Empatpuluh

2.9K 356 37
                                    

"Masih pusing?" tanya Renjun dan mengompres dahi April

"Iya.. wajarlah jun, aku juga sibuk kan akhir-akhir ini"

Renjun mengusap pelan rambut April "Tapi aku gak tegaan sayang"

"Gakpapa, kamu kerja aja. Ara sama aku aja, demam biasa aja ini"

"Enggak enggak, aku off aja gakusah kerja"

"Heumm yaudah, aku mau dipeluk" ujar April lalu memeluk pinggang Renjun

"Kamu lagi sakit, jangan ngada-ngada"

"Enggak kok"

Renjun mengambil posisi disamping April
"Aku pengen punya anak cowok deh yang, sekalian biar Ara ada temannya"

"Enggak usah random kamu, aku lagi sakit."

Renjun berdecak "Gak ada yang mau sekarang"

April mengambil tangan Renjun dan mengusapnya pelan "Kita tunda dulu ya punya adik buat Ara"

"Iya aku ngerti, lagian kita lagi sibuk juga kan?"

April mengangguk lalu membenamkan kepalanya di dada Renjun "Aku sayang kamu"

"Lebih sayang kamu"






"Papa, mama mana?" tanya Ara yang melihat April tidak ada disampingnya saat sarapan pagi

"Mama demam, Ara nanti nemenin mama ya"

Ara mengangguk lalu melahap makanannya kembali, begitu juga dengan Renjun.







"Ara besok papa udah pergi keluar negeri. Ara jagain mama ya?" ujar Renjun pada Ara sambil mengepang rambutnya

"Papa au emana?"

"Ke tempat kakek, Ara dirumah sama mama"

Ara mengangguk "Iya papa, papa pulang ya nanti"

"Iya Ara" Renjun membuka serial kartun disney dikamarnya dengan Ara yang berada diatas dada Renjun

"Kamu gak keberatan jun?" tanya April dengan suara yang parau

"Enggak kok, anak dua tahun gak berat-berat banget. Kamu tiduran aja sayang, kalau sakit atau butuh apa-apa panggil aku aja"

"Iya, kamu besok udah pergi ya? Udah siapin barangnya? Atau mau aku siapin?" tanya April

Renjun menggelengkan kepalanya "Gakusah, nanti malam aku siapin. Sekarang aku mau sama kalian dulu"

"Makasih Renjun udah rawat aku, sayang sama aku dan Ara. Maaf, aku belum bisa nemenin kamu nanti disana"

Renjun mengusap air mata April yang sedikit mengalir dari ujung matanya "Sttttt... jangan nangis, im oke. Kamu udah lebih dari segalanya, you know right? Kalau aku cinta kamu pake kali tanpa dibagi?"

"Iyaa"

"Nah udah diem yaa...masa aku ninggalin Ara sama orang cengeng sih?" Renjun menyentil pelan hidung April

"Ck, renjun!"









"Renjun, maaf aku gakbisa nganter kamu ke bandara. Hati-hati ya?" April memeluk Renjun erat

"Iya, kamu juga dirumah hati-hati. Kalau ada apa-apa langsung telfon aku, bang johnny atau anak yang lain disini. Paham?"

April mengangguk "Ara salim sama papa"

"Papa....." Ara dengan mata sayunya langsung memeluk Renjun

Renjun menjongkokkan dirinya "Papa pergi dulu, princessnya papa jagain mamanya ya, jangan nakal sama mama. Papa sayang Ara?"

Ara mengangguk lalu memeluk Renjun erat-erat. "Jaga diri kalian buat aku ya? Aku usahain cepat pulang"

"Iya, kamu juga jaga diri kamu buat kami. Sering videocall pokoknya, awas aja gak angkat"

"Iyaaa sayangg"

Renjun menarik kopernya lalu memasukkannya dibagasi taxi. Renjun mengecup dahi, kedua pipi, hidung dan bibir April lalu memeluknya erat sebelum ia pergi
"Aku sayang kamu"

"Aku juga" April membalas pelukan Renjun

Renjun bergantian memeluk Ara, lalu bergegas memasuki taxi dan melambaikan tangannya pada mereka berdua.

><><><><><><><><><><><

WOHILAH T_T
maaf ya makin lama tidak sesuai ekspetasi. Kalau yang gak srek sama tulisannya, bisa comment aja T_T

Maaf beribu maaf 😭😭🙏🏻🙏🏻

Maaf beribu maaf 😭😭🙏🏻🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mas Suami | Renjun 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang