CHAPTER 17: Surrender

3.1K 435 52
                                    

Congratulations Home;run 3rd wins! Streaming & Vote terus ya carats hehe💖

Selamat membaca!

***

"JEON WONWOO!"

BUGH!

Pukulan keras kala Wonwoo baru akan menoleh mengenai sisi wajah tampannya. Pria itu sedikit terhuyung mendapatkan tinjuan keras yang dilayangkan oleh Yoon Jeonghan. Maniknya tampak marah, dadanya naik turun menahan hasrat ingin membunuh itu.

Wonwoo mengusap darah segar yang keluar dari sudut bibirnya. Tepat saat ia kembali menegakkan badannya, Wonwoo justru mengernyit sebab Jeonghan tiba-tiba meludahi wajahnya dan menendang tubuh Wonwoo hingga terseret ke lantai marmer yang licin.

"Beraninya kau menginjakkan kaki di sini setelah berkhianat! Sudah kuduga ada yang tidak beres dengan suami brengsekmu itu!"

Jeonghan masih belum puas, ia menarik kerah kemeja Wonwoo, membuat pria kurus itu berdiri kemudian mencengkeram lehernya dengan satu tangan.

PLAK!

Satu tamparan mendarat sama kuatnya di pipi Wonwoo. Tidak cukup satu tamparan, Jeonghan berkali-kali mendaratkan tangannya dengan kuat di pipi putih Wonwoo hingga memerah bahkan hidungnya sampai mengeluarkan darah.

Wonwoo diam. Tidak membalas bahkan tidak memberontak atas perlakuan Jeonghan yang menyiksanya bertubi-tubi di depan anak-anak buah yang menonton dengan perasaan tidak nyaman. Wajar saja mereka hanya diam, di atas Wonwoo masih ada Jeonghan yang berkuasa. Bagi mereka, jika Jeonghan sudah mengamuk itu akan lebih menyeramkan di banding ketika Wonwoo lepas kendali.

Memang, Wonwoo adalah pemegang kekuasaan tertinggi di klan Utara saat ini meski sebenarnya ia hanya dianggap sebagai pedang sekaligus tameng oleh Seungcheol dan Jeonghan. Keberadaan Wonwoo di klan Utara tidak lebih hanya sekadar pion yang siap memimpin petempuran, untuk itulah Seungcheol dan Jeonghan sanggup melawan Wonwoo yang jelas-jelas kekuatannya sebanding dengan mereka dijadikan satu mengesampingkan para anak buah yang justru jauh lebih hormat dan patuh kepada Wonwoo.

Jujur saja, baru kali ini para anak buah itu melihat Wonwoo membiarkan Jeonghan menyakitinya hingga pria itu puas. Biasanya, saat Jeonghan dan Wonwoo berkelahi, mereka akan terlihat seperti predator yang siap membunuh satu sama lain demi mendapatkan sebuah kemenangan tanpa penghargaan. Mereka hanya akan berhenti jika salah satunya sudah lelah, tentu saja Jeonghan yang sering melakukannya sebab daya tahan tubuh pria itu begitu lemah jika dibandingkan dengan Wonwoo. Dan kali ini jelas berbeda, salah satu predator itu hanya diam tidak melawan. Dapat dipastikan siapa yang akan memenangkan pertarungan ini.

"Sekarang apa? Apa yang akan kau lakukan setelah ini, huh?!" Pekik Jeonghan lagi setelah melemparkan tubuh ringkih Wonwoo yang wajahnya sudah babak belur.

Wonwoo terbatuk, memuntahkan darah dari mulutnya sambil memegang dadanya yang anehnya ttidak merasakan sakit sedikit pun. Indera perasanya serasa mati selama Jeonghan memukulinya tadi.

"Lee Jihoon!" Sekali lagi Jeonghan memekik, membuat telinga siapapun yang mendengarnya terasa pengang. Tak berapa lama, orang yang dipanggil muncul di antara kerumunan dan berdiri di hadapan Jeonghan dengan menunduk.

"Cari Kim Mingyu dimana pun dan bawa dia kehadapanku sekarang juga! Dua orang ini harus mati di tanganku!"

Jihoon melirik Wonwoo yang masih tersungkur di lantai dengan ragu dan pria itu menggeleng pelan pelan padanya, seakan melarang Jihoon menyanggupi perintah Jeonghan. Sedetik kemudian pandangannya langsung teralih melihat Jeonghan yang memandang Jihoon dengan tatapan berang nan mengancam. Nyali Jihoon ciut, mau-tidak mau, tungkainya berlari dengan berat menerobos kerumunan untuk menyanggupi perintah Jeonghan.

(✔) The Greatest Showman × MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang