CHAPTER 1: An Agent

6.5K 829 41
                                    

Dua tahun kemudian

...

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong satu cappuccino-nya,"

"Baik, ada tambahan lain? Barangkali ingin mencoba brownies yang baru saya panggang?"

Pria bermata semi sipit di depan Mingyu--sang barista--tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk menyetujui.

Setelahnya sang pelanggan memberikan beberapa lembar won saat Mingyu menyebutkan total harganya. Ia memberikan struk dan juga sebuah tatakan pipih yang akan mengeluarkan dentingan suara kecil jika pesanan sudah selesai. Pelanggan tersebut berlalu menjauhi meja kasir sementara Mingyu mulai meracik minuman pesanan sang pelanggan.

"Kau terlihat bahagia dengan pekerjaan barumu, Kim."

Tangan Mingyu yang terlihat lihai meracik kopi harus terhenti saat suara dari arah konter menginterupsinya. Mingyu mengenali suara ini, aksen China-nya yang sangat kental membuat ia tak perlu lagi repot-repot menolehkan kepalanya untuk melihat wajah pemuda yang sedikit mengganggu kegiatannya.

"Kau butuh kopi, Jun? Aku juga baru saja memanggang brownies dan beberapa cake lainnya. Mungkin kau ingin mencobanya?" Mingyu berujar acuh, kembali menyibukan diri melanjutkan kegiatannya meracik kopi untuk pelanggannya yang menunggu.

Jun, nama pria itu. Ia duduk di salah satu bar stool yang menghadapkannya pada Mingyu yang terlihat sibuk.

"Americano," ucap Jun singkat, ia menatap lamat-lamat punggung Mingyu. Lagi-lagi Mingyu terpaku pergerakannya seketika terhenti dan ia langsung meluruskan punggungnya.

Bukan, Jun bukan ingin meminta segelas americano seperti yang ia sebut. Itu adalah sebuah kode rahasia yang mereka gunakan sebagai tanda untuk menyuruh mereka kembali bekerja.

Mingyu paham maksud pria berdarah China itu.

Dengan gerakan perlahan ia berjalan mendekati Jun dan menghidangkan segelas americano dingin dan sepotong brownies kepada Jun. Setelahnya ia mendekati meja kasir dan menekan sebuah tombol. Tak butuh waktu lama saat seseorang menghampiri konter dan mengambil pesanan yang sudah Mingyu selesaikan.

"Aku sudah pensiun dari pekerjaan itu," Ujarnya.

Jun menghela nafas. Ini usaha yang entah sudah keberapa kalinya selama dua tahun ia berusaha membujuk Mingyu untuk kembali bekerja seperti dulu. Walau Jun tahu Mingyu juga sedang bermain peran sekarang, tapi ia tidak bodoh untuk tidak mengetahui bahwa Mingyu sangat menikmati peran ini.

Identitas Mingyu yang sekarang terlihat jauh lebih asli ketimbang ribuan identitas yang ia gunakan sebelumnya jika mengesampingkan bahwa Mingyu tetap menggunakan nama aslinya.

Jun tahu ini adalah identitas terakhir dari pemerintah yang diberikan kepada Mingyu agar nyawa pria itu tetap aman dan tidak diincar para musuh lamanya. Apalagi pekerjaan Mingyu sebelumnya bisa saja membuat nyawanya terancam kalau ia tidak bekerja untuk para pejabat tinggi tersebut dan mendapatkan perlindungan sesuai kontrak yang berlaku.

Hak istimewa ini hanya diberikan kepada mereka yang sangat terampil dan berjasa kepada negara. Hampir delapan puluh persen kegagalan dari bisnis ilegal yang merugikan negara terbasmi berkat Mingyu.

Tentunya identitas pensiun ini tak sembarangan diberikan oleh ribuan mata-mata di negara besar tersebut-jika ingin pensiun. Tercatat hanya empat dari ribuan orang itu yang bisa menikmati hak istimewa ini, Kim Mingyu adalah salah satunya yang tercatat dalam sejarah.

(✔) The Greatest Showman × MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang