Tujuh belas

4.1K 427 79
                                    

April menggoyangkan badan Renjun yang asik terlelap dalam tidurnya, padahal tirai gorden sudah dibuka dengan lebar "Hei Renjun, bangun. Udah pagii.."

Renjun meregangkan badannya "Jam berapa hm?"

"Udah jam 7 pagi, gak ada niatan mau kerja?"

"Libur hari ini boleh? Tiba-tia mau cuddle-an sama kamu"

"Hah?"

"Iya, sini" Renjun menarik April yang semulanya duduk menjadi berbaring di dalam dekapan Renjun

"Jangan kemana-mana. Gak usah sarapan, gak usah ngapa-ngapain hari ini"

"Tapi kan kamu jun, ada jadwal meeting sama perusahaan dari China. Kamu doang lo yang ngerti bahasa China"

"OHIYA ASTAGA!" Renjun mendorong badan April pelan dan bangun dari kasur lalu lari terbirit-birit kearah kamar mandi

Sebelum menutup pintu kamar mandi, ia berteriak  sedikit "Siapin jas aku! Xiexie , wo ai ni"

April menggelengkan kepalanya, lalu ia menyiapkan semua keperluan Renjun, daei tata pakaian hingga tata rambut

Setelah itu, ia turun ke lantai satu  dan menyiapkan sarapan untuk mereka.






"Aku gak bisa sarapan dirumah, bungkus aja gimana?"

April mengangguk, dan menyiapkan kotak bekal yang akan dibawa Renjun nanti

"Nih, hati-hati dijalan. Jangan ngebut kamu"

Renjun mengangguk dan mendaratkan kecupan kecil di dahi April "Bye, aku pergi dulu"










"Jun tumben lo telat?" tanya Jaemin, teman sekantor Renjun. Dari magang hingga sekarang, mereka berdua selalu menjadi teman sekantor, katanya potensi mereka dikantor ini sangat dibutuhkan

"Biasa, gue kesiangan"

Jaemin menaikkan satu alisnya "Tumben, habis ngapain lo semalem?"

Renjun mengambil map folder lalu memukul kepala Jaemin "Masih pagi, janga ngadi-ngadi lo"

"Yaudah maaf.." ujar Jaemin sambil menyatukan kedua tangan nya

Jaemin memeriksa email-email dari perusahaan lain, sedangkan Renjun berkutat dengan laptop nya untuk menyiapkan bahan presentasi

"Btw jun" panggil Jaemin

"Apa?"

"Udah mulai rapat. Lo gak rapat?"

Renjun membalikkan pertanyaannya "Lo sendiri?"

"Lah gue juga?"

"Emang lo bukan anak kantor sini, makanya gak rapat?"

"Ohiya anjir, ayok ayok" Jaemin mematikan komputernya, lalu merapikan jas hitamnya yang sedikit berantakan







Jaemin dan Renjun sudah berada di lift untuk menuju ruang rapat. Mereka menjadi tontonan anak kantor, karena pangkat nya yang cukup baik dan ketampanan yang selalu diagungkan anak kantor

Katanya sih, mereka kalau berjalan di depan perempuan, serbuk berlian akan beterbangan dan menerpa muka mereka. Apa betul?


Jaemin dan Renjun serta lainnya memulai sesi rapat yang diketuai Renjun, ia membahas semua program atau hal penting lainnya mengenai kedua perusahaan

"Tapi, kalau saya ingin membuka cabang disini. Saya mau perusahaan ini namanya dibawah kepemilikan saya" ujar seorang pria yang kelihatannya sudah berumur dengan tiba-tiba.

Renjun yang mendengar nya langsung emosi lalu — "Kalau kami tidak mau?"

"Kami tidak akan bekerja sama" ucap pria tua tersebut dengan gaya yang angkuh dan kedua tangan yang dilipat di dada.



"Kalau begitu, boleh angkat kaki dari sini." ucap Renjun lalu dengan santainya ia keluar dari ruangan rapat.











Ting!

Unknown
Lo berhadapan sama orang yang salah.


><><><><><><><><><><><><><

Renjun ganteng siapa yang punya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun ganteng siapa yang punya?






Jangan lupa like comment dan subscribenya qaqa. CMIHIW

Mas Suami | Renjun 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang