Section Seventeen: Go

127 48 0
                                    

I have to go , but for sure
I'll come back🧸

▫ ▫ ▫

"Gue, bener-bener berterima kasih sama kalian. Suatu hari nanti gue pasti temuin kalian lagi kok. Kalian akan selalu jadi sahabat gue" Ucap Flora lagi dengan senyuman tipis mengembang di wajahnya. Mereka masih berada dirumah Flora saat ini.

"Lo beneran Flo?"

Flora mengangguk yakin.

"Lo tau ga, gue juga tuh seneng banget bisa kenal sama lo, Flo. Sumpah, deketin lo itu susah banget. Sampe sekarang aja gue ga nyangka bisa sahabatan sama silent princess nya SMA Antariksa. Apalagi waktu tau lo bukan orang biasa. Gue bener-bener ga nyangka. Makasih ya Flo, dan maafin gue buat semua kesalahan gue" Ucap Saras sungguh-sungguh.

"Gue juga, gue sebenarnya ga pengen lo pindah. Gue pengen lo ada disini sama kita, ntar kita masuk universitas yang sama. Belajar bareng, ngejar cita-cita bareng. Tapi mau gimana lagi, kalo emang ini demi kebaikan lo, ya gue harus terima kan. Lo harus baik-baik di sana ya" Oliv berujar.

"Thanks ya, maaf buat semua kesalahan gue. Gue sayang sama kalian"

"Gue jugaaaaaa" Balas Saras, matanya terlihat berkaca-kaca. Ia lalu memeluk Flora, begitu juga dengan Oliv.

"Ga pengen pisah, sama princess satu ini. Tapi kan ini semua demi kebaikan lo, gue juga ga berhak buat ngelarang kan"

"Emangnya kapan lo berangkat Flo?"

▫ ▫ ▫

"Aku pamit Ma" Tutur Forest seraya memeluk
Ranti.

"Iya hati-hati, maaf Mama nanti ga bisa nganterin kalian ke Airport"

Mereka kini tengah berada di restoran yang sebelumnya pernah mereka datangi. Karena ternyata restoran tersebut dekat dengan kantor Ranti. Sebelumnya restoran itu sudah di reservasi dan diperketat penjagaannya oleh Kenan agar tak akan ada wartawan yang akan menemukan dirinya dan yang lainnya. Karena harus diingat, dia bukan orang sembarangan.

"Ga papa, Ma" Forest melepaskan pelukannya. Sementara itu Flora terlihat canggung. Ia tak sedekat itu dengan Ranti.

"Flora" Ranti memanggil.

"Mama ingin memelukmu" Flora pun berjalan mendekat dan lalu memeluk ibunya.

"Saya juga pamit, Ma" Ucap Flora kaku. Persis seperti Kenan, batin Ranti.

"Kalian hati-hati ya di sana, dan jangan lupakan Mama"

"Kami tidak akan melupakan Mama" Balas Flora, membuat Ranti mengelus kepalanya sayang.

Mereka sebenarnya tidak hanya berdua ada Kenan dan Aaro bahkan Arsen juga.

Beberapa saat lalu mereka masih berbincang, tetapi kini atensi mereka lalu teralihkan oleh suara seseorang.

"Mama"

"Keisha, sini sayang" Panggil Ranti.

"Eh ada kak Forest" Ujar perempuan itu setelah melihat Forest.

Flora [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang