Empatpuluhsembilan

2.6K 310 37
                                    

"Gimana kun?" tanya Johnny di balik telefonnya sambil menyesap kopinya

"Gue gak bisa nemuin orangnya bang. Apalagi ini negeri China, luas banget permukaannya."

Johnny berdecak "Ck! Butuh berapa lama lagi sampai lo nemuin tu bangsat?"

"Sebentar lagi. Kasih gue 2 jam lagi, gue langsung kabarin lo"

"Oke, gue tunggu" Johnny menutup telefon nya. Ia bangkit dari kursinya, dan menegur April yang sedang menatap kosong

"Udah siap buat balik kerumah?"

April mengangguk "Udah. Mama papa tau?"

"Taulah. Yakali enggak. Gila aja kalau gak tau, lagian kamu anak perempuan mereka satu-satunya"

"Terus zhafran gimana bang? Adek ku yang satu itu baik-baik ajakan?"

Johnny mengangguk "Makin nakal dia, udah smp gitu."

"Wajar lah. Mirip abangnya hahaa" jawab April dengan tawanya

Johnny tau, itu ketawa bohongan. Adeknya yang satu ini pandai sekali menutupi kesedihannya. "Dah, ayo kita berangkat. Mama sama papa udah nunggu dirumah"






Renjun baru saja tersadar diatas kasur dengan kepala berat. Ia memegangi kepalanya, lalu berusaha untuk duduk. "Anjir, kepala gue"

Ia lalu mengecek kondisi tubuhnya didepan cermin. Untungnya pakaiannya masih lengkap, hanya luka lebam di kepalanya saja. Ia lalu meraih kenop pintu dan berusaha untuk keluar dari kamar.

Saat ia menuju kearah lift, disana ada Jaemin yang terduduk dengan gaya yang berantakan

"Jaem, lo oke gak?" tanya Renjun berjongkok di depan Jaemin

"Menurut lo? Udah gue bilang, lo pasti dijebak sialan. Tau gini gue di hotel aja"

Renjun memukul kepala Jaemin ringan "Gue gak tau apa yang terjadi. Terus sekarang kita gimana?"

"Keluar dari hotel ini lah. Liftnya lama lagi berhentinya"

Renjun menekan tombol lift berkali-kali. Ia melihat sekelilingnya ada pintu darurat disana. Renjun langsung menarik Jaemin , dan menuju ke pintu darurat.

"SAKIT WOI!" teriak Jaemin

Renjuk berdecak "Lo mau keluar gak hah?!"







Tinggal 2 lantai lagi ia sampai ke lobby hotel. Namun, dihentikan dengan dua pria berbadan besar. "Mau kemana lo pada hah?"

"Keluarlah bego. Mata lo kemana hah?"

"Bocah kurci ini sok nantangin"gumam salah seorang dari pria berbadan besar itu

"Aduh, main bergumam dia sialan. Hajar ajalah bos, apalagi" tantang Jaemin dengan mengikat jas ditangan satunya

Renjun yang gak tau aksi bela diri, main nendang alat vital mereka "Makan nih sial"

Jaemin rupanya pandai dalam aksi bela diri, dua pria tadi langsung jatuh tersungkur "Sok badan gede. Padahal ilmu cetek. Mending bos kalian sewa gue ajalah"

Tiba-tiba dari bawah tangga, Jackson dan seorang perempuan bertepuk tangan dengan senang. "Gimana? Seru ?"

Renjun berdesis "Kepala lo seru sial. Mau ngapain lagi lo hah? Gak puas dengan yang kemarin?"

"Belum, mau bermain lagi?" ujar seorang perempuan dibalik maskernya.

"Anjir, cewek jalang mana lagi ini hah?!" teriak Jaemin dan menatap nyalang mereka berdua

"Sial" gumam Jackson.






Jaemin tanpa aba-aba langsung menghajar Jackson. Dan Renjun berurusan dengan perempuan tadi.

Renjun langsung menjatuhkan tubuh perempuan tadi "Ngaku lo siapa lo hah?!"

"Gue? Orang yang udah tidurin lo kemarin. Enak gak?"

Renjun langsung menarik rambut panjang perempuan itu "Anj***, ngaku gak lo hah?!"

Perempuan itu tertawa "Mending lo lari deh. Daripada lo celaka disini"

Jackson dibelakang Renjun menyeringai "Teman lo udah mampus, atau sekalian lo mau gue mampusin ?"

><><><><><><><><><><><

Sabar WKWWK

part 50/51 gitu udah keungkap semua

jangan pada emosi dong. Kan jadi takut TT

Mas Suami | Renjun 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang