Tigapuluhsembilan

2.9K 365 42
                                    

"Ara sini sama papa. Hayo, mau kemana kamu!!" Renjun mengejar Ara menggunakan topeng monyet yang terpasang di mukanya

"Mamah!!!!!!! Atutttttt"

Renjun mengejar Ara, dan berteriak meniru suara monyet lalu bekejaran dengan Ara.

Ara berlarian kesana kemari dengan kaki kecilnya. Ia tampak sangat imut dengan dress yang dibelikan Mark, bewarna kuning dan bergambar singa mengunyah semangka

"Papa!! Ayo kejar baby lionnya" April yang dari tadi hanya duduk menonton aksi kejar-kejaran anak dan ayah ikut bergabung untun mengejar Ara

"Mamah!!!!! Papa!!! Kalian manusia atau binatang???" Ara membalikkan badannya , dan menunjuk Renjun dengan topeng monyetnya dan April dengan topeng kucingnya

"HEHHHH!!! MULUT KAMUUU" Renjun langsung mengejar Ara yang berlarian kesana kemari, tapi naasnya mata Ara tidak melihat kearah meja yang ada didepannya, dan ya—

"Paaa....." Ara memanggil Renjun duluan lalu langsung menangis

"Beldalahh... papahh hiks hiks hiks"

Renjun langsung mengambil Ara yang terduduk di depan meja, dan April mengambil kotak p3k

"Duh duh, anak mama.. jangan nangis, udah udah, nanti cantiknya hilang" April membersihkan luka yang ada di dahinya dengan telaten

Renjun mengelap keringat Ara di mukanya, dan mengusap pelan lengan Ara untuk menenangkannya.

Ara tetap menangis senggugukan dan meringis kesakitan. April yang melihat luka Ara ada sedikit robekan, ia mengambil alat medisnya, dan menjahit luka robekan di dahinya

"Harus dijahit?" tanya Renjun yang melihat alat April sedikit seram

"Iya. Kamu tenangin Ara, aku yang jahit" April memasang sarung tangan lalu menjahit dahi Ara

"Mahh.. atit" ringis Ara

Renjun lantas mengajak Ara berbicara, agar Ara tidak fokus dengan rasa sakitnya "Ara, sayang sama papa atau moomin?"

"ndak bisa pilih pahh"

Renjun menggelengkan kepalanya "Pilih aja Ara"

"Eumm, papa?"

Renjun bersorak senang dalam hati "Kalau mama dan papa?"

"Mama"

"Kenapa,?" tanya Renjun

"Karena mama perempuan, papa laki-laki" Ara cengengesan dan menepuk tangannya pelan

"Ara harus sayang keduanya, gak boleh dipilih. Karena Ara mutiara kami berdua. Ara ngerti??" ujar April disela-sela menjahit dahi Ara

"Iya mama"

Renjun mengangguk setuju "Udah siap yang?"

"Udah! Nah Ara istirahat lagi ya, papanya temenin Ara. Mamanya mau masak"

"Oke!" ujar Renjun dan Ara bebarengan









"Permisi punten!!! Mau numpang makan" teriak segerombolan manusia di depan rumah mereka

"HELLOOOO ADA ORANG KAGAK SEH?!!"

Renjun membukakan pintu dan menepuk jidatnya "Ini sunday morning yang gue tunggu tiap minggu, tapi lo pada ngapain kesini dah?"

"Kami gak jenguk yang punya rumah, tapi yang ada didirumah kok bang" ujar Jisung dan mengangkat setenteng plastik yang berisikan snack-snack

"Ara sakit, kalian pulang" sahut Renjun santai

"HAH?!" Jaemin selaku pimpinan keuwuan Ara langsung menerobos masuk tanpa akhlak diikuti dengan yang lain


Ara yang sedang menonton kartun kesukaannya, langsung berteriak senang saat teman-teman papanya datang berkunjung kerumah mereka.

"ARAAAAA... KESAYANGAN KUUUUU" teriak Haechan heboh dan memegang pelan luka Ara yang sudah diperban

"Kakkkk Aprill!!! Ini kok sampai dijahit bagaimane ceritanya???!!!" Chenle yang mempunyai suara bak lumba-lumba menyuarakan isi hati para laki-laki jombloners yang ikut prihatin dengan Ara

"Tadi pas main lari-lari sama kita, dia gak nampak terus nabrak meja didepannya, udah deh luka" jawab Renjun lalu mengambil Ara untuk duduk di pangkuamnya

"Terus nangis gak jun?" tanya Mark

"Enggak , dia ketawa" ujar Renjun sarkasme

"Gue serius kali"

"Yaiyalah nangis, gak mungkin dia haha hihi"

Jeno mendekati Ara dan mengusap pelan luka Ara "Sakit gak sayang dahinya?"

Ara menganggukkan kepalanya dan semuanya teriak kegemasan "AAAAAA GEMAS!!!!"

"Mau candy?"tanya Mark dan membuka kantong plastik yang berisikan snack-snack

Ara menggelengkan kepalanya "Aiskim ada?"

Mark langsung mengambil ice cream yang ada dikantong plastik satunya "Eat much baby, get well soon. Heum?"

"Uri baby akuuu sakit" ujar Chenle dan menekuk lututnya,

Haechan mengangguk " Gue gak tega Ara jadi gini, sayangnya haechan"

"Bucinnya Jaemin jangan sakit-sakit lagi ya? Om jaemin gak suka lo lihat Ara gini?" Jaemin menyelipkan anak rambut Ara kebelakang

Renjun memutarkan bola matanya jengah "Heh ini lo pada ngapain jadinya panggil anak gue baby , sayang, love?"

<><><><><><><><><><><

next lagi?

Hoammmmmm

Mas Suami | Renjun 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang