Section Sixteen: Friends

130 52 0
                                    

They always have been
my best friend🌹

▫ ▫ ▫

Sudah hampir dua minggu Flora tidak bersekolah, dan selama itu pula Rayn tidak pernah melihat Flora, padahal ia tetangganya. Ia merindukan Flora. Begitu pula dengan Oliv dan Saras, mereka juga merindukan Flora. Mereka ingin bertemu Flora, dengan alasan utama ingin meminta maaf kepada Flora atas kesalahan mereka terutama bagi Saras. Tetapi bagaimana ia harus meminta maaf, untuk menemui Flora saja ia tak bisa.

Kini Saras dan Oliv tengah berada di kantin, sudah beberapa hari ini mereka tidak menjalani rutinitasnya --memasuki ruang BK-- dikarenakan mereka tengah malas mencari masalah. Padahal biasanya mereka tidak pernah absen untuk bertemu dengan Bu Tia selalu guru BK.

"Nomor Flora masih ga aktif ya, Liv?"

"Iya Ras, kayaknya dia ganti nomor deh" Oliv menjawab sambil mengamati ponselnya yang memperlihatkan ruang obrolannya dengan Flora.

"Coba lo tanya nyokapnya"

"Lo jangan berharap lah, tante Ranti aja ga tau nomor Flora yang ini, apalagi nomornya barunya" Jawab Oliv lesu.

"Hahhh" Terdengar helaan nafas dari seseorang yang menarik kursi lalu duduk di hadapan mereka.

"Ngapa lo?"

Rayn menggeleng. Wajahnya terlihat lesu tidak seperti biasanya.

"Lo tau nomor baru Flora ga, Ray?"

"Flora ganti nomor?" Rayn balik bertanya.

"Dari jawaban lo gue tau kalo lo ga tau" Saras menyahut sambil memutarkan bola matanya malas.

"Ya mana gue tau, gue kan ga tau" Balas Rayn.

"Yaudah sih, gue juga ga tau kalo lo ga tau"

Oliv yang mendengar percakapan kedua orang itu jadi pusing sendiri "Ssttt udah udah"

"Sebenernya tuh gue sama Saras ga tau kalo Flora ganti nomor atau enggak, tapi nomornya yang sekarang ga aktif" Kata Oliv menambahkan.

"Gue pengen banget ketemu Flora, gue mau minta maaf" Lanjutnya.

"Sama! Tapi gue ngerasa, gue udah terlalu malu buat ketemu dan minta maaf ke dia" Saras berujar.

"Iya sih, tapi gimana pun kita harus minta maaf"

"Tapi gimana? nomornya ga aktif, gue juga ga tau rumahnya" Tutur Saras.

"Gue tau"

"Serius Ray? Kok lo tau?" Tanya Saras heran.

"Gue tetangganya" Ucap Rayn yang sukses membuat Saras dan Oliv terkejut.

"Demi apa?"

"Demi kuah baksonya mang Asep" Jawab Rayn asal.

"Dih" Ucap Saras seraya melemparkan sedotan ke arah Rayn.

"Trus Flora di rumah ga, dia gimana? Baik-baik aja kan?"

"Gue ga tau Ras, beberapa hari ini gue ga liat dia sama sekali. Tapi gue yakin dia di rumah"

"Lo ga coba buat dateng gitu ke rumahnya?" Oliv yang bertanya.

"Gue ga berani" Lirih Rayn.

"Kenapa? Oh, karena dia keluarga Anderson ya, pasti banyak yang jaga. Makanya lo ga berani"

"Enggak bukan gitu. Rumah dia ga ada penjaganya. Ada sih tapi ga ketat. Mungkin karena dia nyembunyiin identitasnya makanya rumahnya dibuat ga terlalu mencolok. Kalo pake penjagaan ketat kan pasti orang-orang bakal heran" Jelas Rayn panjang.

Flora [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang