Limapuluhdua

2.5K 312 24
                                    

Note : recommended lagu yang sesuai dengan mood ceritai ini ya. Terimakasih dan selamat malam💚🤗

><><><><><><><><><

"Mah kita mau kemana?" tanya Ara saat sudah duduk di bangku pesawat

April menatap Ara sedu "Kita mau ketemu papa. Ara mau kan?"

Ara mengangguk semangat "Iya, Ara indu papa"

Johnny yang berada disamping Ara mengelus kepala Ara lembut "Ara anak baik. Ara kuat ya"

April menatap Johnny "Bang"

Johnny mengangguk paham "Udah jangan mewek, lihat doyoung tuh udah tidur aja padahal belum aja lepas landas"

April tertawa kecil "Namanya juga capek bang baru dari klinik"

"Sama aja"



Pesawat yang mereka tumpangi sudah  mendarat di Bandara Udara Internasional Shanghai. April membenarkan jacket  dan rambut Ara. Setelah itu Johnny megendong Ara dan Doyoung mengangkat barang dari atas pesawat

"Udah lo tangan kosong aja dek. Biar kami tangannya yang berisi" ujar Doyoung santai

"Eh , serius?"

Doyoung mengangguk "Iya, ini tugas laki-laki. Lo jaga aja tas selempang lo tuh. Jangan sedih-sedih nanti kalau ketemu Renjun"

"Iya kak odoy"






"Gimana? Udah ketemu Ten?" tanya Kun di sela-sela makannya.

Ten menggeleng "Susah benar bang. Gak sama kayak problem yang lama. Ini mereka sembunyi kayak si telan bumi"

Kun berdecak "Cari lagi, gue tunggu kabar baiknya hari ini juga"

"Bisa-bisa gue selesaikan hari ini juga." ujar Ten percaya diri

Di sela-sela Kun sedan menikmati makan malamnya, handphonenya berbunyi.

"Halo, siapa ini?" tanya Kun baik-baik.

"Ahahaha, udah ketemu belum pak pol lokasi kami?"

Kun tertawa balik "Udah dong. Lo kan cuma kecoak kecil yang gampang diberantas"

"Sialan. Gak usah cari gara-gara dengan kami"

Kun berdecak "Buang-buang waktu"

"Kalau gitu, kalian bisa dong autopsi temannya?"

Kun tersulut emosi "Apa  maksud lo ?!"

Tutttttt

Nada telefon terputus begitu saja. Kun terdiam, lalu menghampiri Ten.

"Gimana?"

Ten menepuk tangannya "Tadi lo nelfon kan dengan manusia berwatak hewan?"

"Iya."

Ten tertawa "Bodoh mereka, gak inget apa disini ada orang pintar. Kita langsung kesana bang, arahin anak buah lo"

"Sesuai dugaan gue"

Ten terkagum pada dirinya "Udah gue bilang. Tunggu dan sabar"




Sebelum Kun dan Ten benar-benar pergi. Ia mengabari Johnny, bahwa ia akan pergi untuk sesuatu. Lalu memberi tahu Johnny dimana rumah sakit dan no kamar Renjun.

"Bang, aku belum siap" ujar April di depan pintu masuk rumah sakit

Johnny mengenggam tangan April "Kamu kuat, kamu bisa. Renjun nunggu kamu disana. Okei?"

April mengangguk "Bang doy, aku titip Ara ya. Kasian dia udah capek gitu"

Doyoung mengangguk "Ara aman di tangan aku"



Johnny dan April melangkahkan kakinya berat menuju ruang inap  Renjun. Ruangan yang ditempati  Renjun bukan tipe biasa, melainkan ruang ICU yang lengkap dengan peralatan yang melekat pada tubuhnya.

April mengenggam tangan Renjun dingin

"Hi Jun, aku disini. Kamu dengar aku kan sayang?"ujar April pada Renjun yang masih tidur dengan damainya

"Maaf aku baru datang. Pasti kamu rindu aku dan Ara bukan?"

"Kalau rindu, ayo buka matanya Renjun"

April terisak dalam dian "Renjun.."

"Banyak banget kejadian aneh yang nimpa aku. Aku gaktau salah aku dekat denganmu kenapa"

"Renjun ku, papanya Ara pasti kuat"

Johnny yang menunggu di depan ruang ICU menatap April haru.

"Renjun, kamu gak rindu suara cerewet aku?" April mengusap pelan telapak tangan dingin Renjun

"Renjun kamu jahat kalau ninggalin aku. Lihat aja kalau gak bangun, aku kirim surat cerai ku loh ya"

"S—sayang aku disini. Im here, beside of you."

April mengusap air mata yang jatuh di pelupuk matanya "Lihat, aku nangis kan"

Bunyi mesin terus berbunyi , menemani kesunyian yang diciptakan oleh ruangan itu. Ditambah dengan suara isak tangis April

"Jun, aku pulang dulu. Besok aku jenguk lagi ya"

April bangkit lalu menciumi pipi Renjun dan mengambil tangan Renjun lalu disalaminya "Sayang cepat bangun, aku disni"


><><><><><><><><><<><><

Maaf.. aku malem-malem mewek sendiri ngetiknya😭😭

Terimakasih masih setia baca work aku ini. Terimakasih juga udah beri kalimat penyemangat untuk aku.. Bener-bener sayang kalian ❤️

Mas Suami | Renjun 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang