24

908 119 1
                                    

"Kita sudah sampai, tuan."

Aku tiba kembali di kosan jam sepuluh malam. Seharian ini aku sangat senang sekali, karena bisa jalan-jalan dengan Gilbert dan juga Om Gerald.

"Besok, mau saya jemput berapa?"

"Aku gemeteran, om."

"Kenapa?"

"Gak papa. Mungkin karena terlalu lama di ruangan ber-ac. Hheehee."

Aku menganbil sesuatu dari jok belakang. "Ini buat Om Gerald."

"Untuk saya?"

"Bantal karakter. Tadi pas aku lagi ketoilet, aku lihat bantal karakter gajah. Terus aku ingat sama Om Gerald."

"Apa berarti wajah saya mirip gajah?"

Aku menggeleng. "Sepertinya yang gajah ini buat Gilbert. Dan yang punya Gilbert untuk Om Gerald. Aku memang bodoh."

"Tidak apa-apa. Saya juga suka. Terima kasih hadiahnya, tuan."

"Aku duluan ya, om. Terima kasih untuk semuanya hari ini."

"Sama-sama, tuan. Senang rasanya bisa jalan bersama dengan Tuan Ody."

"Maaf ya, kalau misalnya aku bau ketek. Soalnya aku gak bawa parfum. Dan tadi aku terlalu bersemangat main dance sampai keringetan."

"Tapi tuan sangat jago sekali tadi."

"Aku duluan ya, om."

"Selamat malam, Tuan Cloudy."

"Selamat malam, Om Gerald."

Pas aku sampai di teras depan, Mbok Inong datang dengan tergopoh. Dia menarik tanganku masuk, dan aku melihat ada banyak sekali orang di dalam.

"Cloudy, kamu baik-baik saja kan?" Tanya Om Juna yang kelihatan cemas sekali.

"Kamu Cloudy Stevano, penghuni baru itu?" tanya seorang pria yang ternyata adalah pemilik kosan ini.

"Iya. Ada apa ya? Kok ramai banget."

"Mas Cloudy seharian di luar kan?" tanya Mbak Inong.

"Iya. Aku sama Gilbert sama Om Gerald habis pergi ke mall, beli powerbank sama makan."

"Saya menemukan dvd porno, lintingan ganja, kondom bekas pakai, dan juga noda sperma di kasurmu."

Aku lemas sekali mendengarnya. Jangan-jangan mereka semua tahu, kalau aku dan Kak Vinz habis menonton film porno tadi pagi.

"Ada yang berbuat asusila di kamarmu. Dan sepertinya dia sudah pergi dengan membawa barang-barangmu."

"Iya, Mas Ody! Tadi siang, saya lihat cowok itu bawa temannya masuk ke kamar Mas Ody! Terus saya dengar mereka setel musik keras banget! Saya kira itu Mas Ody. Jadi saya biarkan saja. Tapi, pas sore saya lihat pintu kamar Mas Ody dalam kondisi terbuka dan semua pakaiannya amburadul."

Aku berlari ke kamarku. Benar yang dikatakan Mbak Inong. Kamarku kondisinya berantakkan sekali. Laptop, powerbank, hape baru yang waktu itu dibelikan sama Pak Rama, juga uang di lemariku, semuanya hilang. Bahkan baju-baju baruku dari Kak Nino dan Pak Rama, juga gak ada!

"Polisi akan datang besok pagi. Sebaiknya kamu tidur di ---"

"Dengan saya saja, pak."

"Ya. Tolong jaga Cloudy, Mas Juna."

Aku dituntun Om Arjuna masuk ke dalam kamarnya. Dia langsung menguncinya, dan berjongkok sambil memegang tanganku.

"Ody, Om tidak tahu kalau kejadiannya akan seperti ini."

CLOUDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang