Yeji teriak-teriak bikin Umji hampir naik darah aja.

"Darah kau kasi pengharum seliter juga tetep aja amis."

"Maksudnya jaketnya."

"YA DICUCI YANG BENER DONG, PAKAI PENGHARUM ITU LOH."

Yeji yang lagi kucek-kucek manja pun berkata, "Oh iya juga, kenapa gak kepikiran."

Tiba-tiba....

"Apaan nih kok kaya bergerak-gerak ya?" Yeji pun berbalik untuk melihat sesuatu yang ada di belakangnya.

"ASTAGFIRULLAH SYAITONNIROJIM ADA KECOAK, MA."

Umji pun ke dapur mau ngebawain Yeji sapu, daritadi berisik banget dah sampai di sana sama aja dah....

Malah lebih parahnya lagi dipukul pake sapu sampai tu kecoak terbang, dahla pada kaya orang kesurupan itu mereka berdua.

Jihun datang bawa baxgon. "Dah mati itu kecoaknya."

***
Hi, jangan lupa vomment



Komplek SouHit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang