31

882 118 2
                                    

Aku tahu semuanya dari Om Panda. Tak kusangka, ternyata orang yang pura-pura lumpuh itu bisa membantu tugas pertamaku dari kakek hanya dalam hitungan jam saja.

Semua pertanyaan dan teka-teki tentang adiknya Tante Clarissa, Cahyo -- si orang suruhan berkepala botak itu, dan hubungannya dengan si pria pemilik toko kamera itu.

Aku mengirimkan semua hasil investigasiku itu ke emailnya kakek pengusaha. Semoga saja kakek pengusaha itu bisa paham, karena hari ini aku diharuskan ke kampus untuk mengurusi semua keperluanku sebagai mahasiswa baru.

Jendela kamarku terbuka. Dan seseorang masuk begitu saja. Siapa lagi kalau bukan Om Panda.

"Jadi, siapa itu Vinz?"

"Om tahu darimana?"

"Kamu lihat kan tato mata di lengan kanan dan kiri saya?"

"Seharusnya, kalau Kak Vinz butuh sesuatu tinggal ngomong aja ke aku. Jangan malah pergi. Kan aku jadi gak enak sama Kak Nino dan Om Rama."

"Ody --" Om Panda mendekatiku. Dia mendudukkanku di atas pangkuannya. "Kalau dia sampai ditemukan, enaknya saya apakan?"

"Pertama, dia harus mengembalikan semua barang dan uangku. Kedua, dia harus minta maaf sama Om Arjuna. Ketiga, aku gak mau jadi pacarnya lagi. Keempat, aku jijik dan mual waktu dia menyemprotkan spermanya ke wajahku."

"Dia melakukan itu?!"

Aku mengangguk. "Iya. Setelah itu, dia gak mau aku cium. Katanya aku suruh bersih-bersih dulu."

"Kamu tenang aja ya. Om akan menangkap dan mengurung tikus kecil itu di lobang yang sempit."

"Oke. Semoga berhasil ya, om!"

"Jangan lupa sama janjinya ya."

"Oke. Tapi nanti kalau tenagaku habis, aku minta tolong Om Gerald buat bantu pijitin Om Panda ya?"

Wajah Om Panda langsung berubah jijik gitu. Si ketua gengster yang badannya penuh tato itu, sempat cium-cium pipiku segala sebelum aku berangkat ke kampus.

"Selamat pagi, Tuan Ody."

"Om Gerald rapih amat, kayak mau rapat dewan di istana."

"Karena saya tidak boleh mengecewakan tuan. Mari tuan.."

Aku coba menelepon Gilbert. Tapi dia gak angkat-angkat teleponku. Semoga saja dia tidak kesiangan, karena hari ini adalah hari yang sangat penting.

"Gilbert apa Bryan?"

"Gilbert, om. Kan sahabatku itu Gilbert, bukan Bryan."

"Tapi kok kemarin tuan sama Bryan kayaknya akrab dan dekat sekali."

"Kan aku perlu jasanya Bryan, om. Masa aku mau galakkin dia?" aku coba terus telepon Gilbert. "Tugas pertamaku sudah selesai, om."

"Oh ya? Kapan tuan menyelesaikannya?"

"Semalem, om. Aku mencari inspirasinya dekat kolam ikan sendirian. Keren kan?"

Drrrttt...!!

"Halo, Gilbert --"

'Ody, sekarang kamu dimana?'

"Di jalan, sama pengawalku yang keren tapi badannya tidak ada tato. Kamu dimana, Gilbert?"

'Aku punya berita panas dan gawat, Ody! Kamu bisa cepetan dateng gak?'

"Aku gak tahu, Gilbert. Soalnya aku masih suka lihat-lihat pemandangan gedung dulu."

'Aku tunggu di basecamp ya, Ody. Pokoknya ini adalah berita terpercaya tahun 2020!'

Klik.

CLOUDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang