All different now and
I like all these differences✨▫ ▫ ▫
"Saya sudah melakukan Brain Scan, dan wawancara dengan Flora"
"Dan hasilnya, Flora terkena Depresi Mayor" Ujar Psikiater bernama Reno itu.
Depresi Mayor merupakan suatu gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus tertekan atau kehilangan minat dalam beraktivitas, menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kualitas hidup sehari-hari.
Depresi mayor juga merupakan jenis depresi yang membuat penderitanya merasa sedih dan putus asa sepanjang waktu. Ya, memang itulah yang sering Flora rasakan.Beberapa hari setelah keadaan Flora cukup membaik, Kenan langsung mengajak Flora ke Psikiater. Agar Flora bisa langsung mendapatkan penanganan.
"Depresi?" Kenan bertanya memastikan apa yang dikatakan oleh dokter tersebut.
"Iya, gangguan depresi tidak bisa sembuh total. Tetapi kita dapat menanganinya agar tidak kambuh"
"Dengan melakukan psikoterapi dan mengkonsumsi beberapa obat-obatan serta dengan pengaruh dari sekitarnya akan sangat membantu agar pasien tidak kambuh" Lanjutnya lagi.
Kenan benar-benar tak menyangka bahwa keadaan Flora ternyata seburuk ini.
Beberapa saat berlalu Kenan akhirnya keluar dari ruangan Reno. Ia lalu menghampiri Flora, Forest, dan Aaro dan Arsen yang tengah menunggunya.
"Gimana Uncle? Udah selesai?" Tanya Arsen mewakilkan.
"Udah, ayo pulang" Kenan menjawab.
"Aaro laper nih. Nanti mampir ke restoran dulu ya" Ujar Aaro sebelum mereka memasuki mobil.
Aaro adalah sosok yang tidak pernah sungkan kepada Kenan. Kenan juga sudah menganggap Aaro sebagai anaknya sendiri. Ditambah lagi Keanu yang tidak berada di sini menitipkan Aaro kepadanya. Meskipun mereka tak tinggal serumah, tetapi Kenan selalu mengawasi Aaro.
"Ya sudah, kamu yang pilih restorannya" Sahut Kenan pada akhirnya.
"Siap"
Mereka lalu memasuki mobilnya masing-masing, Aaro dan Arsen sementara itu Forest dan Flora bersama dengan Kenan. Kedua mobil itu lalu melaju menuju tempat yang akan mereka tuju.
▫ ▫ ▫
Mereka akhirnya sudah berada di rumah Kenan. Setelah sebelumnya mereka makan di restoran pilihan Aaro. Tetapi Kenan harus segera pergi karena ada urusan yang lainnya. Sementara itu, mereka berempat berkumpul di sana. Flora terlihat seperti biasanya. Masih irit berbicara. Bahkan sepertinya, ia malah menjadi semakin pendiam dibanding sebelumnya.
Sedangkan Rayn yang tadi sempat melihat mereka merasa ingin menghampiri. Namun ia terlalu takut jika Flora tidak mau bertemu dengannya. Rayn juga harus meminta maaf, tapi ia tak tahu bagaimana caranya. Ia sadar ia sangatlah salah. Ia menuduh Flora mempermainkan semua orang. Padahal dirinya lah yang mempermainkan Flora. Ditambah lagi kemarin, ia tahu bahwa Aaro --lelaki yang sempat ia lihat waktu itu, lelaki yang merangkul dan memeluk Flora-- adalah kakak sepupu Flora. Ah sungguh, rasa bersalahnya sangat menggunung sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flora [Complete]
Teen Fiction[𝐓𝐞𝐞𝐧 𝐅𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧] "Dia Flora, si silent princess yang tetap kuat berdiri meski harus menerima luka dari setiap kisahnya" ***** Ini kisah tentang Flora, yang hidupnya terbiasa dengan hal yang disebut sebagai penderitaan, masalah, dan segala h...