Empatpuluhsatu

2.8K 336 38
                                    

Kak Renjun

Kak, udah sampai?

udah udah,
skrg lgi otw ke hotel, checkin
baru nanti kerumah baba

okee, hati-hati
jangan lupa makan lo ya

iyaa, kamu hati-hati juga

iya jun..
read.

"Jun, gue room 351, lo 352 ya" Renjun menerima card room dari Jaemin, lalu menuju ke kamar masing-masing.

"Thankyou jaem, udah nemenin gue disini"

Jaemin mengangguk "Hitung-hitung gue juga liburan, daripada di kantor. Lagian , gak kerja pun gak buat gue miskin"

"Songong lo jadi manusia"



Sekarang ,Renjun dan Jaemin sedang berada dirumah orangtuanya Renjun

"Ada urusan kantor, baru aja jengukin kami ya jun, mana istri sama cucu gak dibawa lagi"

Renjun cengengesan "Kasian mereka ma, ini kan bukan jalan-jalan, urusan kerja"

Jaemin mengangguk setuju "Iya auntie, apalagi Renjun ini kalau kerja serius nya gak main, ntar malah dianggurin anak istrinya, terus ntar menantu auntie cari koko koko disini"

Renjun mencubit paha Jaemin dan memberi smirk guna menakuti Jaemin

"Baba mana ma?"

"Ada, lagi diruang kerja. Mau bahas kerjaan atau makan dulu?"

Renjun tampak memikir "Kerjaan aja dulu ma"







"Baba" panggil Renjun, Jaemin hanya mengekori Renjun dari belakang

"Oh udah datang jun? Maaf ya harus buat kamu dan teman mu jadi kesini"

"Gakpapa uncle, kami kesini juga sekalian menjauh dari tempat kerja kami"

Papa nya Renjun mengangguk, lalu menyuruh mereka berdua untuk duduk di sofa yang ada diruang kerja tersebut

"Jadi?" tanya Renjun langsung to the point

"Perusahaan China naungan Ho group itu juga yang mau kerjasama dengan perusahaan Zhong, dan kamu tolak kan?"

"Iya, pimpinan mereka mempresentasikan saja gak jelas. Terus pengen namanya meluas, belum apa-apa udah banyak mau"

Papanya Renjun mengangguk "Papa ngerti maksud kamu, tapi sekarang perusahaan papa yang disini, juga ada ikatan dengan perusahaan Ho, dan mereka tau anak papa kerja disana. Jadi, ya gini lah jun"

Jaemin mengangguk paham "Kayaknya ada yang disembunyiin deh dari si Ho itu"

Renjun menyetujui apa yang diutarakan Jaemin "Betul, gak mungkin karna ditolak kerjasama, hebohnya jadi gini"

"Jadi, perusahaan papa juga terancam putus ikatan. Soalnya saham si Ho inilah yang paling besar disini"

"Yaudah tinggal putusin aja ba.. lagian gak akan sebangkrut itu kan?"

Papanya Renjun berdecak "Iya gak sebangkrut itu, cuman perusahaan baba langsung ditutup"

Renjun dan Jaemin terbelalak kaget dan memikir keras bagaimana memutuskan ikatan perusahaan Ho dan Huang, tanpa perusahaan papanya akan dirugikan

"Oke, jaemin udah dapat intinya. Nanti, kita pikirkan gimana cara keluarnya"

Renjun mengerutkan dahinya dan melipat tanganya sambil memikirkan "Gak bisa"

"Hah?" Jaemin membulatkan mulutnya

"Orang yang aku temuin tempo hari waktu di Jakarta, dia bilang akan bantu juga. Jadi kita punya Jaemin dan orang itu"

"Orang itu?" tanya Jaemin

"Jackson Wang"

><<><><><><><><><><><><><

RUMITTT ya bahasanya atau apanya?
bahasanya udah disederhanakan T_T

selamat membaca!

Mas Suami | Renjun 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang