Limapuluhempat

2.5K 324 37
                                    

April duduk  di bangku rumah sakit ditemani kesunyian pagi hari, orang-orang yang lalu lalang di lorong rumah sakit bagaikan siluet putih di matanya.

Tatapannya kosong, pikirannya kacau dan hatinya remuk. Itulah yang menggambarkan dirinya sekarang.

Sambil memangku Ara di kedua pahanya . "Ara, disini temanin mama ya"

Ara mengangguk tanpa tahu apa yang terjadi dan apa yang sedang dilakukan mamanya.

Para member anak mimpi langsung menyusul ke Negeri Tirai Bambu ini begitu tau keadaan Renjun dan Jaemin. Oh tidak lupa semua akomodasi di bayarkan Tuan Muda Zhong Chenle




"Gimana keadaan Renjun?" tanya Doyoung begitu sampai di depan April

April menggeleng lemah "Dokter belum kasih tau apa-apa"

Doyoung mengusap lembut surai rambut April "Udah, gakusah murung gitu. Nanti Renjun sedih, semangat ya"

Lalu Doyoung berlutut di hadapan April "Ini Ara juga, peluk mamanya"

Ara langsung memeluk mamanya, dan mencium kedua pipi dan terakhir di bibir April.

"Nah, kalian udah sarapan?"

"Udah tadi di hotel"

Doyoung mengangguk paham "Kok gak barengan tadi kesini?"

"Rindu, menghilangkan rasa rindu dengan gini udah cukup kok kak. Kak Johnny mana?"

"Masih molor, kasian dia capek"

"Capek kenapa?" tanyanya

"Ngurusin siapa pelaku yang buat Renjun dan Jaemin jadi gini"

"Terus udah ketemu?"

Doyoung mengangguk "Sudah"

"Siapa?"

Doyoung tersenyum "Udah, nanti juga tau. Sekarang fokus ke Renjun dulu"







Anak mimpi yang baru saja mendarat di Bandara, langsung meluncurkan mobil sewaan mereka ke rumah sakit. Lagi-lagi semua Chenle yang bayarkan.

"Ini gak makan dulu apa?" tanya Jisung

Haechan menggelengkan kepalanya "Gak, teman kita di sana udah sekarat. Masih aja makan-makan"

"Gakpapa kali makan dulu. Lapar nih" Chenle menimpali

"Udah kita makan dulu, baru ke rumah sakit." Mark yang tertua disana ikut berbicara

Setelah selesai makan, dan sudah agak rileks, mereka langsung menancapkan gas mobil menuju rumah sakit.

"April!" teriak Haechan di lorong rumah sakit.

Sontak, Haechan menjadi pusat perhatian karena teriakannya

"Duh mulut diem dulu napa say" ujar Jeno

Haechan menggerling "Dih"

"Gimana keadaan Renjun dan Jaemin bang?" tanya Mark ke Doyoung, yang kebetulan duduk di samping April.

"Ya gitu, belum siuman. Jaemin gegar otak, Renjun juga. Mereka berdua sama-sama masalah dibagian kepala, tapi sayangnya Renjun kecelakaan dan Jaemin itu jatuh"

Jisung terperangah "Hah?"

"J—jadi mereka masih ada kemungkinan untuk hidup kan bang?"

Doyoung mengangguk lemah "Jaemin ada, Renjun kemungkinan hanya 50 persen"

April yang dari tadi menahan tangisnya, langsung pecah. Ara yang kaget ikutan nangis juga. Batin ibu dan anak tidak pernah berbohong.

Chenle langsung mengambil Ara dan menenangkannya "Cup cup, jangan nangis ya"

Mas Suami | Renjun 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang