Malam ini semua anggota Black Lion berkumpul karena Zafran dan Fahri segera lengser dari jabatannya, mereka telah lulus SMA jadi mereka harus keluar dari geng motor tersebut karena itu khusus untuk anak-anak SMP dan SMA.
Malam ini adalah pemilihan Ketua dan Wakilnya yang baru, Vino pun ditunjuk menjadi Ketua untuk menggantikan Zafran dan posisi Fahri sekarang ditempati oleh Leon. Entah Vino dan Leon bisa bekerja sama dengan baik atau tidak, mengingat masa lalu mereka yang rumit bersama Wiska atas cinta segitiga yang mereka alami.
Senin pagi adalah hari pertama Wiska masuk sekolah, pagi ini ia tidak mau diantar Robert supir pribadinya karena Zafran masih belom mulai kuliah, jadi Wiska memilih untuk diantar oleh Zafran selama dua bulan terakhir.
"Mah bang Zafran kemana?"
"Masih tidur lah, kenapa sayang?" sembari menyodorkan segelas susu.
"Wiska mau diantar bang Zafran aja, kan masih dua bulan lagi dia kuliahnya,"
"Ya kasian Mas Robert gak ada kerjaan,"
"Buat sementara biar Robert jadi supir pribadi Mamah aja!" sambung Papahnya, dan Wiska mengangguk. Mamahnya hanya pasrah.
Tak lama kemudian Zafran pun turun masih dalam keadaan acak-acakan belum mandi, ia hanya sekedar cuci muka dan gosok gigi lalu sarapan bersama.
Robert pun, dipanggil oleh Papah Ali untuk diberitahu bahwa selama dua bulan terakhir ia jadi supir pribadi istrinya, dan Zafran pun tidak keberatan untuk menghantar adik kesayangannya itu. Robert menyetujui apa yang disuruh majikannya.
***
Pagi itu lagi-lagi Wiska menjadi pusat perhatian di sekolah barunya, dengan mobil sport dan sebuh supir setampan Zafran membuat para wanita disana teriak histeris saat Zafran keluar membukakan pintu untuk Wiska, dengan mengenakan kaca mata hitam, kaos hitam polos dan celana abu-abu pendek membuat badan atletisnya terlihat sangat jelas.
Meskipun ia belum mandi dan berdandan dengan rambut sedikit acak-acakan namun, penampilannya tidak kalah dengan model majalah ternama. Semua wanita membicarakan kehadiran Zafran, ditambah kehadiran seorang most wanted sekolah menghampiri Wiska membuat para wanita semakin iri dan juga tidak suka dengan kehadiran anak baru ini.
Baru hari pertama saja Wiska sudah banyak yang tidak suka. Bagaimana dengan hari-hari berikutnya? Leon dan empat kawannya menghampiri Zafran dan bersalaman khas laki-laki cool.
"Titip ya Eon, jagain jangan sampai lecet!" Zafran berjalan memasuki mobil.
"Siap komandan." Leon menghormatkan tangannya pada Zafran dan tersenyum, Wiska pun memasang wajah datar karena banyak yang sedari tadi memperhatikan mereka.
"Ayo, gue anter ke aula!" Leon menarik tangan Wiska, serentak para murid disana berteriak melihat most wanted mereka menggandeng tangan murid baru.
Wiska pun dikawal Leon dan empat kawannya menuju aula, semua mata memandang pada mereka, Wiska merasa tidak enak serta risih dengan keadaan itu.
Belum sampai di aula mereka dihadang oleh tiga orang wanita, mereka adalah geng yang ditakuti murid wanita disekolah itu. Tanpa basa-basi ia yang menyukai Leon sejak awal Leon masuk disini pun langsung naik darah, ia adalah kakak kelas Leon, sekarang mereka bertiga adalah murid kelas dua belas.
"Nih cewe ... siapa, Eon? berani banget deket-deket sama lo?" memandangi Wiska dari atas sampai bawah.
"Minggir lo, jangan cari gara-gara!" Leon mengerutkan keningnya.
"Gayanya sih boleh juga, kayaknya orang punya nih," ucap salah satu dari mereka.
"Gue males berantem sama cewe, minggir-minggir!" Leon mengibaskan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Tidak (END)
Teen FictionSeorang gadis manja yang penuh cinta dan kasih sayang. Kisah kehidupan cintanya yang begitu dramatis dan membuat orang yang menyimaknya terhanyut untuk ikut merasakan suka dan dukanya. Kisah cinta yang terbilang dini, dimulai sejak duduk di bangku S...