Limapuluh

2.7K 311 21
                                    

"Bun.. aku gak tenang, gimana ya?." ujar April sambil tiduran di pangkuan Bundanya

Bunda mengelus kepala April lembut "Sttt.. berdoa buat Renjun.. semoga semua yang berlaku sama Renjun kemarin itu gak nyata"

"Tapi bun..."

"Bunda paham kamu sekarang. Tapi, kamu udah jadi istri loh, berprasangka baik aja ya.. Ayah , bunda dan bang Johnny selalu ada buat kamu" ujar Bunda mengelus pipi kiri April

"Ingat juga, Ara yang sekarang masih pertumbuhannya, apa gak kasihan lihat anakmu main sendirian disana?" lanjut Bunda dan menunjuk Ara yang tengah bermain dengan bonekanya







"Jun, l—ari" Jaemin berucap terbata-bata tanpa mengeluarkan suaranya.

Renjun yang melihat Jaemin kesakitan enggan meninggalkan Jaemin sendirian. Ia masih berdiri di depan Jackson dengan tangan yang ia kepal

"Gimana? Langsung gue mampusin aja lo berdua."

Renjun menatap nyalang Jackson "Bangsat lo!"

Lalu tanpa aba-aba Renjun langsung menggebuk sekali perut Jackson, dan berlari sekencang mungkin demi meminta bantuan. Di belakangnya Jackson yang tak mau kalah  mengejar Renjun, sampai ke lantai paling bawah.












Di lain sisi, Kun yang bertugas sebagai anggota kepolisian dan mengurus mengenai hilangnya Renjun dan Jaemin. Ia sudah mendapatkan beberapa bantuan intelijen lain yang bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat.

"Gimana Ten?" tanya Kun di sela-sela ia mencari beberapa informasi lagi

"Heum.. simple nih, lokasi udah ketemu tuh. Jalanin mobilnya bang" ujar Ten sambil mengunyah kuaci yang sudah ia buka dari kulitnya

"Kuaci terus lo makanin"

Ten berdesis "Daripada buah, kan gue gaksuka"

Kun mengendarai mobil milik ia sendiri. Mereka sengaja tidak menggunakan kendaraan kantor , dan mereka pun menyamar sebagai orang biasa agar tidak ketahuan.

"Udah nemu? Coba lo buka mata bang lebar-lebar" ujar Ten masih saja mengunyah kuacinya tanpa habis

"Lo juga lihat lah! Dua bola mata gak cukup nelaah ni jalanan kupret"

Ten dengan tampang tak berdosanya mengangguk. Lalu dari kejauhan ia melihat ada seseorang yang keluar dari pintu belakang hotel dengan keadaan tercamping-camping

"WOI BANG ITU SIAPA ?!" teriak Ten dan menunjuk-nunjuk kearah yang ia lihat

Kun dan Ten langsung turun dari mobil dan mengejar orang yang mereka lihat tadi. Harap-harap orang yang mereka temui adalah Renjun



"WOoOiI TUNGGU!!!" teriak Ten dan Kun bersamaan.. Tapi, yang di sahutin sama sekali tidak mengindahkan teriakan mereka berdua.










Brakkkk!!!




Ten tiba-tiba berhenti dari aksi larinya, dan mematung "Bang, kecelakaan"

Begitu juga dengan Kun, "Gue harap enggak"

Kun langsung menghampiri area kecelakaan. Ia memastikan orang yang mengalami kecelakaan bukanlah orang yang mereka cari.

Kun menopang badannya denga kedua lututnya lalu menyampingkan kepala orang yang kecelakaan tadi "Ten, ini orangnya"

"Huang Renjun?!" Ten membesarkan kedua bola mata

"Iya"



<><><><><><><><><><><><><

Yaampun, aku menghilang dari peradaban wattpad.. TT

Maaf ya, yg udh pd nungguin, serius ak gbisa sama sekali lanjut nulis lagi waktu itu.. Bener-bener y gbisa, drpd dipaksain? Nanti gk sesuai ekspetasi

Selamat membaca deh.. dan sekali lagi maaf ya, sampai ngechat dan nanya di beranda aku ..

Sayang kalian💚

JANGAN HUJAT AKU POKOKNYA SOAL CHAPTER INI. HAHAHA

Mas Suami | Renjun 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang