Bagian 7. Hadiah

93 58 20
                                    

Seperti biasa, sore itu Wiska menunggu Zafran di bangku taman sekolahnya, Zafran yang melihat adiknya melamun sendirian bergegas mendekati dan langsung duduk disampingnya.

"Kelamaan ya nunggunya?"

"Eh, bawa apaan lo?" Zafran melirik bungkusan itu, lalu Wiska menyodorkannya pada Zafran.

"Apaan nih?"

"Liat aja sendiri!"

"Dari siapa, mantan lo itu?" Sergah Zafran.

"Bukan ... Itu dari Leon, cowo yang tiba-tiba masuk geng lo waktu itu,"

"Terus kenapa lo murung?, dikasih hadiah kok malah cemberut,"

"Gimana gue ga abis fikir coba, barang semahal itu bisa-bisanya dikasih ke gue," teriak Wiska.

"Paling juga beli di online shop,"

"Asal bang Zafran tau ya, itu jaket limited edison, cuma ada seratus di dunia kata Yana," timpal Wiska.

"Masa? Gue ga percaya tuh,"

"Terserah lo." Wiska memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Tapi kalo Mamah yang bilang sih gue bakal percaya, secara Mamah kan pakarnya,"

"Ayo buruan, ga sabar gue mau tanya sama Mamah. Masa sih tuh bocah ingusan bisa beli barang ginian," Zafran sudah berjalan menuju motornya diikuti langkah Wiska yang mengekor.

Beberapa menit kemudian akhirnya sampai dirumah, Zafran pun semakin penasaran tentang barang itu. Mamanya yang sedang menonton TV diruang tamu dikagetkan dengan Zafran yang langsung masuk kerumah tanpa mengucap salam.

"Mah, ini barang harganya berapa?" Zafran menyodorkan barang itu pada Mamahnya.

"Pulang-pulang gak salam langsung tanya ginian, kamu kesambet apa?" Mamahnya menggelengkan kepala, Wiska pun mencium tangan Mamanya kemudian duduk disampingnya.

"Zafran penasaran aja Mah,"

"Ini barang siapa Zaf, kamu nyuri dimana?"

"Enak aja nuduh anaknya yang ngga-ngga, itu hadiah dari cowo Wiska tuh." Zafran melirik pada Wiska.

"Ngga kok Mah, dari kakak kelas Wiska bukan pacar Wiska,"

"Ini barang keluaran Prancis, cuma ada seratus di dunia. Kenapa kamu bisa dapet ini, ini mahal sekali lho sayang, kamu minta sama dia?" Mamanya memandangi Wiska.

"Ngga Mah, Wiska juga kaget tadi pagi tiba-tiba dia ngasih gitu aja ke Wiska ... " gadis itu menjeda ucapannya.

" ... terus kata Yana sahabat Wiska, ini barang mahal," jelas Wiska, Zafran pun melongo mendengar hal itu, ternyata itu memang bener-bener barang mahal yang Leon kasih kepada adiknya, ia terkejut dan masih tak percaya.

" Emang dia siapa sayang, kenapa anak SMP bisa dapet barang seperti ini?" Mamanya masih mengintrogasi Wiska karena takut ini barang hasil curian.

"Kemarin dia liburan selama dua minggu di Jerman, orang tuanya tinggal disana ... Em, ga disangka dia pulang bawain ini buat Wiska, padahal Wiska gak pernah minta. Lagian Wiska gak punya nomer hp nya Mah, suer," jelas Wiska.

***

Malam itu Zafran pun menghampiri Leon, kebetulan Leon ikut kumpul bersama mereka. Tanpa basa basi Zafran langsung duduk di depan Leon dan bertanya.

"Nyokap Bokap lo kerja apa?"

"Emang ada apa bang?" Bukanya menjawab Leon justru melontarkan pertanyaan.

Oh Tidak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang