Minggu pagi, Yana masih penasaran dengan abangnya Wiska dan ia memutuskan untuk pergi kesana sekalian bermain dengan ditemani sepupu laki-lakinya.
Tok...tok...tok...
Yana mengetok pintu, Wiska yang sedari tadi sibuk menyiapkan minuman dan makanan untuk menyambut sahabatnya itu kemudian bergegas untuk membukakan.
"Hay Wis." Yana melambaikan tangan.
"Ayo masuk." Ayka menarik tangan Yana.
"Tunggu bentar, itu kenalin sepupu gu ..." belum sempat melanjutkan ucapannya, Wiska dan sepupunya memutus kata-kata Yana.
"Elo ..." Ucap Wiska dan seorang cowok secara bersamaan.
"Kalian saling kenal?" tanya Yana.
"Dia ini temen SD gue, tapi gue malah gatau dia nglanjutin ke sekolah mana, dan sekarang ketemu disini," Wiska terkejut.
"Gue satu sekolah sama lo kali Wis." Ucap Cowo itu.
" Masa sih?" Wiska menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Iya Wis, dia kelas tujuh E masa lo gatau sih," papar Yana.
"Hehe.. gue beneran gatau, yaudah masuk dulu kita lanjutin ngobrol di dalem." Wiska menuju ruang tamu sembari menarik tangan Yana. Rivaldi Athala Prayoga adalah temen SD sekaligus sepupu Yana, Aldi adalah sosok yang pendiam namun sangat pintar. Dulu ketika SD semua teman sekelas kagum dengannya. Obrolan pun berlangsung sangat asik hingga Yana mulai menanyakan keluarga Wiska.
"Keluarga lo kemana Wis, sepi banget?" Yana clingak-clinguk melihat sekeliling.
"Mama sama Papa lagi arisan keluarga dirumah Aunty, dan cowo yang bikin lo penasaran itu masih ngebo dikamar." Wiska tersenyum pada Yana.
"Bangunin dong, tapi jangan bilang kalo gue pengen ketemu, please!" rayu Yana.
"Iya iya, tuh minum dulu es tehnya jangan lupa kue nya dimakan, jangan di anggurin nanti di duluin lalat lo!" Ucap Wiska sembari berjalan menuju kamar abangnya. Tanpa mengetuk pintu Wiska masuk ke kamar dan membangunkannya.
"Bang bangun! temen gue ada yang pengen ketemu." Menarik selimut Zafran.
"Berisik deh, masih pagi kali,"
"Ini udah jam sepuluh bang, buruan bangun gue tunggu di ruang tamu, gak pake lama!" Gadis itu kemudian bergegas meninggalkan kamar Zafran. Sepuluh menit kemudian Zafran turun kebawah dengan rambut basah tanpa disisir dan terlihat sangat acak-acakan, ia menggunakan kaos serta celana hitam pendek, bentuk tubuhnya yang atletis membuat Yana tidak berkedip.
"Kenalin gue Zafran, abangnya Wiska."Zafran menjulurkan tangan ke Aldi.
"Gue Aldi kak, temen Wiska." Aldi membalas uluran tangan Zafran, kemudian hal yang sama dilakukan pada Yana tapi Yana justru melamun dan masih belom berkedip.
"Yan abang gue mau kenalan tuh." Wiska menyenggol lengan Yana.
"Eh iya bang, gue Yana temen satu mejanya Wiska." Yana membalas uluran tangan itu dengan gugup.
"Ya udah gue mau nyuci motor dulu, enjoy aja jangan sungkan-sungkan, anggep rumah sendiri!" Zafran tersenyum pada mereka. Kemudian Zafran keluar menuju garasi.
"Sumpah Wis, perfect... gak heran kalo semua cewe klepek-klepek sama abang lo,"
"Kumat deh ganjen nya, dasar." Wiska tertawa sembari mencubit tangan Yana dan Aldi hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua.
Satu jam kemudian mereka berdua pamit untuk pulang dan Wiska menghantar hingga ke teras depan rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Tidak (END)
Teen FictionSeorang gadis manja yang penuh cinta dan kasih sayang. Kisah kehidupan cintanya yang begitu dramatis dan membuat orang yang menyimaknya terhanyut untuk ikut merasakan suka dan dukanya. Kisah cinta yang terbilang dini, dimulai sejak duduk di bangku S...